All Chapters of Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan: Chapter 81 - Chapter 90

181 Chapters

Sudah Sangat Panik

“Apa kamu mau menjelaskan sesuatu?” tanya Dharu saat bertemu dengan Farhan.Dharu sengaja menemui Farhan untuk meminta penjelasan, hanya agar Farhan tidak curiga soal dirinya yang berada di balik kericuhan yang terjadi di perusahaan Farhan.Farhan menelan ludah susah payah mendengar pertanyaan Dharu. Tentu saja dia gelagapan dan panik karena taruhannya perusahaan itu jika sampai dia ketahuan berbuat curang.“Aku bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Ini semua kesalahan teknis dari bagian pabrik. Kami sedang mencari tahu kenapa ada kelalaian seperti ini,” ujar Farhan mencoba menjelaskan meski raut panik terpampang nyata di wajahnya.Dharu menatap Farhan yang sedang bicara. Meski tanpa bicara, tapi tatapan matanya cukup membuat orang menjadi tak nyaman.“Aku akan segera mengurus masalah ini. Beri waktu sebentar dan semua akan baik-baik saja,” ucap Farhan begitu panik karena Dharu hanya diam.“Baiklah.” Dharu menurunkan satu kaki yang sejak tadi disilangkannya.Farhan terlihat le
Read more

Merasakan Penyesalan

“Farhan sangat panik saat menemuiku tadi,” ucap Dharu ketika berada di kamar bersama Briana.“Bagaimana ekspresi wajahnya?” tanya Briana santai. Dia menyesap kopi setelah selesai bicara.Dharu mengingat bagaimana paniknya Farhan tadi, hingga kemudian menjelaskan, “Takut dan cemas, sepertinya dia panik karena akan kehilangan perusahaannya.”Briana mengangguk-angguk lalu membayangkan bagaimana kepanikan Farhan saat ini.“Besok ada rapat pemegang saham, aku yakin posisi Farhan terancam karena masalah ini,” ujar Dharu lagi sambil menatap Briana yang sedang menyesap kopi.Briana menyesap kopi sambil berpikir, hingga tersenyum tipis tersirat di wajah setelah dirinya selesai minum. Briana menoleh Dharu, melihat suaminya itu sudah menatap dirinya.“Dia sangat membanggakan Litta yang bisa membuatnya naik jabatan, kita lihat saja, bagaimana mereka nanti setelah semua yang mereka miliki hilang,” ujar Briana.“Aku akan ikut menikmatinya,” balas Dharu sambil menatap acara televisi.“Oh ya, ada sat
Read more

Meminta Hak

Pagi itu Farhan baru saja keluar dari kamar, tapi kali ini dia mengunci pintu kamar.“Kamu mau ke kantor?” tanya Mirna saat melihat putranya itu keluar kamar.“Ya,” jawab Farhan.Mirna melirik ke kamar, tak biasanya Farhan mengunci pintu.“Kenapa pintunya dikunci? Gimana Litta?” tanya Mirna.Farhan memberikan kunci kamar ke Mirna, lalu berkata, “Aku sedang emosi dan dia terus memberontak. Biarkan dia tetap di kamar, beri saja makanan tapi jangan biarkan dia keluar.”Mirna cukup terkejut mendengar ucapan Farhan, sejak kapan putranya jadi kasar seperti itu, bahkan sangat kejam dengan mengurung Litta, padahal dulu tak pernah melakukan itu saat bersama Briana.“Ma, Mama mendengarkan apa yang aku katakan, kan? Aku tidak mau dia menimbulkan masalah lain,” ujar Farhan saat melihat Mirna melamun.“Iya, Mama dengar,” balas Mirna tak ingin membuat Farhan semakin emosi.Farhan pun pergi ke kantor setelah menyerahkan kunci ke Mirna.Mirna memandang ke pintu kamar Farhan, hingga berpikir apakah Fa
Read more

Asupan Manis

Dharu masih menunggu jawaban Briana, tapi dalam hatinya takkan memaksa jika memang Briana masih menolak.Namun, siapa sangka jika apa yang dipikirkan Dharu berbeda dari apa yang dilakukan Briana. Istrinya itu melepas ikatan dasi Dharu, lantas meloloskan dari kerah.“Sepertinya kita harus mandi lagi setelah ini,” ucap Briana lantas memandang Dharu.Dharu tersenyum mendengar ucapan Briana, hingga dia kembali memagut bibir istrinya itu.Mereka kembali saling menautkan bibir, bahkan Dharu berjalan maju sampai membuat Briana mundur. Keduanya mengarah ke ranjang, sampai akhirnya jatuh bersamaan di atas kasur.“Sudah sangat lama aku tak pernah melakukannya,” ucap Briana saat Dharu mengukungnya.“Aku malah belum pernah melakukannya sama sekali,” balas Dharu.Briana langsung mengulum bibir mendengar balasan Dharu. Dia sendiri sudah lupa kapan terakhir kali Farhan menyentuhnya karena pria itu sibuk berselingkuh.“Kita lakukan pelan-pelan,” bisik Dharu.Keduanya pun kembali saling memancing gair
Read more

Diminta Mundur

Farhan begitu tertekan karena para pemegang saham memintanya mundur karena sudah memanipulasi barang sampai membuat banyak customer komplain bahkan demo.“Tidak ada alasan lagi untuk bertahan. Andai kamu bisa memperbaiki semua, tapi kepercayaan pelanggan dipertaruhkan.”“Kami yakin, mereka takkan pernah mau bekerjasama lagi, selama kamu masih memimpin.”“Lebih baik kamu mengundurkan diri. Semua bukti sudah ada, bahkan saksi pun ada. Kamu mau mengelak seperti apa lagi jika sudah memanipulasi bahan?” Farhan mendapat cecaran dari para petinggi perusahaan. Para pemegang saham lain juga tidak memberikan dukungan kepadanya karena ada bukti kuat yang menunjukkan jika semua itu terjadi karena kesalahan Farhan.Farhan mengepalkan telapak tangan erat. Ternyata penanggung jawab pabrik yang dipercayainya, malah membocorkan perintahnya soal manipulasi bahan. Kini dia harus menghadapi petinggi perusahaan dengan jabatan sebagai taruhannya.“Aku bisa menyelesaikan ini. Tidak bisakah kalian memberiku
Read more

Siap Merayakan

“Iya baik. Terima kasih.”Dharu baru saja menerima panggilan dari salah satu pemegang saham perusahaan Farhan. Dia mendapat informasi kalau Farhan dipaksa mundur dari jabatan karena kesalahan yang dibuat.“Bagaimana?” tanya Dika yang berada di ruangan Dharu.“Tinggal menunggu dia memohon,” jawab Dharu.Pemegang saham mengatakan jika semua denda kerjasama dan biaya ganti rugi akan dibebankan ke Farhan sebagai pelaku manipulasi.Dharu mengincar rumah Farhan agar bisa digunakan untuk membalas perbuatan Farhan dan keluarga ke Briana.“Ini bukan karma instan, tapi karma yang direncanakan,” ucap Dika karena puas segala usaha yang diupayakan olehnya berjalan dengan mulus.“Ada kalanya kita harus ikut campur, kan? Apalagi ini demi orang yang kita sayangi,” balas Dharu lega karena bisa membantu membalas dendam sakit hati Briana, juga sakit hatinya sebab Farhan sudah mengambil Briana darinya.Dika mengangguk-angguk mendengar ucapan Dharu, lalu kembali berkata, “Kita rayakan.”Di perusahaan Bria
Read more

Kabur

Farhan pulang setelah dirinya diminta mundur dari jabatannya. Saat sampai di rumah, dia melihat Mirna yang sedang mengompres kening.“Ada apa ini?” tanya Farhan sambil memandang sang mama.Mirna dan pembantu langsung menatap Farhan, Mirna terkejut karena putranya itu sudah pulang lebih awal.“Kenapa kamu pulang lebih awal?” tanya Mirna sambil menegakkan badan.Farhan melihat memar di kening sang mama. Dia pun duduk di sofa sambil terus memperhatikan.“Ada masalah di perusahaan,” jawab Farhan belum berani mengatakan jika dirinya mundur dari jabatan.Mirna masih meringis menahan sakit di kening, hingga Farhan bertanya.“Ada apa dengan kening Mama?” tanya Farhan yang penasaran.Mirna menatap Farhan yang penasaran. Dirinya tak bisa menutupi jika Litta kabur karena pastinya Farhan akan tahu.“Ini semua karena ulah Litta. Dia membekap mama lalu mendorong sampai mama jatuh membentur sofa kemudian dia kabur,” jawab Mirna agak hati-hati.“Apa?” Farhan sangat terkejut mendengar jawaban Mirna.F
Read more

Apa Pacaran?

Briana sudah selesai dari kamar mandi. Dia pun pergi ke ruang karaoke tanpa menunggu Dharu karena berpikir mungkin saja suaminya sudah sampai di ruang karaoke lebih dulu.Saat akan masuk ruangan, Briana lebih dulu melihat apa yang terjadi di dalam, dia sampai membungkam mulut karena terkejut.Briana tidak langsung masuk, tapi melihat sahabatnya sedang berciuman dengan sekretaris suaminya. Dia sampai berdeham pelan karena malu, belum lagi Medha memukul lengan Dika sambil tersenyum, menandakan jika sahabatnya itu berciuman tanpa paksaan.“Kenapa tidak masuk?” tanya Dharu yang baru saja tiba.Briana terkejut mendengar suara Dharu, hingga mencoba tersenyum untuk menutupi keterkejutannya.“Ini baru mau masuk,” jawab Briana lantas membuka pintu.Dika dan Medha sudah duduk saat pintu terbuka, keduanya bersikap biasa saat ada Briana dan Dharu.“Ayo mulai, makanan dan minuman yang dipesan akan segera dikirim,” ucap Dika sambil memilih lagu yang ingin mereka nyanyikan.Briana duduk di samping M
Read more

Dibuang

Di sebuah kamar hotel. Rani terlihat sedang mengancingkan kemejanya setelah sebelumnya bercinta dengan pria yang menjadikannya selingkuhan.“Di dalam kartu ini ada uang senilai ratusan juta. Ini cukup untuk kompensasi, kan?”Pertanyaan itu membuat Rani sangat terkejut. Bahkan dia langsung menoleh ke pria itu.“Kompensasi? Apa maksudmu?” tanya Rani begitu syok.Pria itu berdiri dari duduknya sambil meraih kemeja yang tergeletak di sandaran sofa, lantas memakainya dengan cepat.“Aku bosan denganmu. Ambil uang itu sebagai kompensasi, setelah ini jangan pernah menemuiku lagi. Ingat, aku hanya butuh dipuaskan dan kamu butuh uang. Jadi tak ada hubungan yang mengikat selain hubungan ranjang!”Pria itu menjelaskan dengan sangat tegas agar Rani tak mengejarnya di kemudian hari.Rani gelagapan mendengar ucapan pria itu. Apa itu artinya dia sedang dibuang.“Kamu tidak bisa melakukan ini?” Rani tak terima jika dibuang begitu saja.“Tidak bisa? Kamu pikir siapa sehingga bisa melarangku melakukan a
Read more

Jadi Buronan

Mirna sangat pusing memikirkan ke mana Farhan ditambah Rani yang semalaman tak pulang. Dia benar-benar tidak mengira jika semuanya akan kacau seperti sekarang.Mirna duduk di ruang keluarga sambil memijat kening yang terasa pusing, hingga dia melihat Rani yang baru saja pulang.“Dari mana kamu? Kenapa tidak pulang semalaman?” tanya Mirna ketika melihat putrinya semakin susah diatur.“Kenapa Mama sangat cerewet? Mama ga tahu apa kalau aku sedang pusing!” Rani langsung mengamuk sang mama karena kesal.Mirna terkejut mendengar amukan Rani. Dia buru-buru mendekat untuk memarahi putrinya yang berani membentak dirinya.“Kamu ini sudah tidak pulang semalaman, pulang-pulang malah mengamuk. Kamu waras? Bisa tidak menjaga dirimu agar tidak sampai terkena masalah? Kakakmu sudah terkena masalah karena menganiaya istrinya ditambah ketahuan memanipulasi barang, sekarang kamu malah bersikap seperti ini!”Mirna langsung mengamuk karena tak habis pikir dengan sikap Rani.Rani sangat terkejut mendengar
Read more
PREV
1
...
7891011
...
19
DMCA.com Protection Status