Share

Bab 116. Cerutu Termahal

"Ah, aーapa?" Bahran tidak mengerti makna kata-kata Gina. Karena ini adalah kali pertama mereka bertemu secara langsung.

Rendra diam saja. Dia tidak berani menyela Gina. Karena dia sendiri tidak ingin posisinya terancam. Maka, hal yang bisa Rendra lakukan hanyalah tertawa.

"Ha! Ha! Ha! Bu Gina memang memiliki selera humor berbeda," kata Rendra dengan senyum yang dipaksakan.

Untuk mencairkan suasana, Hayden mencoba menengahi meskipun dia sendiri pun tidak mengerti maksud Gina.

"Mari minum, Bu Gina! Saya akan ambilkan Anda minum."

Gina menatap Rendra. "Kamu di sini aja!"

Gina terpaksa menerima ajakan Hayden. Dia pergi begitu saja meninggalkan Bahran.

Bahran terbengong-bengong dengan sikap Gina. Jika Gina bersikap acuh tak acuh pada orang lain, maka bukankah seharusnya Bahran tidak perlu tersinggung?

Melihat kakeknya terkejut, Angeline segera menghiburnya. "Kakek, Bu Gina memang begitu. Waktu acara pembukaan OpH cabang kota Aston aja dia berani ngelawan orang-orang yang menindasnya."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
rayhan
bab y sedikit
goodnovel comment avatar
Ma Tibun
lnjut kak... penasaran dg leroy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status