Share

Ibu dan Anak

Penulis: yuelan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tangan Aster ditahan Arin agar tidak sampai terjatuh. Dia pun dibantu untuk duduk. Arin makin sedih memandangnya.

"Non Aster duduk saja. Biar saya yang masak," ujar Arin cemas.

Aster pun menurut duduk. Dia memandang kosong ke arah lantai. Pikirannya makin kusut.

Entah mengapa makin kuat dugaan bahwa dia itu yang disekap. Dia ditahan dalam keluarga Antasena. Dikendali sedemikian rupa.

"Non, mau minum sesuatu? Biar enakan? Non Aster kayak pucat banget gitu. Apa capek?" tanya Arin disela kegiatan memasaknya.

Aster yang tenggelam dalam pikiran hanya memutar bola mata. Tak kuat pun menggerakkan leher. Dia juga tak mengucap apa pun.

Namun Arin lebih sigap. Dia menaruh secangkir teh manis. Dia membujuk agar Aster meminumnya segera. Juga turut menghidangkan sepotong kue lapis.

Aroma manis dan hangat menggelitik indera Aster. Dia pun tergerak untuk menghirup teh. Perlahan merasakan hangatnya cairan itu memasuki tubuh.

Perutnya pun berbunyi. Gerakan alami ketika memang dia sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Saat Menghilang

    David menghempas Aster ke tempat tidur. Dia sendiri berdiri berkacak pinggang di sisi tempat tidur. Dadanya naik turun bergemuruh. "Jangan beri ijin mereka masuk," tegas David. Aster bangkit perlahan. "Mas, mereka orang tuamu. Aku tidak punya hak untuk melarang mereka masuk ke rumah putranya," sanggah Aster. Dia mengusap tangannya yang sakit dicengkeram David terlampau kencang. Tak anyal menjadi merah pun. Dia menunduk menyembunyikan wajah kesakitan. "Aku memberimu ijin, Aster. Ini rumahmu juga," seru David. "Kita belum resmi menikah, Mas," ucap Aster kencang tanpa sadar. Dia pun membekap mulutnya. Kepalanya digeleng - gelengkan. "Tidak, Mas. Bukan maksudku membentakmu. Maafkan aku," cicit Aster merasa bersalah. Terlebih air muka David menjadi keruh. Memerah gelap pula wajah datar itu. Tak ada hawa sejuk di sekitar mereka. Ruangan menjadi sesak seketika. David terdiam lama. Dia lalu meraih Aster, memeluknya. "Maafkan aku juga, Aster," bisik David dengan berat. "Kita

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Tidak Bisa Menikahkan

    Bibir David terbuka lebar. Tiada kata yang terucap. Berbagai pertanyaan yang terlontar dari Aster hanya mendapat sunyi. "Fiora? Dia kembali?" ulang David. Aster mendengkus kasar. "Wanita itu bersama suaminya. Kami sempat bertemu di rumah sakit, Mas. Apa dia melukaimu? Apa mas David masih memikirkannya?" "Tidak, Aster! Aku tidak memikirkan apa pun soal wanita itu," sergah David. "Jujur, Mas, aku sempat mencurigai Fiora yang menyekap kamu," ungkap Aster muram. David menggeleng kencang. Dia berulang kali menyanggah tentang Fiora. Pun selama dia berada di tempat sekap, tak terlihat Fiora sama sekali. Lantas kedua terdiam. Aster tak lagi mengejar keingintahuannya. Begitu pula David yang tak lagi memberi penjelasan apa pun.

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Lantas Anak Siapa

    "Sebenarnya Bapak bukan bapak kandung Aster, Nak. Bapak hanya orang yang sudah membesarkan Aster dari bayi satu tahun," ungkap Huda. David mendengkus. "Pak, Anda jangan bercanda. Ini bukan waktunya, Pak. Saya serius hendak menikahi putri Bapak," tegas David. "Saat ini aku pun serius, David. Kamu kira ini mudah? Aster sudah kuanggap darah dagingku sendiri. Kamu pikir aku tidak tidak hancur ketika tidak bisa menikahkan anak gadis yang telah aku rawat dan didik sedari kecil? Tidak semudah itu, David," sergah Huda ikut menaik. "Lantas siapa ayah kandung Aster, Pak? Kepada siapa saya harus meminta pernikahan ini?" balas David. "Ayah kandung Aster sudah meninggal. Begitu juga ibunya. Dia anak sebatang kara," jawab Huda muram. "Siapa, Pak? Siapa beliau?" "Tanyakan saja pada papamu. Rendra tahu lebih banyak dari pada diriku." David membeku. Dia menatap nyalang ke arah pintu. Sudah ada Aster berdiri di sana. Tampak kebingungan. David pun tidak melanjutkan. "Nanti saya hubungi k

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Masih Ada, Siapa?

    "Ma-masih ada," cicit Aster ngeri. Dia bernafas terputus - putus. "Apa itu, Sayang?" sergah David yang tak mengerti. Aster hanya membekap mulut. Badannya bergetar. Dia merasa kedinginan. David memeluknya. "Mana Feri, Sayang? Dia sudah ke rumah papa?" bertanya mengalihkan fokus. Wanita itu membeku. Kesusahan hendak bicara. Matanya terarah nanar ke layar monitor. Desah kasar David terembus. Dia melepaskan Aster, langkahnya lebar keluar dari pos sekuriti. Aster terperanjat. Dia mengikuti David yang menuju gerbang. "Mas, jangan, Mas!" cegah Aster. Dia mengulurkan tangan hendak menarik lengan David. David telah keluar pagar. Dia menatap paket yang teronggok di paving. Sebuah kardus kecil dan buket balon. Tangan David yang sudah maju ditepis Aster. Dia merangkul David menjauh dari paket. "Jangan, Mas! Jangan disentuh!" seru Aster. Kepalanya menggeleng kencang. David melepaskan diri. Tatapannya menunduk penuh tanya. "Memangnya kenapa, Sayang? Kamu tahu paket siapa?" B

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Ibu dan Anak yang Berdamai

    "Kamu mengenali orang itu?" tuduh David. Aster jatuh tersimpuh. Dia menekan kedua sisi kepala. Berat terasa kedua pundaknya. "Mas David, non Aster, Mas," cemas Feri sambil menepuk pelan pundak David. David pun menoleh kaget. Dia baru sadar Aster sudah terisak di lantai. Sambil mengangkat Aster, dia memberi perintah pada Feri. Begitu Jimmy dan anak buahnya datang, mereka harus segera mencari orang yang tampak di CCTV. David membawa Aster ke kamar. Kekasihnya itu masih diam dan gemetaran. Masih menolak mengatakan apa pun. "Aster, Nak, kamu di mana?" suara Safira berseru terdengar sampai ke dalam kamar. Aster beringsut di ranjang. Dia hendak bangun, tapi David menahan. Dia yang keluar menemui ibunya. "Aster di kamar, Mama," ujar David datar. Safira dan Rendra bergegas menuju kamar di lantai atas. Dia memandang ragu pada putranya. Namun David mengizinkan mamanya masuk. "Papa, aku ingin bicara," kata David mencegah Rendra masuk ke kamar. Rendra berdiri memandang putra

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Menikah Segera

    Safira memeluk erat wanita muda itu. Dia semakin tidak bisa menahan diri. Putranya dan wanita ini harus segera menikah. "Papa, besok Aster dan David harus menikah. Aku sudah tidak peduli lagi," tegas Safira begitu suami dan putranya masuk ke kamar. Aster memberontak. Dia membelalak pada calon ibu mertuanya. "Mama, tidak bisa secepat itu," lirih Aster berujar. Safira menggeleng. Dia hanya menekan kuat kedua bahu Aster. Dia menunjukkan bahwa Safira memiliki kuasa. David menyela keduanya. Aster pun menengadah ke arah David kebingungan. David mengalihkan pandang dari wanita yang dicintai. "Kita harus menemukan ayah kandung Aster terlebih dahulu, Ma," sebutnya. Perkataan David membuat Aster terperangah. Dia tidak mengerti dari maksud perkataan tersebut. Ayah kandung? Bukan kah David sudah mengenal papa Aster. Memang siapa lagi ayah Aster. "Mas, apa yang Mas katakan?" sergah Aster. Dia melepaskan diri dari Safira. Dia meraih tangan David kuat - kuat. David menurunkan tan

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Orang Tua Pancingan

    "Apa ini?" seru David memuncak emosinya. Dia menarik nafas dalam - dalam. Pandangannya menjadi terarah ke Aster. Ada hal yang harus dilakukan segera. "Oke, Ma. Baiklah. Sekarang kita urus Aster terlebih dahulu. Sambil menunggu pak Huda dan Panji tiba," putus David. Mereka pun memanggil dokter agar memeriksa Aster. Sekalipun sudah jelas bisa ditebak kalau Aster mengalami syok. Siapa pun akan syok mendengar kenyataan yang tak pernah terpikirkan. Sebab segalanya sudah rapi dan nyaman. Dokter datang dan memeriksa Aster. Dia memberi suntikan vitamin. Juga meminta agar Aster tidak dibuat stres. Agak beberapa lama setelah dokter pergi, Aster baru sadar. Dia menatap kosong. Wanita yang kehilangan asa. Dia bahkan tidak merespons sentuhan David. Pria itu pun hanya diam menemani kekasih hatinya. Dia meminta ayah dan ibunya menyingkir kembali. Rasanya itu juga berat bagi David. Keadaan yang terjadi. Dia mencintai Aster secara tulus. Sebab dia pun tidak tahu menahu tentang wasi

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Memang Nyata

    "Dia tidak berhak lagi atas Aster," desis David. Safira mengangguk. "Tapi dia masih hidup dan masih ayah kandung Aster. Sekali pun entah di mana dia berada," timpal Safira. Mata David membeliak. Rasa tak senang menyusup dalam dada. "Mama tidak mau aku menikahi Aster?" Tiba - tiba Safira menggelengkan kepala. Dia bicara lain lagi. "Bukan begitu. Tetap saja harus mendapat restu dari pria itu. Seberapa brengseknya pun," terang Safira meluruskan kata - katanya sendiri. David berkacak pinggang. Dia mendongak ke plafon. Seperti ada sesuatu di sana. "Mama yang memaksa kami harus menikah bagaimana pun caranya," tuduh David sekaligus meminta pertanggung jawaban. Safira tentu saja lebih tahu dari putranya. Bahkan tidak repot menjelaskan apa - apa lagi. Dia hanya memberikan kata ya. Siang berikutnya, David mengunjungi Aster setelah dia mengurus kembali perusahaan dibantu Jimmy. Masih dari rumah tapi dia telah membaca banyak laporan. Selain masalah perusahaan yang menumpuk, David

Bab terbaru

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Hari - Hari Penuh Cinta

    "Aster," sebut Brian. Dia maju meraih tangan Aster, yang langsung ditampik oleh David. Keduanya lantas beradu pandang. Aster ditarik mendekat oleh David. Lengan David melingkar di pundaknya. "Jaga tanganmu dari istriku!" desis David penuh ancaman. Brian menyeringai. "Sebentar lagi dia akan meninggalkanmu karena tempramen labilmu, Dav. Aku sih mau saja menerima anakmu juga." Gerakan David begitu cepat. Dia mendorong Brian sampai terhempas menabrak dinding. Lekas Jimmy menahan Brian. Menariknya menjauh dari David yang berdiri dengan nafas menderu. Tanpa takut Aster menyentuh tangan suaminya. "Mas... sudah." Seketika David menoleh. Nafasnya melembut. "Sayang, maaf. Aku... ayo kita masuk saja. Tidak perlu bicara dengan pria konyol ini." Brian tertawa. Dia berusaha melepaskan diri dari kuncian Jimmy. "Aster, kembalilah padaku saja. David tidak pantas mendapat dirimu. Aku bisa menyayangimu dan anakmu." David sudah hampir merangsek maju. Namun cengkeraman kuat tangan Aster

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Pertemuan

    Aster mencubit tangan David. "Mengaku saja! Aku menemukan buku harian mas David di sini." David menegakkan diri. Dia mengusap leher Aster yang berdenyut lembut. "Wah... ternyata istriku. Kamu penasaran ya?" Aster mencubit makin sering. Dia jadi jengkel kalau digoda begitu. Dia menarik diri dari suaminya. Tanpa mengindahkan David yang membujuk, Aster berbaring. Dia memejamkan mata tidak mau mendengar David. Sang suaminya turut berbaring di sebelahnya. Tangannya melingkar di pinggang Aster yang berbaring miring. "Jangan marah, Sayang. Aku bercanda." Aster menggumam. Dia menyuruh David bergeser. "Anakku bilang ruangannya sempit." David tertawa pelan. Dengan rela bergeser sejengkal di belakang Aster. Sebentar lagi akan berubah keinginan istrinya. "Sayang... sudah tidur?" bisik David. Dia mendekat lagi. Namun Aster menggeram pelan. * David memegang tangan dan menyangga punggung Aster. Telaten membantu istrinya berjalan. "Awas lantainya tidak rata, Sayang." Mereka tengah

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Hidup yang Lebih Baik

    David berkacak pinggang. Dia mengerutkan dahi ke arah Jimmy. Asisten kepercayaannya tidak berani mengarahkan pandang pada David. Hanya ke arah leher David, yang sayangnya malah membuat Jimmy salah tingkah. Dia memutar mata ke pundak David saja. David memicingkan mata. "Kenapa kamu? Ada kesalahan yang tengah terjadi?" "Tidak, Bos. Semua berjalan lancar. Hanya saja... Anda yakin berangkat ke kantor hari ini?" Jimmy mengulas senyum hormat. "Memang kenapa? Aku sudah siap kembali menjadi David seperti sebelum hilang. Kamu mulai meragukanku, Jim? Apa Tomy semakin baik dan kamu mau beralih pada adikku?" Jimmy menggeleng cepat. "Tidak, Bos! Bos Tomy sudah punya asisten sendiri. Lagi pula beliau masih staf." "Kau sudah memanggilnya bos." David menerima tas yang Aster serahkan. Istrinya memberi senyum paling manis yang membuat David bersemangat. Namun tiba - tiba Aster berubah membelalak. Wajahnya memerah. "Mas, ke kamar sebentar." David mengerutkan dahi. Tapi dia mengikuti Aste

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Awal Bahagia

    Aster duduk lemas di bawah tempat tidur. Bersandar ke kasur dengan kaki diluruskan. Suaminya turut duduk di sebelah Aster. Dengan telaten menyeka keringat yang membasahi muka. "Masih mual?" Kepalanya diangguk pelan. Itu pun tetap terasa tidak nyaman. Dia menarik tangan David dan digenggam kuat. "Mas... apa aku hamil ya? Harusnya sudah datang bulan. Rasanya juga enggak nyaman mau apa - apa." David melebarkan mata. Raut riang menyeruak. "Kita ke dokter langsung ya, Sayang? Kita pastikan ke ahlinya langsung. Karena ini pertama buat kita." Aster mendekat ke suaminya, menyandar manja. "Mas daftar dulu ke dokternya, aku masih lemah." David mengecup dahi Aster. Dia terkekeh pelan. Tangannya agak gemetaran karena begitu antusias. Selesai bersiap dan Aster sudah merasa lebih baik, mereka pun berangkat ke rumah sakit. David sudah mendaftar ke dokter kandungan yang ternyata adalah temannya. Aster menggamit lengan David saat memasuki rumah sakit. Dia memandang ke sekeliling dengan c

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Berhenti

    Dari David yang segera memberi perintah pada Jimmy untuk mencari informasi, Aster jadi tahu kalau selama ini Ari lebih sering tinggal di luar negeri. Di sana dia tinggal bersama seorang wanita yang sekarang sudah diceraikan. Karena itu dia kembali. Aster harap dia tidak mencoba mendekati Aster lagi. Dalam lubuk hatinya Aster tak memiliki rasa rindu. Sama sekali tak tergerak untuk mengetahui lebih soal sosok ayah kandung. Seakan ruang dalam hati Aster telah hampa. Dia tak lagi mau tahu. Tak mau bertemu pula. David yang baru pulang kerja selesai mandi. Sambil mengeringkan rambut dia duduk di sebelah istrinya. "Ayo kita pergi bulan madu saja." Istrinya malah menggeleng pelan. "Di rumah saja. Atau ke hotel." David meringis. Handuk ditaruh sebelum merangkul pinggang istrinya. "Kau perlu melihat dunia luar yang lain, Aster sayang." "Belum ingin. Di sini saja." Aster menaruh kepala ke dada David. "Aku mau datang ke persidangan." "Kamu yakin, Sayang?" David mengusap kepala

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Kejutan

    Aster merapat ke David. Dia tidak berani menyentuh kue yang diberikan. Pikiran ada orang di sana yang tengah memperhatikan membuatnya merinding. Dingin tengkuknya terasa. David melingkarkan tangan ke pinggang Aster. Memberinya tekanan lembut menenangkan. "Kita tunggu sebentar." "Apa ya, Mas? Kenapa aku merasa tidak nyaman." Aster menautkan jari - jemari dengan gelisah. Senyum hangat David sedikit menenangkan Aster. Dia pun tak malu mengecup pelipis Aster di tempat umum. Sampai suara langkah kaki berhenti di dekat meja mereka. Pegawai restoran datang dan mengangguk sopan. "Maaf, Bapak dan Ibu sudah menunggu. Saya Edwin manager restoran," ujar pria itu mengulurkan tangan. David melepas Aster. Dia menjabat kuat tangan Edwin. "Terima kasih sudah berkenan menemui kami, pak Edwin. Saya David, dan ini istrinya Aster." Tanpa berbasa - basi manager restoran itu mempersilakan David dan Aster mengikuti dirinya. Mereka diajak ke ruang meeting kecil. Seseorang sudah ada di sana.

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Kepercayaan

    Aster terkesiap. Dia membuka bibir ragu. "Mas... waktu Brian...." David menaruh bibirnya di atas bibir Aster. Seketika membungkam perkataan istrinya. "Dia tidak menyentuhmu," desis David dengan mata menyala. Tangan David melingkar ke pinggang Aster erat - erat. "Kalau dia sudah sentuh kamu, maka sudah kupatahkan pula kedua tangannya." "Mas...." David kembali menghentikan kegelisahan Aster dengan lumatan lembut. Sentuhan tangannya mengusap lembut punggung sang istri. "Cukup, Sayang. Aku percaya kamu tidak melakukan apa pun dengan brengsek itu. Kekerasan yang dia lakukan padamu akan dibayar. Simpan rapat memori itu, Sayang. Pikirkan saja kebahagian kita berdua. Hehm... oke?" Pelan - pelan Aster membalas pelukan David. Dia sandarkan dirinya pada dada bidang pria yang menjadi rumahnya kini. Arin pergi ke rumah David menjelang malam. Ada penjaga yang mengantar dan menjemputnya. Tinggallah hanya Aster dan David di rumah baru tersebut. Penjaga ada luar rumah. Tidak ada yang men

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Mengurai Simpul

    Safira tampak kaget. Dia berdeham. "Mama mau lanjut masak. Tidak usah dibantu. Kalian istirahat saja sana." David bergeming. "Ma... apa yang mama sembunyikan?" "Tidak ada!" Safira kembali menyiapkan bahan masakan. Langsung sibuk tak mau diganggu. Aster pun menyentuh lengan suaminya. Dia jadikan topangan untuk berdiri. Serta mengajak David naik ke kamar. "Aku rasa mama tahu lebih banyak soal ayah kandungku," ujar Aster lelah. Dia mendudukkan diri ke tepi tempat tidur. David ikut duduk di sebelahnya setelah menutup pintu. "Tidak heran, Sayang. Mamaku itu, dia sangat mengerikan. Dia memiliki sumber daya yang tak disangka," ungkap David. Dia menghela nafas. "Karena itu, Sayang, aku kesal kenapa mereka tidak bisa segera menemukanku sewaktu diculik. Seakan mereka memiliki rencana tersendiri sampai membiarkan anaknya menderita." Aster memutar badan. Tangan kecilnya menyentuh rahang kokoh David. "Sudah, Sayang. Maafkan papa dan mama. Yang penting, sekarang kita sudah bersama." D

  • Wanita Gila Mencari Cinta   Terkuaknya Rahasia

    Fuad memandang muram pada Aster. Lalu beralih ke David. Bahunya luruh turun. "Lakukan saja, Mas David. A-ku... kami pantas mendapatkannya." Fadil menoleh marah. Dia berseru lantang pada saudaranya. "Bodoh! Kamu sudah gila, Fu! Aku saudaramu!" Fuad mengangkat muka, memandang lekat pada Fadil. "Karena itu... itulah alasanku, Fad. Kamu saudara yang aku tak sampai hati membiarkanmu terperosok makin dalam." Aster mendekat ke suaminya. "Mas, ada apa ini? Kalian bicara soal apa?" Suami Aster merangkulnya. Dia mengajak mereka semua keluar dari pantry. Tak terduga, Fadil berjalan lebih dulu. Dia berlari ke arah pintu. Fuad berseru kaget. Namun David mencegah Fuad berlari mengejar saudara kembarnya. "Ada orangku di bawah. Fadil tidak akan bisa kemana - mana." Lelaki muda itu mengangguk pasrah. Dia beralih menghadap pada Aster yang masih tidak memahami keadaan. Tak ada keberanian dalam diri Fuad memandang Aster. Dia mengarahkan mata ke bayangan Aster. "Mbak ... aku menyesal. Ini semua

DMCA.com Protection Status