Setelah mendapatkan akta perceraian, Leroy meminta Ricky untuk mengantarnya ke pemakaman St Louis Agung di bukit Heavenly Garden. Di sinilah Ramisa dimakamkan. Jay membukakan pintu mobil untuk Leroy. Bersamaan dengan itu, pintu mobil bagian depan terbuka. Jay melihat Gina ke luar dengan wajah sumringah."Nona, sebaiknya Anda tunggu di mobil sama Paman Dilon dan Ricky!" saran Jay. Jay tahu, Gina memiliki tujuan tertentu terhadap Leroy. Maka, dia akan selalu berhati-hati. Dia tidak akan memberikan kesempatan Gina untuk mendekati tuannya. Gina tersentak. Otaknya dengan cepat memikirkan jawaban yang menurutnya masuk akal. "Aーaku ... hanya mau hibur Tuan Muda aja kok."Gina panik sesaat. Dia tidak mungkin menunjukkan kekesalannya di depan Jay.'Dasar asisten sialan!' Gina mencibir Jay di dalam hati. 'Selama ada Jay di sisi Roy, aku pasti nggak punya kesempatan buat deketin dia.'Tatapan Jay yang sinis berhasil membuat Gina tidak bisa berkutik. Jay menggeleng. "Tuan Muda nggak butuh dih
Karena kegilaan Gina, Leroy muak. Leroy memerintahkan Ricky untuk meninggalkan Gina di pemakaman. Leroy sudah menghubungi Assad. Seharusnya, sebentar lagi akan ada orang yang menjemput Gina di pemakaman St Louis Agung bukit Heavenly Garden. Meskipun begitu, suasana hati Leroy tetap kacau. Leroy berteriak di saluran telepon. "Ini pelecehan seksual!"Leroy baru saja berstatus duda tanpa anak. Dia terpaksa menceraikan Angeline dan mengingkari janji yang telah diucapkan kepada Ramisa. Namun, Leroy justru mendapatkan pelecehan dari Ginaーanak buahnya sendiri.Jay memejamkan mata guna membuang emosi yang datang menggerogoti kesabarannya. Dia dan Ricky tidak berani berbicara jika Leroy tidak mengajukan pertanyaan. "Dia benar-benar berani!" Leroy memaki Ezra di saluran telepon. "Gimana kalian mendidiknya selama ini?!"Suhu mobil yang dingin berubah menjadi panas dan pengap hanya dalam sekejap. "Roy, dengerin aku dulu!" pinta Ezra yang mulai kewalahan menghadapi Leroy. "Apa?! Kamu mau bela
Plak!Ketika Leroy tiba, dia melihat tamparan keras menerjang pipi kiri Gina Mamahit. Wajah Gina tertunduk. Dia meringis kesakitan sambil menahan malu. Mendapatkan perlakuan kasar dari Ayahnya, tidak serta membuat Gina marah, apalagi dendam. Gina tahu, dia sudah melakukan kesalahan lagi karena tidak bisa menahan diri untuk memiliki Leroy. Melihat kedatangan Leroy, Bastian dan Assad berdiri. Regan pun bertambah malu dengan kedatangan Leroy. Leroy duduk di sebelah Assad bersama Jay. Bastian duduk di sofa single. Ricky berdiri di depan ruangan Presdir OpH guna berjaga-jaga. Dilon sudah kembali ke negara Nephila. Sedangkan Ezra berada di layar handphone Bastian memperhatikan situasi."Dasar anak nggak tau diuntung!" maki Regan. "Kamu udah mencoreng nama baik keluarga Mamahit dua kali. Kapan kamu dewasanya, Gina?"Gina tidak menjawab. Dia memilih untuk membiarkan Regan berbuat sesuka hati."Aku dan Ibumu nggak punya sifat centil, terlebih lagi KakakmuーEzra. Dia sangat hati-hati dalam be
Paras Gina yang cantik memerah. Jantungnya tidak bisa berdetak dengan normal sebagaimana biasanya. "Kalian semua, berdirilah!"Perintah Leroy mutlak dijalankan oleh semua orang tanpa terkecuali. Seluruh anggota keluarga Mamahit menatap Leroy, menunggunya berbicara. Leroy memiliki temperamen yang baik. "Aku selalu menghargai orang-orang yang setia dan mengakhiri mereka yang berkhianat. Jadi, pilihan di tangan kalian."Leroy tidak peduli status seseorang. Dia tidak segan-segan mencabut semua kemewahan Matteo meskipun ayah kandungnya sendiri. "Karena Gina punya kuasa di kota Aston, aku mau dia tetap di sini sama Tian."Bastian mengerutkan kening. "Tapi, aku nggak butuh dia, Tuan Muda," tolak Bastian. "Aku lebih suka kerja sendiri daripada bertim dengan cewek yang ribet sama perasaannya."Bastian selalu bicara ceplas-ceplos. Regan kesulitan bernapas saat mendengar penolakan Bastian. Namun, Assad tetap terlihat tenang. "Tian, perhatikan kata-kata kamu!" Ezra menegur Bastian. "Semua kep
"Akhirnya, aku balik ke kota Celestial lagi." Leroy berkata dengan suara yang pelan. Leroy sudah sampai di kota Celestial negara Venom bersama Jay. Dia duduk di dalam mobil yang dikendarai Ezra. Pemandangan malam kota Celestial mengingatkan dirinya akan masa lalu. Di usia yang masih muda, dia berhasil mendirikan perusahaan Opulent Holdings di negara Venom dengan kemampuannya sendiri. "Roy, kita udah sampai di apartemen."Opulent Oasis adalah salah satu agen pengembangan properti mewah milik Opulent Estates. Selain bisnis perumahan eksklusif dan apartemen premium, Opulent Estates memiliki bisnis Vila dan Resor, lapangan golf dan klub eksklusif juga pusat kesehatan dan kebugaran. Leroy ke luar dari mobil diikuti Jay dan Ezra. Dia mulai berjalan bersama Jay. Lokasi Opulent Oasis yang strategis dengan akses mudah ke pusat bisnis, hiburan, dan fasilitas umum lainnya membuat apartemen ini banyak peminatnya. "Roy, aku angkat telepon dulu. Kamu masuk aja duluan! Kartu akses udah aku kasi
Hari berikutnya di anak perusahaan Opulent Couture kota Celestial. Leroy baru saja selesai menghadiri kompetisi desain perhiasan tahunan di gedung Opulent Couture. Semua peserta yang terlibat berasal dari desainer berbakat di perusahaan Opulent Couture sendiri. Kompetisi ini bertujuan untuk mengasah bakat para desainer.Namun dari awal sampai penjurian, Leroy tidak melihat sosok gadis yang dicarinya. Suasana hatinya langsung menjadi buruk.Bukannya tidak tahu, tapi Ezra masih menyelidiki ketidakhadiran gadis itu dalam kompetisi ini. "Ayo pergi!" ajak Leroy kepada Jay yang duduk di sisi kirinya. Dia bahkan tidak peduli pada pemenang kompetisi.Jay mengerti. Dia tidak banyak bertanya. Dia langsung berjalan di belakang Leroy. "Ya, Tuan." Leroy meninggalkan ruang auditorium gedung Opulent Couture dengan langkah panjang. Bahkan, dia tidak pamit kepada Ezra selaku salah satu juri di kompetisi desain tersebut.Sekarang, Leroy sudah berada di dalam mobil bersama Jay dan sopir. "Maaf, Tuan
"Apa ini?" Alexa menyerahkan tablet Android kepada Leroy. Sopir menghentikan Mobil mewah Leroy di tepi danau Celestial. Sekarang, hanya ada Leroy dan Alexa di dalam mobil.Kedua mata Leroy berbinar-binar ketika melihat desain buatan tangan Alexa. Tanpa diketahui banyak orang, ketertarikan Leroy pada desain perhiasan berawal dari kecintaannya pada mendiang Nikenーibu kandungnya.Alexa menyeka air matanya. "Itu desain kasar aku, Tuan ...." Alexa memandangi Leroy. Dia tidak yakin akan memanggil Leroy seperti apa!Leroy tersadar bahwa dia belum memperkenalkan diri kepada Alexa. Maka, dia tidak akan sia-siakan kesempatan kali ini.Leroy tertawaーmenganggap hal ini adalah takdir yang lucu. "Leroy. Panggil aja aku Leroy!" pintanya."Ah, taーtapi ... tapi, kamu terlihat berbeda dari pria 6 tahun lalu yang kujumpai." Alexa ragu dan penilaiannya memang tidak salah.'Benar!' Leroy berseru di dalam hati. 'Leroy 6 tahun lalu udah mati. Di hadapan kamu sekarang adalah Leroy yang udah berubah. Seeng
'Bella, ketua desainer di Opulent Couture? Dia udah kerja sejak Opulent Couture berdiri? Tapi, bukan berarti dia bisa bersikap semena-mena kayak gini!'Leroy memperhatikan foto seorang wanita muda di handphone-nya.Leroy telah selesai membaca data karyawan senior bernama Bella Septians. Dia marah. Tapi dia mencoba untuk menekan emosi di dalam dirinya.Ketika Leroy menoleh ke arah Alexa, dia mendapati perempuan itu sedang memainkan handphone. Leroy memergoki wajah Alexa yang sedih. Setelah Leroy membiarkan Alexa memberikan bukti-bukti desain miliknya, sekarang ... dia akan mengambil sikap. Sikap apa yang akan diambil Leroy?"Aku akan bantu kamu."Alexa terkesiap saat Leroy melontarkan kata-katanya barusan. Dia buru-buru menyimpan handphone, lalu menoleh kepada Leroy."Leroy, kaーkamu ... bilang apa barusan?" Saking terkejutnya, Alexa nyaris tidak mempercayai telinganya. Leroy menahan tawa. Sekarang adalah saatnya memiliki Alexa. Leroy tidak akan membuang waktunya lagi. "Kamu nggak s
Sebulan kemudian, di dalam kapal pesiar Opulent Majesty."Tuan Muda, tenanglah!"Itu adalah kata-kata menenangkan dari Adipati. Dia dan Jay berdiri di belakang Leroy yang memunggungi mereka."Paman, mana permen jerukku?" Leroy menjulurkan tangan meminta permennya.Adipati langsung memberikan satu buah permen padanya. Tanpa membalikkan badan, Leroy membuka bungkus permen."Tuan Muda, Anda ganteng banget pakai tuxedo begini!" Bastian memuji Leroy.Di kapal pesiar mewah inilah acara pernikahan Leroy dan Alexa akan digelar. Seminggu sebelumnya, Leroy dan Alexa telah mengucapkan janji suci pernikahan di rumah mewah Leroy yang berada di kawasan Opulent Manor Residences. Setelah dokter menyatakan kondisi kesehatan Eddy membaik, Leroy segera menggelar pernikahan dengan Alexa. Karena dia tidak ingin menundanya lagi. Plak!Assad memukul bokong Bastian dengan tongkatnya.Assad menegur cucunya. "Tian, jangan terus-terusan menggoda Tuan Muda!"Leroy mengenakan jas linen dengan warna pastel yang
"Kak, aku mohon pengampunan kamu." Leroy dan Alexa berjalan melewati keluarga David Donsu. Mereka mendengar suara Dita yang lemah. Lalu, keduanya menghentikan langkah. Bastian langsung berteriak, "Jaga Tuan dan Nyonya Muda!"Bastian tidak ingin keluarga Donsu menyentuh kedua tuannya. Jadi, dia memerintahkan para pengawal memblokir jalan.Dalam sekejap, Leroy dan Alexa sudah dikelilingi pengawal Geng Naga Merah. Leroy terlihat santai saat kedua mantan mertua dan mantan iparnya berlutut meminta pengampunan.Di sebelah kiri Dita, David dan istrinya menunduk, menatap lantai. "Kami berdua juga mohon pengampunan kamu, Roy." Di belakang mereka, Bahran memaksakan diri untuk berlutut. Hayden menjadi kesal.Hayden berkata dengan emosi, "Kakek, jangan begini! Kitaー"Bahran diam saja. Lalu, Grigory mengambil alih situasi. "Tuan Hayden, cepat berlutut!" pintanya. Hayden diam saja. Dia melihat seluruh anggota keluarga Donsu sudah berlutut mengikuti gestur tubuh Bahran.Grigory berkata lagi, "M
"Kamu pikir, kamu siapa?!"Alexa membalas ajakan Angeline. Dia tertawa sinis. "Kamu?!" Angeline menghentakkan kaki. Saat Angeline ingin bicara, Chika sudah bicara lebih dulu. "Eh, Nona! Kamu itu cuma pelakor," ujar Chika, tanpa tahu malu. "Cewek yang dicintai Tuan Leroy dari dulu sampai sekarang cuma Bu Angel. Sadar diri, dong!"Alexa tidak sedikit pun terprovokasi. Dia justru tertawa.Di masa lalu, Chika sama sekali tidak pernah menghormati Leroy. Tapi sekarang, setelah mengetahui identitas Leroy, Chika berusaha menjilatinya. Alexa bertanya dengan santai. "Suamiku, memang bener begitu?""Nggak."Hanya dengan menjawab satu kata, Alexa paham bahwa Leroy tidak ingin mengungkit masa lalu."Gina, karena dia udah menyebarkan hoax, tampar mulutnya 20 kali!" perintah Alexa, ketus.Usia Alexa 22 tahun. Dia wanita muda yang pemberani. Ditambah lagi, kedudukannya saat ini sebagai Nyonya Muda keluarga Opulent. Siapa yang berani cari mati padanya?"Baik, Nyonya." Gina langsung menampar mulut
"Apa?! Mama masuk rumah sakit dan Dokter nggak berani menangani?!"Detik itu juga, handphone Mario berdering. Denadaーadik bungsunya, menelepon. Pandangan Mario dan Angeline saling beradu. Dalam suasana hati yang tidak menentu, Mario berusaha menstabilkan emosi yang kian meningkat."Mama muntah darah. Aku ikut Charles dan Alric bawa Mama ke beberapa rumah sakit dan semuanya menolak."Dari nada bicara Denada, Mario tahu kondisi ibu kandungnya pasti tidak biasa. Apalagi ibunyaーJennings White, memiliki sakit pencernaan yang menahun. Mario Narawangsa adalah anak dari pasangan Henry dan Jennings. Anak pertama mereka bernama Charles Narawangsa, anak ke-2 Mario, anak ke-3 Alric dan anak ke-4 Denada."Apa kata mereka?" tanya Mario, khawatir."Mereka bilang ...." Suara Denada lenyap dan berganti suara isak tangis. Mario mulai panik. "Nada, pihak rumah sakit bilang apa?! Kenapa mereka nggak mau menangani Mama?""Mario, kamu memang pembawa bencana!"Itu adalah suara Charles. Dia dan Mario mema
"Vera, kamu ngapain di sini?!" Bahran tidak bisa menahan diri saat melihat wanitanya datang. Tapi, mengapa Vera memanggil Leroy dengan sebutan Tuan Muda juga? Bahran ingin menghampiri Vera, tetapi Hayden segera berteriak. "Grigory, jaga Kakek!" Romeo menatap anak pertamanyaーEdwin Donsu. "Lindungi Mama dan Zilla!" "Oke, Pa," sahut Edwin. "Ma, Zilla, ayo ke belakang!" Jay langsung berteriak, "Jangan ada yang beranjak! Atau kaki kalian akan dipotong!" Romeo dan keluarganya membeku. Mereka akhirnya pasrah. Begitu juga dengan keluarga Moiz dan David Donsu. Sebagian lantai ballroom sudah kotor karena darah Samuel. Wajah Samuel mulai memucat. Namun, pengawal Geng Naga Merah masih tidak melepaskannya. Jika Geng Naga Merah mampu memotong jari Samuel, tentu saja mereka juga mampu memotong kaki keluarga Donsu. Vera menatap sinis Bahran. "Aku ke sini bukan untuk kamu, Bahran. Jangan lupa, kita udah putus setahun yang lalu!" Benar! Vera telah memutuskan hubungannya dengan Bahran secara
"Kepala naga merah!"Seseorang berteriak. Para tamu undangan saling pandang. Begitu juga dengan kedua mempelai pengantin.Hayden menarik tangan ayahnya agar menjauh dari para pengawal. Kedua matanya memelototi lambang di dada para pengawal.Hayden menatap Bahran dan Austin. "Mundur!" teriaknya. Sebagai seorang CEO Donsu Group, Hayden tentu sudah bertemu lebih banyak orang. Jadi, dia sering mendengar tentang Geng Naga Merah yang populer itu.Karena Hayden sudah berkata seperti itu, maka Bahran hanya bisa menyuruh Grigory melakukan perintahnya. Sedangkan anggota keluarga Donsu lainnya hanya bisa patuh.Angeline tidak mengerti. Jadi, dia bertanya kepada Bahran. "Kakek, ini pesta pernikahanku dan Mario. Kenapa Kakek malah mengikuti perintah Hayden?" "Bu Angel, tenang dulu!" pinta Chikaーsang asisten, yang sejak tadi bersamanya. Mario gelisah. Dia terlahir dari keluarga kaya kelas satu. Maka, dia sudah pasti mengerti maksud Hayden.Mario mengguncang kedua bahu istrinya. "Angel, kamu ngga
"Clara, kamu udah nggak punya tempat di keluarga Donsu."Zumi melangkah maju mendekati Clara. Dia menatap sendu Clara seolah sudah lama menahan rasa rindu di hatinya. Clara melirik Bahran. "Tapiー"Bahran sama sekali tidak melirik Clara. Dari sikapnya itu, semua orang paham bahwa Bahran benar-benar sudah tidak memedulikannya.Grigory berkata, "Nona Clara, mulai hari ini, keluarga Donsu memutuskan hubungan denganmu."Grigory mengumumkan status Clara sesuai dengan keinginan Bahran.Clara tidak berdaya. Sekarang, dia harus ke mana?Tanpa tahu malu, Clara melirik mantan pacarnya. "Ando!" panggilnya. Ando tidak menoleh sedikit pun pada Clara. Tapi, Clara tidak akan berhenti berusaha memenangkan hatinya. Clara berjalan dengan cepat ke arah Ando. Lalu, meraih tangannya. "Ando, gimana pun juga, kita udah pernah tidur bareng sekali. Aku mau minta pertanggung jawaban kamu."Ando melepaskan tangan Clara, dan menatapnya jijik."Hah?! Yang bener aja! Jangan fitnah kamu!" seru Ando, tidak terima
Bruk!Bastian mendorong Clara ke hadapan Alexa. Orang tua dan kedua kakaknya terkejut. Mereka langsung menghampiri Clara. "Clara!" Sarah meneriaki nama anak perempuan satu-satunya. Lalu, memeluknya.Austin menatap Bastian. Dia geram. "Berani-beraninya kamu sentuh anakku!" Austin hendak mencengkram jas Bastian. Namun, Bastian menghindar dengan cepat."Paman Austin, benarkah Clara anak kandung kamu?" Leroy bertanya dengan santai. "Apa maksudnya?!" Sarah gugup. Namun, dia tetap memeluk Clara. Leroy berdiri dengan kedua tangan berada di belakang. "Nggak ada maksud apa-apa," jawabnya, datar. "Cuma mau mastiin aja."Tiba-tiba seorang laki-laki keluar dari kerumunan. Dia berjalan menuju Clara. Leroy dan seluruh keluarga Mamahit memahami arti perubahan sikap Sarah. Sedangkan Alexa mencoba memahami situasi.Pria itu berteriak, "Sarah!" Suasana semakin tegang. Para tamu undangan mulai berbisik. "Siapa dia?""Iya. Siapa pria itu?""Tapi, wajahnya mirip banget sama Clara. Lihat aja hidun
"Aku ngaco?!"Ekspresi wajah negatif Gina muncul. Kedua alis Gina mengernyit. Lalu, dia menampilkan senyum yang dipaksakan.Gina melirik Bahran sinis. "Gimana kalo aku langsung panggil Bu Vera Wang aja? Anda pasti merindukan dia kan, Tuan Bahran?""Aーapa?!" Ujung-ujung jari Bahran bergetar. "Nggak! Jangan bilang dia ada di sini?!"Gerakan tubuh Bahran tampak gelisah. Bibirnya terkatup rapat. Jelas tergambar bahwa Bahran tidak suka dan tidak nyaman dengan permainan Gina. Gina menoleh ke pengawal keluarga Mamahit di belakangnya. "Bawa dia masuk!""Baik, Nona." Salah satu pengawal pergi. Jantung Bahran benar-benar kacau dibuatnya. Hayden tidak menyangka bahwa perempuan yang disukainya bersekongkol menjatuhkan keluarga Donsu. Hayden mendekati Gina. "Cukup, Gina!" Gina menatap Hayden sinis. "Apa?! Bukannya kamu sengaja deketin aku supaya bisa naik strata sosial kelas satu?!"Gina tidak menyembunyikan perasaannya lagi. Karena dia benar-benar sudah tidak tahan dengan kesombongan Hayden.