Home / Romansa / Wanita Gila Mencari Cinta / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Wanita Gila Mencari Cinta: Chapter 131 - Chapter 140

156 Chapters

Sulit Tersenyum

Pada pagi berikutnya, Aster sudah di ruangan dokter. Dokter yang menangani David, tengah menerangkan kondisi pria tersebut. Tidak ada cidera serius, namun memang ada kecurigaan mal nutrisi dan trauma psikis. David bisa pulang. Meski disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait kecurigaan tersebut. Aster tak mampu memutuskan. Dia memilih membawa David pulang. Soal mal nutrisi, mereka bisa mengembalikan asupan gizi. Tidak akan sulit kan. Kecuali jika kondisi kejiwaan David turut mempengaruhi nafsu makan. Itu akan menjadi masalah. Saat bicara dengan dokter, Aster tidak membawa serta David. Karena itu kemudian Aster memberitahu Safira dan Rendra begitu keluar ruangan. Termasuk membicarakan akan membawa pulang ke mana. "Kalau mas David tidak mau ke rumah besar bagaimana, Ma?" cemas Aster. "Rumah David sudah disiapkan. Bawa saja ke sana. Rumah baru kalian kan belum diperbaiki. Apa lagi Brian bisa ke sana," ujar Safira memberi solusi. "Baiklah, Ma. Kalau begitu nanti ka
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Ibu dan Anak

Tangan Aster ditahan Arin agar tidak sampai terjatuh. Dia pun dibantu untuk duduk. Arin makin sedih memandangnya. "Non Aster duduk saja. Biar saya yang masak," ujar Arin cemas. Aster pun menurut duduk. Dia memandang kosong ke arah lantai. Pikirannya makin kusut. Entah mengapa makin kuat dugaan bahwa dia itu yang disekap. Dia ditahan dalam keluarga Antasena. Dikendali sedemikian rupa. "Non, mau minum sesuatu? Biar enakan? Non Aster kayak pucat banget gitu. Apa capek?" tanya Arin disela kegiatan memasaknya. Aster yang tenggelam dalam pikiran hanya memutar bola mata. Tak kuat pun menggerakkan leher. Dia juga tak mengucap apa pun. Namun Arin lebih sigap. Dia menaruh secangkir teh manis. Dia membujuk agar Aster meminumnya segera. Juga turut menghidangkan sepotong kue lapis. Aroma manis dan hangat menggelitik indera Aster. Dia pun tergerak untuk menghirup teh. Perlahan merasakan hangatnya cairan itu memasuki tubuh. Perutnya pun berbunyi. Gerakan alami ketika memang dia sudah
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Saat Menghilang

David menghempas Aster ke tempat tidur. Dia sendiri berdiri berkacak pinggang di sisi tempat tidur. Dadanya naik turun bergemuruh. "Jangan beri ijin mereka masuk," tegas David. Aster bangkit perlahan. "Mas, mereka orang tuamu. Aku tidak punya hak untuk melarang mereka masuk ke rumah putranya," sanggah Aster. Dia mengusap tangannya yang sakit dicengkeram David terlampau kencang. Tak anyal menjadi merah pun. Dia menunduk menyembunyikan wajah kesakitan. "Aku memberimu ijin, Aster. Ini rumahmu juga," seru David. "Kita belum resmi menikah, Mas," ucap Aster kencang tanpa sadar. Dia pun membekap mulutnya. Kepalanya digeleng - gelengkan. "Tidak, Mas. Bukan maksudku membentakmu. Maafkan aku," cicit Aster merasa bersalah. Terlebih air muka David menjadi keruh. Memerah gelap pula wajah datar itu. Tak ada hawa sejuk di sekitar mereka. Ruangan menjadi sesak seketika. David terdiam lama. Dia lalu meraih Aster, memeluknya. "Maafkan aku juga, Aster," bisik David dengan berat. "Kita
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Tidak Bisa Menikahkan

Bibir David terbuka lebar. Tiada kata yang terucap. Berbagai pertanyaan yang terlontar dari Aster hanya mendapat sunyi. "Fiora? Dia kembali?" ulang David. Aster mendengkus kasar. "Wanita itu bersama suaminya. Kami sempat bertemu di rumah sakit, Mas. Apa dia melukaimu? Apa mas David masih memikirkannya?" "Tidak, Aster! Aku tidak memikirkan apa pun soal wanita itu," sergah David. "Jujur, Mas, aku sempat mencurigai Fiora yang menyekap kamu," ungkap Aster muram. David menggeleng kencang. Dia berulang kali menyanggah tentang Fiora. Pun selama dia berada di tempat sekap, tak terlihat Fiora sama sekali. Lantas kedua terdiam. Aster tak lagi mengejar keingintahuannya. Begitu pula David yang tak lagi memberi penjelasan apa pun.
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Lantas Anak Siapa

"Sebenarnya Bapak bukan bapak kandung Aster, Nak. Bapak hanya orang yang sudah membesarkan Aster dari bayi satu tahun," ungkap Huda. David mendengkus. "Pak, Anda jangan bercanda. Ini bukan waktunya, Pak. Saya serius hendak menikahi putri Bapak," tegas David. "Saat ini aku pun serius, David. Kamu kira ini mudah? Aster sudah kuanggap darah dagingku sendiri. Kamu pikir aku tidak tidak hancur ketika tidak bisa menikahkan anak gadis yang telah aku rawat dan didik sedari kecil? Tidak semudah itu, David," sergah Huda ikut menaik. "Lantas siapa ayah kandung Aster, Pak? Kepada siapa saya harus meminta pernikahan ini?" balas David. "Ayah kandung Aster sudah meninggal. Begitu juga ibunya. Dia anak sebatang kara," jawab Huda muram. "Siapa, Pak? Siapa beliau?" "Tanyakan saja pada papamu. Rendra tahu lebih banyak dari pada diriku." David membeku. Dia menatap nyalang ke arah pintu. Sudah ada Aster berdiri di sana. Tampak kebingungan. David pun tidak melanjutkan. "Nanti saya hubungi k
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Masih Ada, Siapa?

"Ma-masih ada," cicit Aster ngeri. Dia bernafas terputus - putus. "Apa itu, Sayang?" sergah David yang tak mengerti. Aster hanya membekap mulut. Badannya bergetar. Dia merasa kedinginan. David memeluknya. "Mana Feri, Sayang? Dia sudah ke rumah papa?" bertanya mengalihkan fokus. Wanita itu membeku. Kesusahan hendak bicara. Matanya terarah nanar ke layar monitor. Desah kasar David terembus. Dia melepaskan Aster, langkahnya lebar keluar dari pos sekuriti. Aster terperanjat. Dia mengikuti David yang menuju gerbang. "Mas, jangan, Mas!" cegah Aster. Dia mengulurkan tangan hendak menarik lengan David. David telah keluar pagar. Dia menatap paket yang teronggok di paving. Sebuah kardus kecil dan buket balon. Tangan David yang sudah maju ditepis Aster. Dia merangkul David menjauh dari paket. "Jangan, Mas! Jangan disentuh!" seru Aster. Kepalanya menggeleng kencang. David melepaskan diri. Tatapannya menunduk penuh tanya. "Memangnya kenapa, Sayang? Kamu tahu paket siapa?" B
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Ibu dan Anak yang Berdamai

"Kamu mengenali orang itu?" tuduh David. Aster jatuh tersimpuh. Dia menekan kedua sisi kepala. Berat terasa kedua pundaknya. "Mas David, non Aster, Mas," cemas Feri sambil menepuk pelan pundak David. David pun menoleh kaget. Dia baru sadar Aster sudah terisak di lantai. Sambil mengangkat Aster, dia memberi perintah pada Feri. Begitu Jimmy dan anak buahnya datang, mereka harus segera mencari orang yang tampak di CCTV. David membawa Aster ke kamar. Kekasihnya itu masih diam dan gemetaran. Masih menolak mengatakan apa pun. "Aster, Nak, kamu di mana?" suara Safira berseru terdengar sampai ke dalam kamar. Aster beringsut di ranjang. Dia hendak bangun, tapi David menahan. Dia yang keluar menemui ibunya. "Aster di kamar, Mama," ujar David datar. Safira dan Rendra bergegas menuju kamar di lantai atas. Dia memandang ragu pada putranya. Namun David mengizinkan mamanya masuk. "Papa, aku ingin bicara," kata David mencegah Rendra masuk ke kamar. Rendra berdiri memandang putra
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Menikah Segera

Safira memeluk erat wanita muda itu. Dia semakin tidak bisa menahan diri. Putranya dan wanita ini harus segera menikah. "Papa, besok Aster dan David harus menikah. Aku sudah tidak peduli lagi," tegas Safira begitu suami dan putranya masuk ke kamar. Aster memberontak. Dia membelalak pada calon ibu mertuanya. "Mama, tidak bisa secepat itu," lirih Aster berujar. Safira menggeleng. Dia hanya menekan kuat kedua bahu Aster. Dia menunjukkan bahwa Safira memiliki kuasa. David menyela keduanya. Aster pun menengadah ke arah David kebingungan. David mengalihkan pandang dari wanita yang dicintai. "Kita harus menemukan ayah kandung Aster terlebih dahulu, Ma," sebutnya. Perkataan David membuat Aster terperangah. Dia tidak mengerti dari maksud perkataan tersebut. Ayah kandung? Bukan kah David sudah mengenal papa Aster. Memang siapa lagi ayah Aster. "Mas, apa yang Mas katakan?" sergah Aster. Dia melepaskan diri dari Safira. Dia meraih tangan David kuat - kuat. David menurunkan tan
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Orang Tua Pancingan

"Apa ini?" seru David memuncak emosinya. Dia menarik nafas dalam - dalam. Pandangannya menjadi terarah ke Aster. Ada hal yang harus dilakukan segera. "Oke, Ma. Baiklah. Sekarang kita urus Aster terlebih dahulu. Sambil menunggu pak Huda dan Panji tiba," putus David. Mereka pun memanggil dokter agar memeriksa Aster. Sekalipun sudah jelas bisa ditebak kalau Aster mengalami syok. Siapa pun akan syok mendengar kenyataan yang tak pernah terpikirkan. Sebab segalanya sudah rapi dan nyaman. Dokter datang dan memeriksa Aster. Dia memberi suntikan vitamin. Juga meminta agar Aster tidak dibuat stres. Agak beberapa lama setelah dokter pergi, Aster baru sadar. Dia menatap kosong. Wanita yang kehilangan asa. Dia bahkan tidak merespons sentuhan David. Pria itu pun hanya diam menemani kekasih hatinya. Dia meminta ayah dan ibunya menyingkir kembali. Rasanya itu juga berat bagi David. Keadaan yang terjadi. Dia mencintai Aster secara tulus. Sebab dia pun tidak tahu menahu tentang wasi
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Memang Nyata

"Dia tidak berhak lagi atas Aster," desis David. Safira mengangguk. "Tapi dia masih hidup dan masih ayah kandung Aster. Sekali pun entah di mana dia berada," timpal Safira. Mata David membeliak. Rasa tak senang menyusup dalam dada. "Mama tidak mau aku menikahi Aster?" Tiba - tiba Safira menggelengkan kepala. Dia bicara lain lagi. "Bukan begitu. Tetap saja harus mendapat restu dari pria itu. Seberapa brengseknya pun," terang Safira meluruskan kata - katanya sendiri. David berkacak pinggang. Dia mendongak ke plafon. Seperti ada sesuatu di sana. "Mama yang memaksa kami harus menikah bagaimana pun caranya," tuduh David sekaligus meminta pertanggung jawaban. Safira tentu saja lebih tahu dari putranya. Bahkan tidak repot menjelaskan apa - apa lagi. Dia hanya memberikan kata ya. Siang berikutnya, David mengunjungi Aster setelah dia mengurus kembali perusahaan dibantu Jimmy. Masih dari rumah tapi dia telah membaca banyak laporan. Selain masalah perusahaan yang menumpuk, David
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status