Share

Bab 119. Desakan Perceraian

Pukul 11:00 siang di Pagoda Village nomor 7, kota Aston.

Hayden mungkin tidak sepenuhnya menyadari niat Gina yang sebenarnya. Jika seseorang telah dimabukkan cinta, rasanya akan sangat sulit untuk tetap berpikiran jernih!

Namun, Hayden adalah orang yang cerdas dan mungkin akan mulai curiga jika Gina terlalu mendesaknya. Apalagi, jika Hayden bisa merasakan adanya tekanan yang tidak wajar dari Gina.

Moiz sedang duduk di ruang keluarga rumah besar keluarga Donsu. Dia melihat Hayden datang seorang diri. Tanpa aba-aba, dia segera berdiri untuk menyambutnya.

"Hayden, tumben kamu dateng. Kamu nggak pulang ke apartemen?" Moiz keheranan. "Kenapa muka kamu ditekuk gitu?

Siapapun, pasti ingin dekat dengan Hayden. Karena dia adalah cucu kesayangan Bahran.

Sejak menjabat sebagai CEO Donsu Group, Hayden membeli apartemen di dekat kantor. Dia tidak akan pulang ke rumah, kecuali Bahran memanggilnya.

"Kakek di mana?" tanya Hayden. Dia duduk dengan menempelkan kepala di bantal sofa.

Moiz ikut duduk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status