Semua Bab Pria Pengantar Makanan Itu Ternyata Tuan Muda : Bab 51 - Bab 60

209 Bab

Bab 51. Rahasia Pembukuan PT Sagari Ivomas Tbk

Leroy duduk di kursi presiden direktur. Sedangkan Derra duduk di hadapannya. Jay berdiri di sisi kiri Leroy memandangi Adam yang berada di belakang kursi Derra. "Pak Adam, kamu bawa yang aku minta?" Suara Leroy memecahkan keheningan. "Iya, Tuan Muda." Adam menyerahkan sebuah buku besar kepada Jay.Jay meletakkan buku besar tersebut di atas meja. "Silakan, Tuan Muda!" serunya.Leroy mengambil buku itu, lalu mulai membuka selembar demi selembar. Dia memutar kursi membelakangi semua orang.Wajah Derra terlihat cemas. Tetapi, dia sangat antusias dengan setiap tindakan Leroy. "Roy, kamu mau ngapain?" Tidak pernah terpikirkan oleh Derra, Leroy akan bersikap seperti itu. Namun apapun yang dilakukan Leroy, dia akan selalu menjadi pendukung garis keras.Meminta buku besar? Itu artinya, Leroy akan memeriksa keuangan PT Sagari Ivomas Tbk secara pribadi. Tapi, mengapa Leroy melakukannya? Apakah ada hal-hal mencurigakan? Mengapa dia tidak memanggil seorang ahli pembukuan saja? Tidak banyak yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-23
Baca selengkapnya

Bab 52. Tikus Gorong-gorong

Wajah masam Matteo menatap anaknya. Dia curiga dengan anaknya sendiri. Dia juga tercengang. Karena dia pikir, Leroy akan pergi bersenang-senang dengan Derra. Sebab dia tahu, Derra adalah sahabat Niken yang selalu menyayangi anaknya sejak masih bayi. Matteo berjalan masuk. Dia tidak berbicara. Dia duduk di kursi terpisah, tepat di sisi Derra. Di belakangnya, Via Renata berdiri dengan wajah yang angkuh.Matteo tahu, Logan dan Adam adalah anak buah Iko. Jika Leroy mampu menemukan kesalahan di buku besar, maka Matteo akan terseret juga.Di sisi lain, Jay mengerti, Leroy terlalu malas menjawab pertanyaan Iko. Jadi, dia mengambil alih situasi."Tuan Muda baru selesai periksa buku besar dan menemukan kejanggalan. Jadi, apa Pak Iko bisa jelasin hal ini?" Jay menjawab dengan dingin. Jika Leroy tidak menghormati Iko dan anak buahnya, mengapa Jay harus menghormati mereka? Jay yang cerdas akan mengikuti jejak tuannya. Kennedy dan Iko saling pandang. Mereka tidak berani berbicara. Mereka hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 53. Arsitek Takdir

Leroy masih duduk di kursi presiden direktur. Dia tidak memiliki pendamping. Situasi seperti ini sangat menguntungkan Matteo dan kroni-kroninya. Matteo merasa inilah hari keberuntungannya. Bagaimana tidak?Jay mengantarkan Derra ke depan gedung. Sedangkan Kim Lanni tidak menyukai Leroy sejak dia datang tadi. Matteo bermain mata dengan Kennedy seperti sedang merencanakan sesuatu. Leroy paham bahasa tubuh mereka. Namun, dia masih terlihat tenang. 'Situasi macam apa, ini?' Kim gelisah. 'Sesuai perintah Nyonya Derra, aku berada di pihak Tuan Muda Leroy.'Kim celingukan. Dia melihat nama Derra muncul di notifikasi HP.Derra: Kim, penjaga masih berdiri di depan ruangan presiden direktur. Kalo Matteo dan anak buahnya mulai macam-macam, teriak aja!Kim tertegun. Dia tahu, Derra begitu perhatian padanya. Derra: saya di mobil, nunggu kamu.Kim cepat-cepat membalas pesan Derra. Kim: baik, Nyonya.Matteo mengangkat dagunya. "Gimana rasanya duduk di situ, Roy?" Tatapan Leroy tetap mantap, ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-27
Baca selengkapnya

Bab 54. Pertempuran Kemauan

Pintu ruang presiden direktur terbuka. Jay berjalan dengan badan yang tegak. Dia mengedarkan pandangan, lalu tersenyum tipis. Meskipun Jay tidak berada di ruangan yang sama dengan Leroy, bukan berarti dia tidak tahu apa yang sudah terjadi selama kepergiannya."Tuan!" sapa Jay kepada Leroy seraya membungkuk sedikit. Kemudian, dia berdiri di samping Leroy yang masih berdiri di hadapan Danisha.Leroy melihat wajah semua orang tegang, termasuk Danisha. Saat Danisha masih terkejut dengan penawaran Leroy, Matteo memberikan tatapan tajam kepada Logan. Logan mengatur emosi. Dia kembali berkata, "Cukup, Tuan Muda! Jangan buat Nona Danisha bingung! Biarin saya yang akan tanggung jawab semuanya."Apa?! Logan mengorbankan dirinya untuk melindungi Danisha?! Segitu pentingnya kah posisi Danisha di hatinya?!Matteo sedikit lega. Rasa cemasnya sedikit berkurang. Jika Logan sudah mengambil tanggung jawab ini, maka ke depannya nasib Matteo dan anak buahnya akan amanーsetidaknya itulah pikiran Matteo d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-27
Baca selengkapnya

Bab 55. Kesepakatan Bisa Berubah

Leroy melihat ekspresi wajah lawannya tegang dan ketakutan. Leroy bersandar, jari-jari tertuju, dan mengamati ketiga lawannya: Logan, gemetar; Iko, tidak pasif; dan Matteo, menghitung."Opsi satu," Leroy tersenyum tipis, "sederhana aja, sih. Serahin semua bukti tentang fitnahan uang Rp 3 triliun itu! Sebagai imbalannya, aku akan mengampuni hidup kamu, Pak Logan. Gimana? Kesepakatan yang adil, kan?"Leroy tidak akan pernah lupa. Enam tahun lalu, dia diusir karena Rindy Buana memfitnahnya telah menggelapkan uang perusahaan sebanyak Rp 3 triliun. Ternyata itu adalah uang PT Sagari Ivomas Tbk yang berhasil dirampas Matteo dan anak buahnya, termasuk Finn dan Rindy. Dan selama 3 tahun terakhir pula, tim edit perusahaan pusat gagal menemukan bukti-buktinya.Tatapan Logan melesat di antara Leroy dan Matteo. Kesetiaannya kepada Matteo goyah, tetapi dia adalah pria yang sudah berkeluarga. Maka, istri dan anaknya selalu menjadi bahan pertimbangan. Baginya, menyerahkan semua bukti adalah hal yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-27
Baca selengkapnya

Bab 56. Galaksi

Leroy keluar dari kantor PT Sagari Ivomas Tbk bersama Jay. Di belakangnya, Kim berjalan dengan cepat menyeimbangi langkah Leroy. Mobil sudah menunggu Leroy di depan lobi. Adrianus selaku sopir pribadi membukakan pintu mobil untuk Leroy. "Silakan, Tuan Muda!" sapa Adrianus sopan, tetapi tanpa senyum. Saat ingin masuk, Leroy teringat Derra yang berada di belakang mobilnya. Leroy menghentikan gerakannya. Lalu menoleh ke arah Adrianus. "Tunggu sebentar!"Adrianus mengangguk. Kemudian, Leroy berjalan menuju mobil Derra bersama Jay yang setia. Leroy mengetuk kaca mobil. Tidak lama, kaca itu terbuka. Terlihat Derra sedang tersenyum ke arahnya.Leroy membungkuk. "Nyonya, apakah Anda ingin pulang bersama di pesawat jetku?" tanyanya dengan kerendahan hati."Nggak usah, Roy," tolak Derra, suaranya begitu lembut. "Suami saya udah kirim pesawat jet pribadi. Ketika nanti sampai di kota Moco, saya akan atur perjamuan makan malam. Sempatkan diri untuk dateng, oke!""Makasih, Nyonya. Kalo gitu, h
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-28
Baca selengkapnya

Bab 57. Tim Baru Leroy

Jum'at pagi di ruang Komisaris Utama Sagari Tower, kota Moco. Pukul 09:00 pagi, Leroy sudah sampai di ruang kantornya. Setelah membuka jas, dia berjalan ke bawah jendela yang terbuka sambil menghisap rokoknya seorang diri. Dia memperhatikan pemandangan jalanan yang mulai ramai dari lantai 7. Tok! Tok! Tok!Seseorang mengetuk pintu. Ketika pintu terbuka, Leroy segera membalikkan badan. Dia melihat Jay datang bersama dua pria dan empat wanita. Leroy berjalan menuju meja kerjanya. Pembawaannya tenang membuat semua orang menjadi segan padanya. Jay berdiri di sisi kiri Leroy. Dia melihat Leroy memadamkan rokok di asbak. "Tuan, mereka adalah tim Anda yang baru saya bentuk." Jay memberitahu.Leroy mengangguk tanpa senyum. Dia duduk di kursi kebanggaannya, menatap semua orang baru di hadapannya. Furnitur mahoni menambah kesan elegan dekorasi ruang kerja Leroy. Bayangan mereka menari di atas lantai keramik putih mengkilap, dan mencerminkan kesetiaan yang berubah-ubah. Keheningan memperkua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-28
Baca selengkapnya

Bab 58. Konflik Internal

Matteo menghela napas panjang, mencoba mengendalikan emosinya. Mereka saling pandang, menyadari bahwa Leroy tidak akan mundur. “Hemm, oke. Nggak masalah." Matteo angguk-angguk. "Jika itu keputusan kamu, kita liat aja, gimana kamu menghadapi semuanya! Tapi ingat, ini belum berakhir!"Rindy menatap Leroy dengan campuran perasaan antara kecewa dan prihatin. “Kami cuma mau bantu kamu aja, Roy. Tapi, kalo kamu pilih jalan ini, yaa ... kami nggak punya pilihan lain.”Leroy menatap Matteo dan Rindy dengan tatapan tegas. “Kalian udah cukup buang waktuku. Sekarang, keluar dari ruangan ini!" serunya dengan suara dingin.Matteo sakit hati. Dia berteriak, "Begitukah caramu memperlakukan Papa, Roy?!"Seakan tidak peduli, Leroy berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari Matteo dan Rindy. “Jay, pastikan mereka keluar dari gedung ini! Karena mereka udah nggak diterima di sini.” Jay mengangguk. "Mari, Tuan dan Nyonya!" Mau tidak mau, Matteo dan Rindy hanya bisa pasrah dengan tindakan Leroy. Setel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-29
Baca selengkapnya

Bab 59. Singa Keluarga Opulent

Leroy sudah berada di ruang kerjanya. Dia kembali berdiri di bawah jendela yang terbuka. Dia masih gusar dengan sikap para karyawan tadi. Jay yang sudah bekerja selama bertahun-tahun dengannya pun mengerti. Dia akan mencoba menghibur tuannya. Jay berdiri di belakang Leroy. "Tuan, sebetulnya Anda bisa skip para karyawan tadi." Jay memulai percakapan . "Tapi, kenapa Anda justru berhenti dan dengerin omongan mereka yang nggak masuk akal?"Leroy membakar rokok. Dia menjepit rokok di sela-sela jarinya."Jay, siapa arsitek Sagari Tower?"Jay sedikit terkejut. Karena dia menduga, Leroy sedang memikirkan sikap karyawan yang telah meragukannya tadi. Jay akhirnya tahu kalau ternyata dia sudah salah.Jay menghela napas, mencoba mengingat. “Arsitek Sagari Tower? Itu pasti Armand Delacroix dari Gensler, Tuan."Leroy mencoba mengingat nama yang disebutkan asistennya. "Gensler?" Leroy kembali menikmati rokoknya. "Betul, Tuan. Gensler merupakan sebuah firma arsitektur internasional yang terkenal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-30
Baca selengkapnya

Bab 60. Cangkang Kosong

Jay, sebagai asisten Leroy, berusaha keras untuk menjaga semangat tim tetap tinggi dan memastikan bahwa semua orang tetap fokus pada pekerjaan mereka. Kemudian, Jay kembali bicara. "Saya akan mengadakan pertemuan rutin setiap seminggu sekali. Saya akan ngasih pembaruan dan dengerin keluhan kalian. Kita akan cari solusi sama-sama di setiap permasalahan."Ajeng, Sinta, Henna, dan Jessy saling bertukar pandang, sementara Benny dan Rangga tampak serius mendengarkan Jay. Leroy, yang duduk di kursi depan, mengarahkan pandangannya ke Jay yang kini berdiri di sisi kiri. “Kita harus cepet-cepet lurusin berita negatif itu,” kata Leroy dengan tegas, suaranya menggema di ruangan. Semua mata fokus pada Leroy, menunggu arahan lebih lanjut."Saya paham, Tuan Muda," kata Jay, dia mengangguk. Kemudian, dia menatap Ajeng. "Sekretaris Ajeng, siapa yang handle grup chat karyawan? Sosialisasi ke mereka untuk menekan berita!"Ajeng mengangguk. "Baik, Pak."Ketika Jay ingin berbicara, Leroy sudah berbica
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-30
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
21
DMCA.com Protection Status