All Chapters of Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan: Chapter 71 - Chapter 80

181 Chapters

Kerjaan Dhira

“Banyak sekali belanjaanmu?” tanya Dharu langsung menutup laptop ketika melihat Briana pulang.Briana meletakkan barang bawaannya di sofa, lantas melepas sepatu yang dipakai. Berjalan-jalan dengan Dhira membuatnya sangat lelah, sampai-sampai kaki Briana terasa sangat pegal.“Ternyata jalan-jalan bersama Dhira, lebih capek dari jalan bareng Medha,” ucap Briana sambil duduk lantas meluruskan kaki.Dharu ingin membalas ucapan Briana, tapi lebih dulu melihat paper bag yang tadi diletakkan istrinya jatuh ke lantai, membuat beberapa barang di dalamnya jatuh di lantai.Dharu berinisiatif memungut barang-barang itu, saat akan memasukkan barang kembali ke paper bag. Dharu melihat sesuatu yang membuatnya mengulum bibir.“Kamu beli ini? Untuk apa?” tanya Dharu sambil mengangkat baju tidur kurang bahan yang transparan ke udara.Briana menoleh saat mendengar pertanyaan Dharu, hingga sangat terkejut saat melihat lingerie tipis berwarna hitam itu.“Tunggu! Siapa yang beli itu?” Briana terkejut sampa
Read more

Kiriman Misterius

“Siang nanti, datanglah ke perusahaanku,” ucap Dharu sambil mengancingkan manik ujung kemeja.Briana terkejut mendengar ucapan Dharu. Dia sampai menoleh ke suaminya itu.“Kenapa?” tanya Briana.“Datang saja,” jawab Dharu.“Iya tapi kenapa?” tanya Briana lagi.Briana menarik laci, lantas mengambil dasi. Dia berjalan mendekat ke Dharu, kemudian meminta suaminya itu menghadap ke arahnya karena ingin dipakaikan dasi.“Kamu memintaku datang, pasti ada alasannya. Jadi, alasannya apa memintaku ke sana?” tanya Briana yang merasa harus tahu secara detail apa pun yang akan dilakukannya.Dharu memandang Briana yang sedang mengikat dasi, memperhatikan wanita itu yang sekarang sangat perhatian semenjak mereka kembali bersama.“Kamu akan tahu ketika datang nanti,” jawab Dharu.Briana mengerutkan alis mendengar ucapan Dharu, kenapa juga suaminya itu pakai main rahasia-rahasiaan seperti itu.“Tinggal ngomong, kenapa pakai acara rahasiaan?” tanya Briana sambil mengikat dasi, lantas merapikannya dengan
Read more

Amukan Briana

Briana berjalan dengan penuh amarah. Bahkan saat beberapa staff perusahaan memandangnya dengan rasa heran, dia mengabaikan semua itu.Briana terus berjalan dengan gaya angkuh agar tak ada yang menginjaknya. Hingga akhirnya dia sampai di depan pintu ruangan yang dituju, Briana masuk begitu saja meski staff berusaha mencegahnya.“Maaf, Pak. Beliau tiba-tiba saja masuk,” ucap sekretaris Farhan.Farhan cukup terkejut melihat Briana datang. Dia membuat gerakan tangan agar sekretarisnya itu meninggalkan ruangan.Briana menatap kesal, benci, juga eneg melihat wajah mantan suaminya itu. Namun, jika dia tak melabrak, rasanya masih ada yang mengganjal di dada.“Kenapa kamu tiba-tiba datang kemari, hm? Apa kamu butuh bantuanku?” Farhan bicara dengan nada ledekan, bahkan menyeringai mengejek Briana.Briana menatap Farhan penuh emosi. Dia berjalan mendekat ke meja pria itu, saat sudah sampai di depan meja Farhan, Bria
Read more

Kejutan Dari Dharu

“Ada apa? Kenapa kamu terlihat kesal?” tanya Dharu saat siang itu melihat ekspresi wajah istrinya tak seperti biasanya.Briana menarik napas panjang, lantas menghela kasar.“Tidak ada, hanya tidak sengaja bertemu Farhan dan itu membuatku benar-benar muak,” jawab Briana.Briana belum berani jujur jika dulu dia pernah hamil. Dia merasa belum siap mengungkap semua rahasianya ke Dharu.“Apa dia menyakitimu?” tanya Dharu langsung cemas.“Tidak, aku takkan membiarkannya menyakitiku lagi,” jawab Briana.Dharu mengangguk-angguk lega mendengar jawaban Briana. Andai saja Farhan berani menyakiti Briana, tentunya dia takkan tinggal diam.“Oh ya, kenapa kamu minta aku datang ke sini?” tanya Briana penasaran karena Dharu belum memberitahunya sama sekali.Dharu hendak menjawab, tapi terdengar suara ketukan pintu lebih dulu.“Masuk!” Dharu mempersilakan, hingga terlihat Dika yang membuka pintu.“Sudah waktunya menghadiri rapat,” ujar Dika mengingatkan.Briana terkejut karena Dharu ada rapat. Dia pun
Read more

Bagian Rencana Dharu

“Kenapa kamu melakukan ini?” tanya Briana saat berada di ruang kerja Dharu.“Melakukan apa?” tanya Dharu seolah tak paham dengan yang dimaksud Briana.Briana menatap Dharu yang sudah memandangnya, menunggu suaminya itu menjelaskan.Dharu mendekat ke Briana, lantas menyentuh kedua lengan wanita itu. dia menatap penuh keseriusan saat akan menjelaskan apa yang hendak dikatakan.“Dengarkan aku. Saham itu aku berikan agar kamu mempunyai kekuasaan di sini. Saat aku bergerak untuk membalas dendam, aku ingin kamu ambil andil dalam jatuhnya perusahaan Farhan,” ujar Dharu ingin Briana berdiri saat Farhan jatuh.Briana menatap Dharu dengan rasa tak percaya. Pria itu begitu totalitas membantunya, melakukan segala cara untuk memenuhi apa yang diinginkannya.“Seharusnya kamu tak perlu melakukan semuanya sejauh ini. Bagaimana jika orang tuamu tahu niatan aslimu membantuku?” tanya Briana cemas.Dia tak pernah bisa jika membuat Dharu ikut terseret dalam masalahnya.“Mereka tahu,” jawab Dharu sambil me
Read more

Totalitas Mencintai

“Aku memang menaruh mata-mata di perusahaannya, terutama di pabriknya. Di sana aku mendapatkan kalau Farhan sudah memanipulasi barang untuk kliennya,” ujar Dharu menjelaskan bukti yang dimilikinya untuk menjatuhkan perusahaan Farhan.Dharu memberitahukan itu semua setelah Briana agak tenang. Dia ingin melihat bagaimana Briana akan menanggapi data yang dimilikinya.Briana pun mengambil data yang dipegang Dharu, lantas mengecek satu persatu informasi yang ada.“Kamu yakin kalau dia memang memanipulasi bahannya?” tanya Briana memastikan.“Tentu saja. Bahkan aku sudah mendapatkan sampelnya, lantas melakukan pengetesan. Grade A yang sekarang tak seperti Grade A seperti sebelumnya, ada pengurangan komposisi juga hasilnya sama dengan Grade B.”Dharu pun menjelaskan agar Briana yakin kalau data yang diterimanya valid.Briana diam berpikir, lantas memandang Dharu yang sedang menunggunga bicara.“Apa yang akan kamu lakukan dengan bukti ini?” tanya Briana penasaran.Dharu sekarang ikut memandang
Read more

Pertengkaran Farhan

Farhan pulang saat sore hari. Dia membuka laci penyimpanan di lemari pakaian untuk mencari sesuatu.“Kamu nyari apa?” tanya Litta saat melihat suaminya baru pulang tapi langsung mencari sesuatu.Litta baru saja selesai mandi, saat keluar malah melihat suaminya sibuk membongkar lemari.Farhan menoleh Litta, hingga kemudian mendekat ke istrinya itu.“Apa kamu mengambil foto USG di laci?” tanya Farhan sambil memandang Litta yang berdiri tak jauh darinya.Litta langsung memasang wajah tak senang ketika mendengar pertanyaan Farhan.“Iya, memangnya kenapa? Lagi pula untuk apa kamu menyimpannya?”Litta bicara dengan nada tinggi karena kesal mendengar cara bertanya Farhan.Farhan langsung mendekat ke Litta, lantas menatap kesal ke istrinya itu.“Di mana kamu menyimpannya?” tanya Farhan dengan tatapan emosi.“Sudah kubuang!” Litta menjawab ketus karena sebal.Farhan mencengkram lengan Litta, hal itu membuat Litta sangat terkejuta.“Kamu bohong! Kamu mengirimkannya ke Briana, kan?” tanya Farhan
Read more

Rencana Mulai Berjalan

“Kamu sekarang sudah sangat dekat dengan Dhira,” ucap Dharu saat berada di kamar bersama Briana.Mereka pulang setelah selesai makan malam. Kini keduanya berada di kamar untuk bersiap tidur.“Mungkin karena Dhira merasa sefrekuensi denganku,” balas Briana lantas naik ranjang dan duduk bersisian dengan Dharu.Dharu mengangguk-angguk sambil memulas senyum, hingga kemudian membalas, “Aku senang melihat kalian akur. Dhira tak punya banyak teman karena dia takut jika dimanfaatkan orang lain.”“Mana mungkin dia tak banyak teman?” tanya Briana tak percaya, apalagi tahu bagaimana sifat Dhira yang supel dan menyenangkan.Dharu menoleh Briana, lantas membalas, “Ya, memang begitu adanya.”“Teman biasa ada, tapi untuk teman spesial yang dijadikannya teman curhat atau nongkrong tidak ada. Mungkin dia takut saja jika punya teman terlalu dekat lalu dimanfaatkan,” ucap Dharu lagi.Briana mendadak simpati, lantas bertanya, “Apa Dhira pernah dikecewakan? Mungkin dibully atau apa?”Dharu diam seperti b
Read more

Mulai Panik

“Rencananya sudah mulai berjalan. Hari ini mulai terjadi kekisruhan di perusahaan Farhan.”Dika memberikan informasi yang didapatnya dari mata-mata yang ada di perusahaan Farhan.“Bagus, dengan begini Briana tinggal melihat Farhan jatuh lalu mengemis kepadanya,” balas Dharu puas rencananya berhasil.“Farhan memberi instruksi agar kepala pabrik mengikuti ucapannya, tapi sayangnya dia harus menelan pil pahit karena tidak tahu kalau orang yang dipercayanya, sebenarnya orang bayaran kita,” ucap Dika lagi.Ya, kepala pabrik sudah dibayar untuk berpihak ke Dharu dengan banyak jaminan yang akan didapat, termasuk tetap bisa mendapat pekerjaan jika terjadi sesuatu dengan pabrik Farhan.Sebab itulah Dharu bisa mendapatkan bukti-bukti kecurangan Farhan karena yang melaporkan adalah kepala pabrik pria itu.“Bagus, tinggal menunggu waktu perusahaan itu tak stabil, lalu aku akan mengambil alih semuanya,” balas Dharu dengan tatapan penuh kelicikan demi Briana.Di perusahaan Briana. Dia mendengar kab
Read more

Tidak Boleh Kasihan

“Cepat sekali kamu menjalankan rencana itu?” tanya Briana saat siang itu bertemu dengan Dharu untuk makan siang bersama.“Bukti sudah ada, untuk apa ditunda?” Dharu membalas sambil tersenyum puas. Dia makan dengan tenang sambil membayangkan Farhan yang mungkin sedang panik karena masalah yang terjadi.Briana takkan mengasihani Farhan, apalagi setelah tahu bagaimana Farhan menjebaknya tak hanya sekali. Dia tak mau menaruh rasa empati ke orang yang sudah menghancurkan masa depannya, hanya untuk kepentingan diri sendiri.“Apa Farhan menghubungimu?” tanya Briana sambil menikmati makan siangnya.“Tidak, mungkin belum karena dia masih panik dengan yang terjadi di perusahaannya,” jawab Dharu, “aku bahkan sudah mengirim bukti manipulasinya ke para pemegang saham agar mereka ikut bertindak dalam kasus ini.”Briana benar-benar tak menyangka jika Dharu akan bergerak secepat ini.“Apa pun yang terjadi nanti, di saat ada kesempatan untuk menjatuhkannya, jangan pernah kasihan atau memikirkan yang l
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status