Share

Kejutan Dari Dharu

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ada apa? Kenapa kamu terlihat kesal?” tanya Dharu saat siang itu melihat ekspresi wajah istrinya tak seperti biasanya.

Briana menarik napas panjang, lantas menghela kasar.

“Tidak ada, hanya tidak sengaja bertemu Farhan dan itu membuatku benar-benar muak,” jawab Briana.

Briana belum berani jujur jika dulu dia pernah hamil. Dia merasa belum siap mengungkap semua rahasianya ke Dharu.

“Apa dia menyakitimu?” tanya Dharu langsung cemas.

“Tidak, aku takkan membiarkannya menyakitiku lagi,” jawab Briana.

Dharu mengangguk-angguk lega mendengar jawaban Briana. Andai saja Farhan berani menyakiti Briana, tentunya dia takkan tinggal diam.

“Oh ya, kenapa kamu minta aku datang ke sini?” tanya Briana penasaran karena Dharu belum memberitahunya sama sekali.

Dharu hendak menjawab, tapi terdengar suara ketukan pintu lebih dulu.

“Masuk!” Dharu mempersilakan, hingga terlihat Dika yang membuka pintu.

“Sudah waktunya menghadiri rapat,” ujar Dika mengingatkan.

Briana terkejut karena Dharu ada rapat. Dia pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
wow...Briana dpt saham dari dharu... kira² knp ya tiba² dharu kasih saham nya utk Briana?ada alasan lain kah selain krn Briana istrinya??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Bagian Rencana Dharu

    “Kenapa kamu melakukan ini?” tanya Briana saat berada di ruang kerja Dharu.“Melakukan apa?” tanya Dharu seolah tak paham dengan yang dimaksud Briana.Briana menatap Dharu yang sudah memandangnya, menunggu suaminya itu menjelaskan.Dharu mendekat ke Briana, lantas menyentuh kedua lengan wanita itu. dia menatap penuh keseriusan saat akan menjelaskan apa yang hendak dikatakan.“Dengarkan aku. Saham itu aku berikan agar kamu mempunyai kekuasaan di sini. Saat aku bergerak untuk membalas dendam, aku ingin kamu ambil andil dalam jatuhnya perusahaan Farhan,” ujar Dharu ingin Briana berdiri saat Farhan jatuh.Briana menatap Dharu dengan rasa tak percaya. Pria itu begitu totalitas membantunya, melakukan segala cara untuk memenuhi apa yang diinginkannya.“Seharusnya kamu tak perlu melakukan semuanya sejauh ini. Bagaimana jika orang tuamu tahu niatan aslimu membantuku?” tanya Briana cemas.Dia tak pernah bisa jika membuat Dharu ikut terseret dalam masalahnya.“Mereka tahu,” jawab Dharu sambil me

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Totalitas Mencintai

    “Aku memang menaruh mata-mata di perusahaannya, terutama di pabriknya. Di sana aku mendapatkan kalau Farhan sudah memanipulasi barang untuk kliennya,” ujar Dharu menjelaskan bukti yang dimilikinya untuk menjatuhkan perusahaan Farhan.Dharu memberitahukan itu semua setelah Briana agak tenang. Dia ingin melihat bagaimana Briana akan menanggapi data yang dimilikinya.Briana pun mengambil data yang dipegang Dharu, lantas mengecek satu persatu informasi yang ada.“Kamu yakin kalau dia memang memanipulasi bahannya?” tanya Briana memastikan.“Tentu saja. Bahkan aku sudah mendapatkan sampelnya, lantas melakukan pengetesan. Grade A yang sekarang tak seperti Grade A seperti sebelumnya, ada pengurangan komposisi juga hasilnya sama dengan Grade B.”Dharu pun menjelaskan agar Briana yakin kalau data yang diterimanya valid.Briana diam berpikir, lantas memandang Dharu yang sedang menunggunga bicara.“Apa yang akan kamu lakukan dengan bukti ini?” tanya Briana penasaran.Dharu sekarang ikut memandang

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Pertengkaran Farhan

    Farhan pulang saat sore hari. Dia membuka laci penyimpanan di lemari pakaian untuk mencari sesuatu.“Kamu nyari apa?” tanya Litta saat melihat suaminya baru pulang tapi langsung mencari sesuatu.Litta baru saja selesai mandi, saat keluar malah melihat suaminya sibuk membongkar lemari.Farhan menoleh Litta, hingga kemudian mendekat ke istrinya itu.“Apa kamu mengambil foto USG di laci?” tanya Farhan sambil memandang Litta yang berdiri tak jauh darinya.Litta langsung memasang wajah tak senang ketika mendengar pertanyaan Farhan.“Iya, memangnya kenapa? Lagi pula untuk apa kamu menyimpannya?”Litta bicara dengan nada tinggi karena kesal mendengar cara bertanya Farhan.Farhan langsung mendekat ke Litta, lantas menatap kesal ke istrinya itu.“Di mana kamu menyimpannya?” tanya Farhan dengan tatapan emosi.“Sudah kubuang!” Litta menjawab ketus karena sebal.Farhan mencengkram lengan Litta, hal itu membuat Litta sangat terkejuta.“Kamu bohong! Kamu mengirimkannya ke Briana, kan?” tanya Farhan

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Rencana Mulai Berjalan

    “Kamu sekarang sudah sangat dekat dengan Dhira,” ucap Dharu saat berada di kamar bersama Briana.Mereka pulang setelah selesai makan malam. Kini keduanya berada di kamar untuk bersiap tidur.“Mungkin karena Dhira merasa sefrekuensi denganku,” balas Briana lantas naik ranjang dan duduk bersisian dengan Dharu.Dharu mengangguk-angguk sambil memulas senyum, hingga kemudian membalas, “Aku senang melihat kalian akur. Dhira tak punya banyak teman karena dia takut jika dimanfaatkan orang lain.”“Mana mungkin dia tak banyak teman?” tanya Briana tak percaya, apalagi tahu bagaimana sifat Dhira yang supel dan menyenangkan.Dharu menoleh Briana, lantas membalas, “Ya, memang begitu adanya.”“Teman biasa ada, tapi untuk teman spesial yang dijadikannya teman curhat atau nongkrong tidak ada. Mungkin dia takut saja jika punya teman terlalu dekat lalu dimanfaatkan,” ucap Dharu lagi.Briana mendadak simpati, lantas bertanya, “Apa Dhira pernah dikecewakan? Mungkin dibully atau apa?”Dharu diam seperti b

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Mulai Panik

    “Rencananya sudah mulai berjalan. Hari ini mulai terjadi kekisruhan di perusahaan Farhan.”Dika memberikan informasi yang didapatnya dari mata-mata yang ada di perusahaan Farhan.“Bagus, dengan begini Briana tinggal melihat Farhan jatuh lalu mengemis kepadanya,” balas Dharu puas rencananya berhasil.“Farhan memberi instruksi agar kepala pabrik mengikuti ucapannya, tapi sayangnya dia harus menelan pil pahit karena tidak tahu kalau orang yang dipercayanya, sebenarnya orang bayaran kita,” ucap Dika lagi.Ya, kepala pabrik sudah dibayar untuk berpihak ke Dharu dengan banyak jaminan yang akan didapat, termasuk tetap bisa mendapat pekerjaan jika terjadi sesuatu dengan pabrik Farhan.Sebab itulah Dharu bisa mendapatkan bukti-bukti kecurangan Farhan karena yang melaporkan adalah kepala pabrik pria itu.“Bagus, tinggal menunggu waktu perusahaan itu tak stabil, lalu aku akan mengambil alih semuanya,” balas Dharu dengan tatapan penuh kelicikan demi Briana.Di perusahaan Briana. Dia mendengar kab

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Tidak Boleh Kasihan

    “Cepat sekali kamu menjalankan rencana itu?” tanya Briana saat siang itu bertemu dengan Dharu untuk makan siang bersama.“Bukti sudah ada, untuk apa ditunda?” Dharu membalas sambil tersenyum puas. Dia makan dengan tenang sambil membayangkan Farhan yang mungkin sedang panik karena masalah yang terjadi.Briana takkan mengasihani Farhan, apalagi setelah tahu bagaimana Farhan menjebaknya tak hanya sekali. Dia tak mau menaruh rasa empati ke orang yang sudah menghancurkan masa depannya, hanya untuk kepentingan diri sendiri.“Apa Farhan menghubungimu?” tanya Briana sambil menikmati makan siangnya.“Tidak, mungkin belum karena dia masih panik dengan yang terjadi di perusahaannya,” jawab Dharu, “aku bahkan sudah mengirim bukti manipulasinya ke para pemegang saham agar mereka ikut bertindak dalam kasus ini.”Briana benar-benar tak menyangka jika Dharu akan bergerak secepat ini.“Apa pun yang terjadi nanti, di saat ada kesempatan untuk menjatuhkannya, jangan pernah kasihan atau memikirkan yang l

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Sudah Sangat Panik

    “Apa kamu mau menjelaskan sesuatu?” tanya Dharu saat bertemu dengan Farhan.Dharu sengaja menemui Farhan untuk meminta penjelasan, hanya agar Farhan tidak curiga soal dirinya yang berada di balik kericuhan yang terjadi di perusahaan Farhan.Farhan menelan ludah susah payah mendengar pertanyaan Dharu. Tentu saja dia gelagapan dan panik karena taruhannya perusahaan itu jika sampai dia ketahuan berbuat curang.“Aku bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Ini semua kesalahan teknis dari bagian pabrik. Kami sedang mencari tahu kenapa ada kelalaian seperti ini,” ujar Farhan mencoba menjelaskan meski raut panik terpampang nyata di wajahnya.Dharu menatap Farhan yang sedang bicara. Meski tanpa bicara, tapi tatapan matanya cukup membuat orang menjadi tak nyaman.“Aku akan segera mengurus masalah ini. Beri waktu sebentar dan semua akan baik-baik saja,” ucap Farhan begitu panik karena Dharu hanya diam.“Baiklah.” Dharu menurunkan satu kaki yang sejak tadi disilangkannya.Farhan terlihat le

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Merasakan Penyesalan

    “Farhan sangat panik saat menemuiku tadi,” ucap Dharu ketika berada di kamar bersama Briana.“Bagaimana ekspresi wajahnya?” tanya Briana santai. Dia menyesap kopi setelah selesai bicara.Dharu mengingat bagaimana paniknya Farhan tadi, hingga kemudian menjelaskan, “Takut dan cemas, sepertinya dia panik karena akan kehilangan perusahaannya.”Briana mengangguk-angguk lalu membayangkan bagaimana kepanikan Farhan saat ini.“Besok ada rapat pemegang saham, aku yakin posisi Farhan terancam karena masalah ini,” ujar Dharu lagi sambil menatap Briana yang sedang menyesap kopi.Briana menyesap kopi sambil berpikir, hingga tersenyum tipis tersirat di wajah setelah dirinya selesai minum. Briana menoleh Dharu, melihat suaminya itu sudah menatap dirinya.“Dia sangat membanggakan Litta yang bisa membuatnya naik jabatan, kita lihat saja, bagaimana mereka nanti setelah semua yang mereka miliki hilang,” ujar Briana.“Aku akan ikut menikmatinya,” balas Dharu sambil menatap acara televisi.“Oh ya, ada sat

Bab terbaru

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ekstra Part 2

    Dhira dan Sean pergi ke IGD rumah sakit mereka berada sekarang. Renata di sana karena mengantar Briana yang mau melahirkan.“Ma.” Dhira langsung memanggil sang mama.“Kenapa kamu cepat sekali ke sini?” tanya Renata keheranan.“Karena aku baru periksa, jadi waktu Mama telepon, aku ada di sini,” jawab Dhira.“Periksa? Kamu sakit?” tanya Renata dengan kepanikan berlipat karena ucapan Dhira.Dhira melebarkan senyum, lantas menunjukkan hasil USG. “Tidak sakit, tapi sedang hamil. Ini, cucu kedua Mama dan Papa.”Dhira memberitahu dengan bangga, sampai membuat Renata sangat syok dan senang.“Ya Tuhan, mama tak percaya. Mama senang sekali mendengar kabar ini.” Renata langsung memeluk karena sangat bahagia.Dhira juga bahagia karena bisa menyenangkan hati sang mama.Saat keduanya saling berpelukan, tiba-tiba terdengar suara bayi yang membuat mereka terkejut.“Sudah lahir? Cepat sekali?” Dhira terkejut, apalagi melihat perawat keluar masuk ruang penanganan.Briana sudah melahirkan di ruang IGD se

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   Ekstra Part 1

    “Dhira, kamu di mana?”Sean keluar dari ruang ganti mencari keberadaan Dhira yang tak menyahut padahal dia sudah memanggilnya sejak tadi. Dhira keluar dari kamar mandi, tentu saja hal itu membuat Sean keheranan.“Kenapa masuk kamar mandi lagi?” tanya Sean karena Dhira sudah mandi sejak tadi.Dhira menutup mulutnya seolah merasakan sesuatu yang ingin keluar, tapi dia tetap berjalan menghampiri Sean.Usia pernikahan mereka sudah berjalan tiga bulan. Sean sudah menerima Dhira sepenuhnya, hingga hubungan rumah tangga mereka berjalan dengan sangat baik.“Kamu baik-baik saja?” tanya Sean karena Dhira agak pucat.“Entah, sejak tadi rasanya pusing dan mual,” jawab Dhira.Sean langsung menyentuh kening Dhira, tapi tak merasa panas.“Apa sangat pusing?” tanya Sean memastikan.Dhira sibuk mengikat dasi Sean saat mendengar pertanyaan itu.“Iya lumayan, tadi seperti berputar lalu aku mual,” jawab Dhira kemudian menatap Sean dengan wajah memelas.“Kita ke rumah sakit untuk memastikan kamu sakit apa

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 ~ Hari Pernikahan

    Riana memang bertindak kejam, tapi semua itu semata-mata dilakukan untuk melindungi Sean dari hal-hal yang tak diinginkan.Milia diam mendengar ucapan Riana. Dia hanya menunduk sambil meremas jemari karena tak bisa berbuat apa-apa.Ibu Milia juga diam karena takut, lalu memberanikan diri menatap Riana.“Kalau kami pergi dari kota ini, bagaimana dengan usaha pakaian kami? Masa mau ditinggal begitu saja? Misal mau dijual juga tidak bisa cepat laku,” ujar ibu Milia yang takut jika masih di kota itu akan dipersulit Riana.Milia terkejut mendengar ucapan sang ibu, apa itu artinya ibunya mau pindah karena ancaman Riana.“Aku akan membelinya, kalau perlu rumah sekalian akan aku beli dua kali lipat dari harga aslinya, asal kalian pergi dari kehidupan putraku!” Riana tak segan memuluskan keinginan ibu Milia asal pergi dari kota itu.Ibu Milia membayangkan uang sangat banyak yang akan diterimanya jika dijual ke Riana. Dia yang mata duitan langsung setuju begitu saja.“Baik, saya setuju menjualny

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Memperingatkan Lagi

    Saat sore hari, Sean pulang dan menemui Riana yang sedang bersantai di ruang keluarga.“Sudah pulang? Kamu sudah mengosongkan jadwal agar minggu depan tidak ada kendala, kan? Ingat, pernikahanmu itu minggu depan,” ucap Riana langsung mengingatkan, jangan sampai Sean lupa dan masih membuat jadwal kegiatan di perusahaan.“Mama tenang saja, Vino sudah mengatur semuanya,” balas Sean.Riana mengangguk-angguk senang karena sekarang Sean mudah diatur.“Ma, aku mau menceritakan sesuatu, tapi aku harap Mama tidak berpikiran buruk atau panik dulu,” ucap Sean ingin memberitahu soal Milia.Sean hanya ingin sang mama tahu saja, agar kelak jika terjadi sesuatu atau Milia membuat ulah, sang mama tak benar-benar syok karena sudah tahu dan mendengar sendiri darinya.Riana menoleh Sean saat mendengar apa yang dikatakan oleh putranya itu. Dia menurunkan satu kaki yang sejak tadi disilangkan, dahinya berkerut halus karena penasaran.“Memangnya kamu mau menceritakan apa?” tanya Riana dengan pikiran negati

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Sudah Tak Ada Rasa

    Dhira langsung bicara tegas agar Milia sadar diri. Dia tak akan kasihan meski Milia sedang hamil, dia sadar kalau wanita seperti Milia, tidak akan puas jika hanya dikasih hati. Begitu mendapat kebaikan, wanita itu akan melunjak tak tahu diri.Milia terdiam mendengar ucapan Dhira, hingga Dhira kembali bicara.“Kamu pikir dengan datang menemui Sean, kamu bisa memintanya bertanggung jawab atas janin yang bukan miliknya? Kamu mungkin tak tahu, Sean sudah tahu segalanya tentang kebusukanmu.” Dhira terus bicara untuk menyadarkan Milia.Milia sangat terkejut mendengar ucapan Dhira, hingga Dhira kembali bicara.“Bahkan tahu kalau kamu selama ini sering tidur dengan pria lain. Sungguh aku ingin tertawa, baru kali ini melihat wanita tak tahu diri sepertimu, sudah selingkuh dan tidur dengan pria lain, tapi minta pertanggungjawaban ke pria yang kamu buang.” Dhira menjejali telinga Milia dengan fakta bahkan tak peduli itu bisa mempengaruhi pikiran dan janin Milia.

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2 : Membuat Salah Paham

    Sean mulai nyaman bersama Dhira. Sikap Dhira yang apa adanya saat bicara, membuat Sean merasa tenang.Sean keluar dari lift sambil menatap ponsel, dia mencoba menghubungi Dhira karena ingin mengajak makan siang, tapi Dhira tak menjawab panggilan darinya.“Ke mana dia?” Sean bertanya-tanya karena Dhira mengabaikan panggilan darinya.Sean berpikir apa mungkin Dhira sedang rapat atau bertemu klien, membuatnya memilih mengirim pesan kalau akan datang ke perusahaan Dhira.Saat Sean baru saja keluar dari lobi, Sean terkejut karena ada yang mencegah langkahnya.“Sean.” Milia muncul di sana dengan mata bengkak dan wajah penuh linangan air mata.“Apa lagi yang kamu inginkan?” tanya Sean mulai malas, apalagi dia sudah tahu semua kebusukan Milia.“Sean, kumohon maafkan aku. Saat ini aku tidak tahu harus bagaimana, aku membutuhkanmu,” ucap Milia sambil menggenggam telapak tangan Sean.Sean me

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2~Tidak Mau Tanggung Jawab

    Milia terduduk lemas di kursi selasar yang ada di poliklinik rumah sakit. Dia menatap hasil pemeriksaan akan kondisinya sekarang ini.Milia sangat syok dan bingung karena dia ternyata sedang hamil sembilan minggu.“Bagaimana ini?” Milia mengguyar kasar rambutnya ke belakang menatap hasil tes itu.Milia mencoba menghubungi Ryan tapi sayangnya panggilannya tidak dijawab. Akhirnya Milia memutuskan pergi ke perusahaan Ryan untuk membahas masalah kehamilannya. Apalagi Ryan pernah berjanji akan menikahinya setelah Milia putus dari Sean.Milia pergi ke perusahaan Ryan, lalu menemui bagian respsionis.“Pak Ryan ada di kantornya?” tanya Mila saat bertemu resepsionis.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji sebelumnya?” tanya resepsionis.Milia bingung karena belum membuat janji. Kalau dia jujur belum membuat janji, dia pasti akan diusir dari sana. Dia kemudian mengeluarkan ponsel, lalu memperlihatkan chat lamanya saat Ryan mengajak bertemu tanpa memperlihatkan tanggal yang tertera.“Dia memintaku

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2~Berbaikan

    Sean masih mencoba meminta maaf, dia sudah menyadari kesalahan dan ingin hubungannya dengan sang mama membaik.Riana akhirnya menatap Sean saat mendengar permintaan maaf putranya itu."Aku benar-benar sudah sadar, aku selama ini memang salah karena tak mempercayai apa yang Mama katakan," ucap Sean lagi."Kamu benar-benar sudah paham dengan apa yang mama lakukan?" tanya Riana sambil menatap Sean.Sean mendongak lalu menatap Riana sambil menganggukkan kepala.Riana lega saat melihat Sean sungguh-sungguh meminta maaf, dia lalu meminta Sean agar bangun."Aku sungguh-sungguh meminta maaf," ucap Sean.Riana tersenyum mendengar permintaan maaf dari Sean."Mama lega kalau memang benar kamu sudah sadar. Feeling orang tua itu tidak salah, Sean. Sejak awal, mama sebenarnya tak pernah masalah kamu mau sama siapa. Tapi, saat melihat attitude Milia yang buruk, mama langsung mundur. Bukan karena dia miskin, tapi karena memang dia memiliki sifat dan perilaku yang tidak baik. Jadi, kamu sekarang paham

  • Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan   S2~Curhat ke Dhira

    Dhira pergi ke taman sesuai dengan permintaan Sean. Dia sebenarnya merasa agak aneh karena Sean meminta bertemu tak seperti biasanya.Dhira melihat Sean yang sudah duduk di taman menunggunya. Dia mendekat lalu duduk di samping Sean tanpa menyapa. Keduanya diam cukup lama tak ada yang bicara, Dhira sendiri tak mau buka suara sampai Sean yang mengawalinya.Setelah lama diam, Sean akhirnya menghela napas kasar. Dhira mendengar suara helaan itu tapi sengaja tak menoleh ke Sean.“Ternyata sekarang aku sadar jika sudah salah dan terlalu buta karena cinta,” ucap Sean lalu tersenyum getir.Dhira terkejut mendengar Sean tiba-tiba bicara seperti itu. Dia menoleh Sean, lalu membalas, “Memang benar, kenapa baru sadarnya sekarang?”Sean menoleh Dhira yang bicara blak-blakan, meski kesal tapi dia sadar jika Dhira hanya jujur saja.“Mama marah besar karena sikapku. aku merasa bersalah sudah membuat Mama sedih, padahal sebenarnya Mama selalu memberikan yang terbaik,” ucap Sean lagi lalu sedikit menun

DMCA.com Protection Status