All Chapters of Pria Pengantar Makanan Itu Ternyata Tuan Muda : Chapter 111 - Chapter 120

209 Chapters

Bab 111. Nggak Perlu Validasi

Austin maju selangkah. "Papa nggak akan kasih Roy uang, kan?!"Suasana gaduh pun berubah hening. Semua mata mengarah kepada Bahran. Ada sesuatu yang menarik perhatian Leroy. Dia memperhatikan pilar-pilar besar yang menjulang tinggi. Selain memberikan kesan kokoh dan megah, pilar yang terbuat dari marmer putih dengan ukiran rumit ini tidak hanya berfungsi sebagai penyangga, tetapi juga sebagai elemen dekoratif yang memperindah ruangan.Ruang tamu ini memiliki langit-langit tinggi. Bahran kembali duduk di sofa besar berbahan beludru yang berada di tengah ruangan, tepat di bawah lampu gantung kristal yang megah. "Jangan bilang, manusia sampah ini ngemis dan berhasil meluluhkan hati Kakek?!"Seseorang berteriak dari ambang pintu. Dia adalah Samuel Donsu, 30 tahunーanak pertama pasangan Austin Donsu dan Sarah Tengker."Kak Samuel!" Clara berseru manja ketika melihat sosok kakaknya yang tampan dan mapan datang. 'Diーdia Samuel?' Leroy memandangi Samuel. Dia mencoba mengingat sosoknya, tet
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Bab 112. Hukum Adat Keluarga Donsu

Samuel menoleh pada Leroy. "Apa kamu pikir, Rp 1 triliun itu jumlah yang sedikit?!" "Heh, pecundang! Kamu pikir, keluarga Donsu donatur di panti sosial?!" maki Mahdalena. Meskipun Mahdalena sangat antusias memaki Leroy, tetapi tidak dengan kedua anaknya. Edwin Donsu dan Zilla Donsu adalah anak dari pasangan Romeo Fernandez dan Mahdalena Donsu. Keduanya sejak tadi hanya diam saja. Karena mereka menjaga harga diri Romeo yang tidak bekerja. Leroy dengan berani meminta hadiah kepada Bahran di saat seluruh anggota keluarga Donsu memberikan hadiah. Akibatnya, semua orang menghina Leroy. Leroy tidak terpengaruh dengan kata makian Mahdalena ataupun anggota keluarga Donsu lainnya. Sikap tenangnya membuat Angeline geram. "Kamu bisa diem nggak, Roy?! Jangan malu-maluin aku!" tegur Angeline. Leroy mengabaikan Angeline. Dia belum juga menandatangani surat perceraian. Leroy berkata dengan datar, "Harga satu unit rumah di Perumahan Bukit Aston Village blok A mencapai Rp 77,1 triliun. Sedang
last updateLast Updated : 2024-08-31
Read more

Bab 113. Angel Berhati Iblis

Bahran memerintahkan David untuk mencambuk Leroy, tetapi Austin justru terlihat sangat antusias. "Pa, gimana kalo aku aja yang cambuk Roy? Karena aku anak pertama keluarga Donsu. Akulah yang bertanggung jawab pertama kali jika terjadi sesuatu pada keluarga ini." Austin menawarkan diri. Dia mengambil pusaka cemeti dari tangan Bahran. Austin ingin melampiaskan amarahnya kepada Leroy yang telah lama terpendam. Meskipun Austin sudah berkata seperti itu, tetapi David tetap berjalan menuju Bahran. Dia mengulurkan tangannya merebut pusaka cemeti dari tangan Austin. "Kalian tau? Dia nggak pulang lebih dari 20 hari." David menatap Leroy tanpa senyum. "Hah?! Yang bener aja?! Terus, dia pergi ke mana selama lebih dari 20 hari?!" Austin terkaget-kaget. "Apa dia punya wanita simpanan?" Magdalena bertanya sambil menatap Leroy sinis. David menggeleng. Karena dia sendiri tidak tahu. "Gimana pun juga, aku ini mertuanya. Jadi, biar aku yang mendisiplinkan menantuku. Karena itu memang
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Bab 114. Terlalu Pengecut

Seorang pria tidak boleh asal berlutut. Lalu, mengapa Leroy tidak bangun saja dan melakukan perlawanan? Apakah dia terlalu pengecut?"Cepat cambuk dia!" Suara Bahran yang lantang menggema di ruang tamu. Bukan hanya anggota keluarga Donsu yang ingin melihat Leroy berteriak kesakitan, tetapi juga Mario. "Kerahkan tenaga kamu, Angel!" Mario mengingatkan.Saat berada di situasi berbahaya, Leroy justru terlihat sangat tenang. Sikapnya berhasil memancing emosi semua orang. "Leroy, kamu tau? Selama bertahun-tahun, aku nahan malu karena punya Suami nggak guna kayak kamu. Sekarang adalah waktu yang tepat buat bales rasa sakit hatiku."Usai melontarkan kata-kata yang menyakiti hati Leroy, Angeline dengan yakin mengayunkan tangan untuk mencambuk suaminya sendiri. Melihat hal itu, Leroy masih berlutut sambil melirik ke belakang. Dia menyeringai. Tidak disangka, Leroy berhasil menangkap pecut yang hampir mengenai punggungnya dalam sekejap. Lalu, dia menariknya kuat-kuat hingga pusaka cemeti N
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 115. Hadiah Rp 3 Triliun

Pukul 07:00 malam di kota Aston.Setelah sore tadi berkumpul di Pagoda Village nomor 7, Bahran dan seluruh anggota keluarga Donsu sudah sampai di Hotel Paramount kota Aston. "Kakek, lupain sejenak kejadian di rumah tadi!" Hayden berada di samping Bahran untuk menghiburnya. "Ini acara besar Anda. Jangan lewatkan kesempatan bertemu dengan orang-orang penting di kota Aston!"Di belakang mereka, Grigory berdiri dengan setia. Dia adalah Sekretaris andalan Bahran, sekaligus asisten pribadinya. "Tuan Muda Hayden benar, Tuan," timpal Grigory. "Maaf, saya nggak ada saat terjadi kekacauan tadi. Saya sibuk mengurus pesta Anda.""Seenggaknya Roy nggak akan berani hadir di hotel ini," imbuh Samuel. Kedua matanya menyapu pemandangan di dalam ballroom, memastikan tidak ada sosok Leroy. Seperti yang dirumorkan, Bahran menghabiskan banyak uang untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-80 di Hotel Paramount kota Aston. Hotel ini adalah hotel yang biasa digunakan Angeline dan Mario untuk memadu kasih.B
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 116. Cerutu Termahal

"Ah, aーapa?" Bahran tidak mengerti makna kata-kata Gina. Karena ini adalah kali pertama mereka bertemu secara langsung.Rendra diam saja. Dia tidak berani menyela Gina. Karena dia sendiri tidak ingin posisinya terancam. Maka, hal yang bisa Rendra lakukan hanyalah tertawa. "Ha! Ha! Ha! Bu Gina memang memiliki selera humor berbeda," kata Rendra dengan senyum yang dipaksakan.Untuk mencairkan suasana, Hayden mencoba menengahi meskipun dia sendiri pun tidak mengerti maksud Gina. "Mari minum, Bu Gina! Saya akan ambilkan Anda minum." Gina menatap Rendra. "Kamu di sini aja!"Gina terpaksa menerima ajakan Hayden. Dia pergi begitu saja meninggalkan Bahran. Bahran terbengong-bengong dengan sikap Gina. Jika Gina bersikap acuh tak acuh pada orang lain, maka bukankah seharusnya Bahran tidak perlu tersinggung?Melihat kakeknya terkejut, Angeline segera menghiburnya. "Kakek, Bu Gina memang begitu. Waktu acara pembukaan OpH cabang kota Aston aja dia berani ngelawan orang-orang yang menindasnya."
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

Bab 117. Keledai yang Bodoh

Bahran meminta Moiz mengikuti Leroy. Dia berdiri di sisi kanan panggung bersama anggota keluarga Donsu lainnya. Bahran geram. Dia adalah kepala keluarga Donsu yang mementingkan reputasi. Tapi malam ini, mau ditaruh di mana wajah keluarga Donsu? Leroy secara terang-terangan menceraikan Angeline. Dia juga mengungkapkan kehamilan Angeline dengan pria lain. Ini benar-benar di luar dugaan Bahran! Hayden menuntun Bahran untuk duduk. Keluarga Donsu yang lain berdiri mengelilinginya dengan raut wajah cemas. "Tuan, minum dulu!" Grigory memberikan air mineral. Dia berdiri di sampingnya. Angeline tidak pandai mengontrol emosi. Ini tidak seperti bayangannya. Dia menatap Mario yang sejak tadi tidak berbicara. Mario juga melepaskan tangan Angeline dari lengannya dengan kasar. Angeline merasakan perubahan pada sikap Mario. Dia memanggilnya dengan suara yang serak, "Mario?" Ketika semua orang sedang menatap Mario, tiba-tiba ponselnya berdering. Mario membaca nama penelepon di layar ponsel.
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

Bab 118. Stadion Gelora Merah

Sementara itu di dalam mobil, Leroy duduk bersebelahan dengan Jay di kursi penumpang. Gina duduk di samping Ricky yang memegang kemudi. Gina diam-diam mendambakan sosok Leroy. Dia memiliki banyak kesempatan untuk bersama Leroy. Dia juga memiliki banyak rencana untuk mendekati Leroy. Namun, Bastian mati-matian menentang dan memperingatkannya dengan keras. Gina mendesah pelan saat menatap Leroy dari kaca spion. "Tuan Muda, Anda udah tunjukkan identitas asli di depan keluarga Donsu. Tapi, kayaknya mereka nggak gampang percaya. Jadi, sekarang gimana?"Gina membuka percakapan di saat Leroy sibuk membaca laporan persiapan kompetisi desain perhiasan dari Ezra. Jay sedang membaca pesan yang masuk dari Adipati. "Itu bukan masalah besar," sahutnya. "Justru itu bagus untuk Tuan Muda.""Hah?! Apanya yang bagus?!" Gina meninggikan suara. "Aku maunya Tuan Muda menampar mereka semua yang udah merendahkannya, Jay.""Nggak perlu buru-buru," sela Leroy, tenang. "Masih ada beberapa rencana untuk jat
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

Bab 119. Desakan Perceraian

Pukul 11:00 siang di Pagoda Village nomor 7, kota Aston. Hayden mungkin tidak sepenuhnya menyadari niat Gina yang sebenarnya. Jika seseorang telah dimabukkan cinta, rasanya akan sangat sulit untuk tetap berpikiran jernih!Namun, Hayden adalah orang yang cerdas dan mungkin akan mulai curiga jika Gina terlalu mendesaknya. Apalagi, jika Hayden bisa merasakan adanya tekanan yang tidak wajar dari Gina.Moiz sedang duduk di ruang keluarga rumah besar keluarga Donsu. Dia melihat Hayden datang seorang diri. Tanpa aba-aba, dia segera berdiri untuk menyambutnya. "Hayden, tumben kamu dateng. Kamu nggak pulang ke apartemen?" Moiz keheranan. "Kenapa muka kamu ditekuk gitu? Siapapun, pasti ingin dekat dengan Hayden. Karena dia adalah cucu kesayangan Bahran.Sejak menjabat sebagai CEO Donsu Group, Hayden membeli apartemen di dekat kantor. Dia tidak akan pulang ke rumah, kecuali Bahran memanggilnya."Kakek di mana?" tanya Hayden. Dia duduk dengan menempelkan kepala di bantal sofa. Moiz ikut duduk
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

Bab 120. Kita Nggak Selevel

Senin pagi di kota Aston.Leroy sudah sampai di kantor pencatatan sipil. Dia menunggu Angeline di dalam mobil. Dia duduk di kursi penumpang bersama Dilon. Jay di kursi sopir dengan Gina di sebelahnya.Leroy membakar rokok. Kaca mobil pun terbuka sedikit. "Gina, apa Angel beneran udah tanda tangan surat cerainya?" Leroy bertanya dengan dingin. Leroy membuang wajah ke arah luar mobil. Pemandangan pagi di kantor pencatatan sipil masih tergolong sepi.Semua orang tahu, hari Senin ini adalah momen yang ditunggu-tunggu Leroy. "Aku udah pastiin sendiri ke Hayden, Tuan Muda," jawab Gina, yakin. "Dia nggak mungkin bohong untuk hal sebesar ini!"Gina teringat akan semalam saat Hayden menghubunginya. Hayden memberitahu bahwa Angeline sudah menandatangani surat perceraiannya dengan Leroy. Saat mengetahui hal tersebut, tentu saja Gina senang bukan main. Namun, ada harga mahal yang harus dibayar untuk itu. Gina terpaksa menyetujui ajakan Hayden untuk makan malam demi melancarkan rencananya.De
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
21
DMCA.com Protection Status