Semua Bab Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan: Bab 21 - Bab 30

159 Bab

Bab 21. Seorang Tamu yang Tiba-tiba Datang

Selepas pertemuannya dengan Dokter Bert, Yin mengayunkan langkahnya dengan gontai menyusuri koridor Rumah Sakit Shanghai. Dia yang masih belum bisa menerima penjelasan Dokter Bert, memilih untuk tinggal sejenak di sebuah taman yang terletak di bagian dalam gedung rumah sakit.Banyak orang berkata, kalau pemandangan hijau adalah obat untuk kesehatan mata serta yang mampu membuat perasaan menjadi tenang.Akan tetapi, Yin yang mengalami buta warna tidak mampu menikmati semua keindahan dari taman kecil tersebut. Sekalipun banyak orang berkata, bahwa taman kecil itu sangat indah. Pria muda itu hanya duduk termenung seorang diri. Menatap dedaunan yang ada di sekitar dengan warna monokrom di matanya. Dia hanya mampu menggunakan indera penciumannya saat ini, untuk menikmati semerbak wangi kelopak-kelopak bunga yang baru saja bermekaran.Selain itu, nyanyian burung berkicau itu seakan mencoba untuk menghibur perasaan laranya kali ini.Di saat sepasang matanya itu melayang jauh ke depan, tanpa
Baca selengkapnya

Bab 22. Kesepakatan Lu Dong dengan Judy Gao

“Pantas saja, Paman, kemarin aku melihatnya datang ke GT Automobile.”“Hah? Memangnya apa yang dia lakukan di showroom Keluarga Gao?” tanya Lu Dong dengan rasa terkejutnya yang luar biasa.“Di hadapanku dia berani berlagak seperti orang kaya, ingin membeli mobil listrik keluaran terbaru. Cih!” Judy Gao kembali mengumpat. "Ternyata uangnya adalah hasil curian!" “Apa kau bilang?” Manik mata Lu Dong membeliak. “Pecundang itu ingin membeli mobil baru di GT Automobile? Kau jangan bercanda!”“Aku serius!” seru Judy Gao.“Mengemudi saja dia tidak becus! Mana mungkin dia datang untuk membeli sebuah mobil?”Lu Dong lantas teringat dengan apa yang dilakukan Lu Wan Wan dengan suami payahnya itu. Selain menceraikan dan mengusirnya, parasit miskin itu keluar rumah dengan tidak membawa sepeser uang sama sekali.Lalu dari mana Yin mendapatkan uang untuk membeli mobil? Itu yang ada dalam pikiran Lu Dong saat ini.Saat dirinya meminta 5.000 Yuan dari Yin untuk sebuah kursi makan yang ada di sampi
Baca selengkapnya

Bab 23. Yang Menang Yang Menderita Kerugian

Manik mata Yin langsung memicing begitu melihat lima orang pria berjaket kulit hitam menghadang langkahnya. Dia tidak mengenali orang-orang itu. Wajah mereka bukanlah seperti petugas keamanan GT Automobile yang pernah menyerangnya, bukan pula wajah anak buah Lu Dong.Lantas siapa mereka?“Akhirnya kesempatan untuk memberimu pelajaran datang juga.”Begitu mendengar suara bariton tersebut, Yin langsung membalikkan badan. Seketika itu juga wajah ovalnya itu langsung meradang tatkala melihat keponakan Li Na datang bersama dengan rekan-rekannya.“Mantan menantu! Aku hanya memberimu dua pilihan. Kembalikan uang pamanku atau serahkan dirimu sekarang juga!” seru Li Man dengan tatapan matanya yang berkilat.Seharusnya Yin dengan mudah memilih pilihan pertama, maka masalah pun selesai!Tetapi kenyataan yang terjadi adalah ponsel kepunyaan si pemilik tubuh baru itu tertinggal di dalam mobil listriknya. Lalu bagaimana dia bisa kembali dan masuk ke dalam, sementara kunci mobilnya tertinggal di sana
Baca selengkapnya

Bab 24. Bawa Putra Kedua itu Padaku!

Sementara itu di depan sebuah gedung yang bernama Mayuan Food Company—sebuah perusahaan makanan yang dikelola oleh Keluarga Ma, tampak Arthur Chen sedang memainkan teropongnya untuk mengintai seseorang dari balik sebuah mobil box milik perusahaan tersebut.Hampir satu jam lelaki tua itu berada di sana dengan selembar masker, sebuah topi, dan kacamata hitam yang bertengger pada puncak hidungnya. Beberapa kali lelaki tua itu mengintip, namun targetnya belum juga muncul.Hingga pada menit yang kelima puluh, akhirnya Lu Wan Wan—orang yang dicari Arthur melangkah keluar dari gedung tinggi tersebut.Lagi-lagi Arthur belum bisa bertindak. Dengan sangat terpaksa dia harus bersembunyi kembali, karena dari arah yang berlawanan dia malah dikejutkan dengan kehadiran Ma Zimo—saudara laki-laki Ma Zimin (ayah kandung Yin) yang saat ini telah memimpin perusahaan Keluarga Ma.“Ishhh! Ada apa dengan hari ini?” runtuk Arthur. “Tadi di dalam bus, aku mendapat kentut dari seorang bocah, kemudian kaki kir
Baca selengkapnya

Bab 25. Kiriman Video Misterius

Awalnya Lu Wan Wan ingin bertanya pada Arthur Chen tentang keberadaan Yin.Namun, gerakan Arthur yang gesit itu tidak mampu memberikan sebuah jawaban kepada dirinya. Setelah menyerahkan semua barang titipan Yin, lelaki tua itu justru pergi meninggalkannya begitu saja di halaman Gedung Ma Yuan Food.Dan siang ini ….Ketika jam istirahat telah usai, Lu Wan Wan sedang duduk terpaku dalam sebuah kubikel yang ada di tempat kerjanya. Wanita muda itu bukan memandang layar laptopnya atau tumpukan file-file yang harus dia kerjakan, melainkan menatap semua barang pemberian Yin yang baru saja dia gunakan.Ada sebuah plaster, minyak gosok untuk luka memar, gulungan perban putih, obat antiseptik dan kapas kemasan. Lu Wan Wan meletakkan semua benda itu di atas meja kerjanya. Mungkin ini kedengarannya terlambat, akan tetapi dia baru menyadari, kalau pria yang baru saja diceraikan dan diusirnya itu ternyata menyimpan begitu banyak perhatian kepadanya.Tiga tahun lamanya, Lu Wan Wan mencoba mengenal
Baca selengkapnya

Bab 26. Salah Paham

Melihat apa yang sedang dilakukan Yin di halaman depan Perpustakaan Shanghai, membuat sang mentari seolah malu dengan dirinya sendiri. Benda penerang yang seharusnya memancarkan sinarnya pada siang hari itu masih tetap bersembunyi di balik kumpulan awan kelabu.Membiarkan udara musim dingin bertiup menerpa ujung kemeja Yin yang tipis dan sepasang kakinya yang bebas dari alas kaki. Siang itu, dia melepas sepatu butut milik si pemilik tubuh baru agar sepatu satu-satunya itu tidak rusak.Sebenarnya dengan uang 2.000.000 Yuan yang dimilikinya, Yin bisa saja membeli sepatu baru yang lebih bagus. Hanya saja, entah kenapa dia justru tidak rela melihat sepatu butut itu menganggur di rak sepatu atau masuk ke dalam tempat sampah.“Lagipula, jika aku membeli sepatu baru, mana ada orang yang percaya, jika aku mampu membelinya. Mereka pasti akan menuduhku sebagai pencuri,” batinnya berkata.Sambil memikirkan siapa gerangan yang telah mengirim video misterius tersebut kepada Tuan Chao, Yin mencoba u
Baca selengkapnya

Bab 27. Meretas Mobil Sendiri

“Aku akan menerima lamaran Judy Gao.” Lu Wan Wan berkata kepada semua anggota Keluarga Lu yang sedang berkumpul di ruang makan.Dia melakukan semua ini bukan tanpa alasan. Kejadian yang dia lihat di halaman depan Perpustakaan Shanghai sudah memberinya jawaban—Yin tidak memiliki perasaan apa-apa padanya.Di mata pria muda itu, dirinya hanyalah seorang majikan lemah yang patut dikasihani. Dia memang tidak pernah menindas Yin seperti yang dilakukan oleh orang tua dan saudari-saudarinya.Ditambah lagi, pernikahannya dengan Judy Gao ini mungkin akan membawa dirinya keluar dari rumah yang mirip seperti neraka. Karena Keluarga Gao, pasti tidak akan mengizinkan putranya yang sudah menikah tinggal bersama dengan keluarga istrinya.“Wan Wan, sebelumnya kau mati-matian menolak usulan Ayah, kenapa sekarang mendadak berubah?” tanya Lu Fen Fen memandang curiga. “Apa jangan-jangan Judy telah—“ Putri tertua itu langsung menutup mulutnya, membayangkan sesuatu yang intim telah terjadi antara Judy Gao de
Baca selengkapnya

Bab 28. Kehabisan Stok Barang

Keesokan harinya ….Berkat program baru yang dipasang oleh Arthur Chen semalam, kini Yin tidak perlu khawatir lagi, apabila dirinya tidak bisa masuk karena kunci mobilnya tertinggal di dalam.Lelaki tua itu telah membuat sebuah program baru yang memanfaatkan suara Yin. Apa pun yang diperintahkan oleh pria muda itu, maka si nona pintar—program induk yang mengendalikan mobil tersebut akan mematuhinya.Dan sekarang disinilah Yin berada. Di salah satu jalanan Kota Shanghai yang selalu dipadati dengan berbagai macam mobil listrik, bus, sepeda, dan para pejalan kaki. Tidak ada satu pun sudut kota yang terlihat lengang di pagi ini.“Sebelum pukul 08.00 aku harus tiba di perpustakaan,” gumam Yin dengan ekor matanya yang sesekali menatap layar ponsel.Semalaman Yin menunggu kiriman pesan Lu Wan Wan.Dia berharap bahwa wanita muda itu akan menanyakan kejadian yang terjadi di halaman perpustakaan, tetapi nyatanya sampai pagi ini ponsel tersebut tak juga bersuara.“Mungkin saja kejadian itu tidak
Baca selengkapnya

Bab 29. Bala Bantuan Datang

Satu jam setelah pembicaraan antara Yin dan Arthur selesai, maka datanglah sebuah mobil box memasuki halaman depan Perpustakaan Shanghai. Ratusan pasang mata yang ada di halaman dan yang ada di dalam gedung tampak terperanjat ketika melihat sebuah bongkahan batu andesit dengan ukurannya yang sangat besar berdiri gagah di atas bak mobil.Serentak suara-suara sumbang itu langsung terdengar di sekitar tempat itu. “Untuk apa batu raksasa itu ada di sini? Cepat singkirkan!”“Akan diletakkan di mana batu sebesar itu? Apa akan dimasukkan ke dalam gedung perpustakaan?”“Oh yang benar saja! Pintu perpustakaan pasti akan rusak dibuatnya!”“Omong kosong! Ini pasti pekerjaan orang yang kurang kerjaan! Orang gila mana yang melakukannya?”Orang gila yang mereka maksud adalah Yin!Karena batu andesit raksasa ini adalah permintaannya!Yin alias Shun Yuan masih mengingat, bahwa di kehidupannya yang dulu ketika Pemerintahan Dinasti Qing berhasil menaklukan suatu wilayah, maka di bawah komando Jenderal
Baca selengkapnya

Bab 30. Kami Siap Melayani Anda, Tuan Muda Kedua!

Melihat keadaan kembali berjalan normal, Yin segera memerintahkan dua puluh orang pekerja itu untuk membantunya menurunkan bongkahan batu raksasa tersebut.Dengan bantuan Denise Allard, Yin berhasil mendapatkan beberapa sketsa yang diambil dai dokumentasi perpustakaan. Di mana sketsa itu tergambar struktur bangunan patung sarjana berikut dengan detail ukurannya secara lengkap.Yin tidak tahu, dari mana Arthur mendapatkan orang-orang ini. Namun, dia tidak menyangkal, bahwa dua puluh orang ini bukanlah pekerja biasa. Jika seseorang tidak memiliki kemampuan memahat, maka orang tersebut tidak akan mampu membuat sebuah patung pahatan yang indah. Akan tetapi, orang-orang itu sanggup melakukannya***Cekrek! Cekrek! Cekrek!Tanpa diketahui oleh Yin, sebuah kamera ponsel tampak sedang mengabadikan apa yang dilakukan Yin dan orang-orangnya di halaman perpustakaan. Sosok misterius itu berdiri di belakang jendela yang ada di lantai tujuh gedung tersebut.Setelah berhasil mengambil foto Yin, maka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
16
DMCA.com Protection Status