Beranda / Urban / Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan / Bab 24. Bawa Putra Kedua itu Padaku!

Share

Bab 24. Bawa Putra Kedua itu Padaku!

Penulis: Oei Monica
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sementara itu di depan sebuah gedung yang bernama Mayuan Food Company—sebuah perusahaan makanan yang dikelola oleh Keluarga Ma, tampak Arthur Chen sedang memainkan teropongnya untuk mengintai seseorang dari balik sebuah mobil box milik perusahaan tersebut.

Hampir satu jam lelaki tua itu berada di sana dengan selembar masker, sebuah topi, dan kacamata hitam yang bertengger pada puncak hidungnya. Beberapa kali lelaki tua itu mengintip, namun targetnya belum juga muncul.

Hingga pada menit yang kelima puluh, akhirnya Lu Wan Wan—orang yang dicari Arthur melangkah keluar dari gedung tinggi tersebut.

Lagi-lagi Arthur belum bisa bertindak. Dengan sangat terpaksa dia harus bersembunyi kembali, karena dari arah yang berlawanan dia malah dikejutkan dengan kehadiran Ma Zimo—saudara laki-laki Ma Zimin (ayah kandung Yin) yang saat ini telah memimpin perusahaan Keluarga Ma.

“Ishhh! Ada apa dengan hari ini?” runtuk Arthur. “Tadi di dalam bus, aku mendapat kentut dari seorang bocah, kemudian kaki kir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Robin
Lanjutkan thor!
goodnovel comment avatar
Jana Jana
pakcik nak tangkap anak saudara????
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
moga yin gak ketangkap pamannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 25. Kiriman Video Misterius

    Awalnya Lu Wan Wan ingin bertanya pada Arthur Chen tentang keberadaan Yin.Namun, gerakan Arthur yang gesit itu tidak mampu memberikan sebuah jawaban kepada dirinya. Setelah menyerahkan semua barang titipan Yin, lelaki tua itu justru pergi meninggalkannya begitu saja di halaman Gedung Ma Yuan Food.Dan siang ini ….Ketika jam istirahat telah usai, Lu Wan Wan sedang duduk terpaku dalam sebuah kubikel yang ada di tempat kerjanya. Wanita muda itu bukan memandang layar laptopnya atau tumpukan file-file yang harus dia kerjakan, melainkan menatap semua barang pemberian Yin yang baru saja dia gunakan.Ada sebuah plaster, minyak gosok untuk luka memar, gulungan perban putih, obat antiseptik dan kapas kemasan. Lu Wan Wan meletakkan semua benda itu di atas meja kerjanya. Mungkin ini kedengarannya terlambat, akan tetapi dia baru menyadari, kalau pria yang baru saja diceraikan dan diusirnya itu ternyata menyimpan begitu banyak perhatian kepadanya.Tiga tahun lamanya, Lu Wan Wan mencoba mengenal

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 26. Salah Paham

    Melihat apa yang sedang dilakukan Yin di halaman depan Perpustakaan Shanghai, membuat sang mentari seolah malu dengan dirinya sendiri. Benda penerang yang seharusnya memancarkan sinarnya pada siang hari itu masih tetap bersembunyi di balik kumpulan awan kelabu.Membiarkan udara musim dingin bertiup menerpa ujung kemeja Yin yang tipis dan sepasang kakinya yang bebas dari alas kaki. Siang itu, dia melepas sepatu butut milik si pemilik tubuh baru agar sepatu satu-satunya itu tidak rusak.Sebenarnya dengan uang 2.000.000 Yuan yang dimilikinya, Yin bisa saja membeli sepatu baru yang lebih bagus. Hanya saja, entah kenapa dia justru tidak rela melihat sepatu butut itu menganggur di rak sepatu atau masuk ke dalam tempat sampah.“Lagipula, jika aku membeli sepatu baru, mana ada orang yang percaya, jika aku mampu membelinya. Mereka pasti akan menuduhku sebagai pencuri,” batinnya berkata.Sambil memikirkan siapa gerangan yang telah mengirim video misterius tersebut kepada Tuan Chao, Yin mencoba u

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 27. Meretas Mobil Sendiri

    “Aku akan menerima lamaran Judy Gao.” Lu Wan Wan berkata kepada semua anggota Keluarga Lu yang sedang berkumpul di ruang makan.Dia melakukan semua ini bukan tanpa alasan. Kejadian yang dia lihat di halaman depan Perpustakaan Shanghai sudah memberinya jawaban—Yin tidak memiliki perasaan apa-apa padanya.Di mata pria muda itu, dirinya hanyalah seorang majikan lemah yang patut dikasihani. Dia memang tidak pernah menindas Yin seperti yang dilakukan oleh orang tua dan saudari-saudarinya.Ditambah lagi, pernikahannya dengan Judy Gao ini mungkin akan membawa dirinya keluar dari rumah yang mirip seperti neraka. Karena Keluarga Gao, pasti tidak akan mengizinkan putranya yang sudah menikah tinggal bersama dengan keluarga istrinya.“Wan Wan, sebelumnya kau mati-matian menolak usulan Ayah, kenapa sekarang mendadak berubah?” tanya Lu Fen Fen memandang curiga. “Apa jangan-jangan Judy telah—“ Putri tertua itu langsung menutup mulutnya, membayangkan sesuatu yang intim telah terjadi antara Judy Gao de

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 28. Kehabisan Stok Barang

    Keesokan harinya ….Berkat program baru yang dipasang oleh Arthur Chen semalam, kini Yin tidak perlu khawatir lagi, apabila dirinya tidak bisa masuk karena kunci mobilnya tertinggal di dalam.Lelaki tua itu telah membuat sebuah program baru yang memanfaatkan suara Yin. Apa pun yang diperintahkan oleh pria muda itu, maka si nona pintar—program induk yang mengendalikan mobil tersebut akan mematuhinya.Dan sekarang disinilah Yin berada. Di salah satu jalanan Kota Shanghai yang selalu dipadati dengan berbagai macam mobil listrik, bus, sepeda, dan para pejalan kaki. Tidak ada satu pun sudut kota yang terlihat lengang di pagi ini.“Sebelum pukul 08.00 aku harus tiba di perpustakaan,” gumam Yin dengan ekor matanya yang sesekali menatap layar ponsel.Semalaman Yin menunggu kiriman pesan Lu Wan Wan.Dia berharap bahwa wanita muda itu akan menanyakan kejadian yang terjadi di halaman perpustakaan, tetapi nyatanya sampai pagi ini ponsel tersebut tak juga bersuara.“Mungkin saja kejadian itu tidak

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 29. Bala Bantuan Datang

    Satu jam setelah pembicaraan antara Yin dan Arthur selesai, maka datanglah sebuah mobil box memasuki halaman depan Perpustakaan Shanghai. Ratusan pasang mata yang ada di halaman dan yang ada di dalam gedung tampak terperanjat ketika melihat sebuah bongkahan batu andesit dengan ukurannya yang sangat besar berdiri gagah di atas bak mobil.Serentak suara-suara sumbang itu langsung terdengar di sekitar tempat itu. “Untuk apa batu raksasa itu ada di sini? Cepat singkirkan!”“Akan diletakkan di mana batu sebesar itu? Apa akan dimasukkan ke dalam gedung perpustakaan?”“Oh yang benar saja! Pintu perpustakaan pasti akan rusak dibuatnya!”“Omong kosong! Ini pasti pekerjaan orang yang kurang kerjaan! Orang gila mana yang melakukannya?”Orang gila yang mereka maksud adalah Yin!Karena batu andesit raksasa ini adalah permintaannya!Yin alias Shun Yuan masih mengingat, bahwa di kehidupannya yang dulu ketika Pemerintahan Dinasti Qing berhasil menaklukan suatu wilayah, maka di bawah komando Jenderal

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 30. Kami Siap Melayani Anda, Tuan Muda Kedua!

    Melihat keadaan kembali berjalan normal, Yin segera memerintahkan dua puluh orang pekerja itu untuk membantunya menurunkan bongkahan batu raksasa tersebut.Dengan bantuan Denise Allard, Yin berhasil mendapatkan beberapa sketsa yang diambil dai dokumentasi perpustakaan. Di mana sketsa itu tergambar struktur bangunan patung sarjana berikut dengan detail ukurannya secara lengkap.Yin tidak tahu, dari mana Arthur mendapatkan orang-orang ini. Namun, dia tidak menyangkal, bahwa dua puluh orang ini bukanlah pekerja biasa. Jika seseorang tidak memiliki kemampuan memahat, maka orang tersebut tidak akan mampu membuat sebuah patung pahatan yang indah. Akan tetapi, orang-orang itu sanggup melakukannya***Cekrek! Cekrek! Cekrek!Tanpa diketahui oleh Yin, sebuah kamera ponsel tampak sedang mengabadikan apa yang dilakukan Yin dan orang-orangnya di halaman perpustakaan. Sosok misterius itu berdiri di belakang jendela yang ada di lantai tujuh gedung tersebut.Setelah berhasil mengambil foto Yin, maka

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 31. Dua Puluh Orang Pekerja itu Ternyata ...

    Yin alias Shun Yuan itu masih berdiri di tengah halaman Perpustakaan Shanghai. Ditatapnya lekat-lekat wajah dua puluh orang yang sedang berlutut di hadapannya. Wajah-wajah asing inilah yang ternyata pernah setia melayani mendiang ayah dari si pemilik tubuh.Maka berbicaralah Yin dalam hati. “Pemilik tubuh, seandainya saja kau masih mampu melihat hari ini, kau pasti tidak akan pernah menyesali kehidupanmu selama dua puluh enam tahun ini.Yin dengan suara nyaringnya berseru kepada dua puluh pekerja itu. Seakan dua puluh orang berseragam putih itu adalah dua puluh prajurit Dinasti Qing. “Berdirilah kalian semua!”Secara serentak dua puluh orang pekerja itu bangkit berdiri. Kini satu per satu dari mereka mulai memperkenalkan dirinya kepada Yin.Mereka ternyata memiliki nama-nama yang unik dan terdengar cukup langka di pasaran. Karena para pekerja itu telah mengganti nama asli mereka dengan rangkaian huruf dan kata yang masing-masing berjumlah satu. Tepatnya setelah kematian tuan besar mere

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 32. Pergumulan di atas Ranjang

    Malam ini, setelah lelah bekerja seharian untuk membuat patung sarjana bersama dengan dua puluh orang pekerja, maka pulanglah Yin ke gedung apartemen Arthur yang ada di pinggir Kota Shanghai.Dia yang baru saja menginjakkan kakinya di lantai lima, mendadak mengernyitkan kening ketika merasakan sebuah keheningan dalam ruang besar itu. Tidak ada suara alunan musik bertempo lambat ataupun aroma minuman beralkohol yang dikenal Yin dengan sebutan arak. “Pergi ke mana lelaki tua itu?” gumam Yin bertanya-tanya.Baru saja dia melayangkan pandangannya ke setiap sudut ruangan, OLALA!Sepasang mata Yin langsung menemukan sosok yang dicarinya.Rupanya Arthur sedang duduk menghadap ke sebuah layar monitor besar yang menyala di depan dinding. Dari layar besar itu terbagi menjadi lima belas layar monitor dengan ukuran yang lebih kecil dan menyala bersamaan di depan dindingDari postur punggung Arthur yang tetap tegak tak bergerak, membuat Yin menyimpulkan bahwa yang dilihat oleh lelaki tua itu pasti

Bab terbaru

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 169 - Black Dragon (2)

    Suara dobrakan pintu yang disertai teriakan itu langsung direspon oleh sepuluh orang pria yang berada di dalam ruangan. Mereka yang sedang berdiri mengitari meja bilyard itu sekonyong-konyong menegakkan kepala lalu membusungkan dada.BRAKKK!Dua tongkat bilyard terlempar mendarat di atas meja dengan sempurna, membuyarkan beberapa barisan bola biru yang semula terdiam. Beberapa kaki itu pun mengayun santai, seakan tanpa beban begitu mendapati kehadiran seorang pemuda berpostur yang tak lebih dari 170 sentimeter.Feng Siyu mengenal seorang pria yang berada di barisan paling depan. Pria itu mengenakan setelan jas kemeja warna hitam. Dengan tiga barisan kancing teratas yang dibiarkan tetap terbuka, memperlihatkan otot-otot dadanya yang bergelombang.Pria itu mendapat julukan Black Dragon di lingkungan sekitar. Tidak, mungkin sepak terjangnya yang mengerikan dan tidak mengenal belas kasihan itu sudah terdengar seantero Shanghai. Tidak ada seorang pun yang tahu, siapa nama asli pria tersebu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 168. Black Dragon (1)

    Pada saat itu juga mundurlah Lu Wan Wan dari hadapan Yin alias Shun Yuan. Kegamangan segera menghampirinya seiring dengan mulutnya yang tertutup oleh telapak tangannya sendiri.Ingin rasanya dia tidak mempercayai perkataan pria yang telah mengambil kendali atas tubuh suaminya, tapi apa yang pria ini katakan tidak sepenuhnya salah. Karena dia sendiri juga telah membaca buku harian tersebut.“Siapa? Siapa yang telah mencelakainya?” tanya Lu Wan Wan dengan suaranya yang bergetar.Shun Yuan bisa saja langsung menyebutkan satu nama yang dicurigainya saat ini, tetapi dirinya belum yakin karena kurangnya bukti-bukti yang dimiliki. “Aku masih belum yakin, siapa saja yang telah terlibat. Tapi aku mulai mencurigai beberapa orang.”Tatapan mata Lu Wan Wan memicing. “Apa katamu? Beberapa? Itu artinya ….”“Lebih dari satu orang yang menginginkan kematiannya,” sambung Shun Yuan. “Entah mereka memiliki tujuan yang berbeda atau saling bekerja sama.”Kepala Lu Wan Wan menggeleng. “Aku sungguh tidak per

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 167. Penjelasan di atas Jembatan Sungai Yangtze

    Tiga jam. Itulah waktu yang diperlukan Yin untuk diam termenung di atas Jembatan Sungai Yangtze. Menatap derasnya arus sungai yang tampak kelam dan pekat di waktu malam. Sepercik pertanyaan mendadak terbersit dalam sanubari sang mantan jenderal besar Dinasti Qing tersebut.Mungkinkah selama ratusan tahun, tubuhku tersimpan di dalam sana?Tiga ratus lima puluh empat tahun itu bukan waktu yang singkat. Pantas, keadaan sungai ini juga sudah sangat jauh berbeda dari zaman Dinasti Qing.Dan di dalam sungai inilah, kisah antara dirinya dan si pemilik tubuh terjadi.Mendadak sebuah suara ketukan tumit sepatu yang mengayun di atas trotoar membuat daun telinga Yin bergerak-gerak. Seperti biasa indera pendengaran yang tajam pemberian dari Dewa Kematian, mampu membuat mantan jenderal besar Dinasti Qing itu mampu mendengar suara semut yang berjalan hingga mampu memilah-milah jenis suara meskipun di belakang punggungnya terdengar hiruk pikuk kendaraan roda empat berlalu lalang. Kehad

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 166. Perkiraan yang Salah

    “Denise, halo …. Halo …!” seru Feng Siyu.Selama beberapa saat pria muda berusia 27 tahun itu tampak tertegun menatap layar ponselnya yang masih menyala. Baru beberapa menit yang lalu, dia menerima panggilan dari adik tirinya yang bernama Denise Allard.Saudara perempuan namun berbeda ayah itu kerap menghubunginya di jam-jam malam. Selepas makan malam lebih tepatnya, karena pada saat itulah segala aktivitasnya di dunia kerja telah terhenti.Namun, apa yang baru saja terjadi?Feng Siyu justru tidak mendengar suara Denise. Bulu kuduknya mendadak dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong, suara seorang atau beberapa orang pria dan suara gedebuk-gedubuk yang tak jelas.Jangan-jangan ….Pikiran Feng Siyu lantas tertuju pada panggilan ponsel yang diterimanya sore tadi di Gedung Madox Colour. Kedua tangannya langsung mengepal, mengingat ancaman si penelepon. Padahal mereka telah bersepakat, bahwa si penelepon akan memberinya sedikit waktu dan tidak akan mengganggu adiknya yang saat ini t

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 165. Insiden di Rumah Keluarga Feng

    Begitu Mey Mey mendengar suara bariton itu berkata, jantungnya seakan hendak melompat keluar dari tubuhnya. Suara yang disertai dengan seringai dan langkah tegap itu benar-benar mengintimidasi dirinya.Menyihir gadis blasteran itu untuk berhenti, lalu bergerak mundur hingga akhirnya punggungnya yang terbungkus dengan selembar pakaian tidur tipis itu menempel di depan dinding ruang tamu.BUGH!Rasa dingin langsung menjalari telapak tangan Mey Mey begitu Lu Dong berhasil mengunci tubuhnya dengan kedua lengannya yang kekar. Manik mata birunya itu tampak bergerak-gerak.“Ma—mau apa kau … kemari?”Mendengar suara intonasi yang terbata-bata itu lantas membuat Lu Dong terkekeh. Puncak hidung kekasih kecilnya itu masih sama seperti dulu. Seperti sebuah papan luncur yang turun ke bawah, lalu menukik tajam ke atas. Dia tidak menyangkal, bahwa dia sangat menyukai hidung Mey Mey, selain dari apa yang tersembunyi di balik pakaian tidur gadis itu.Sembari memberi sedikit kecupan pada puncak hidung

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 164. Menuju Distrik Chongming

    Malam ini mobil listrik yang dikemudikan Lu Dong langsung meluncur membelah lalu lintas Kota Shanghai. Kendaraan roda empat itu bergerak menuju ke arah utara. Di mana terdapat tiga pulau aluvial dataran rendah yang berpenghuni di muara Sungai Yangtze. Salah satu dari ketiga pulau itu adalah Chongming.Lu Dong meninggalkan mobil listriknya di pelabuhan dan memilih menggunakan feri, agar lebih cepat tiba di tempat tujuan. Dia tidak ingin memberi kesempatan Mey Mey untuk kabur lagi dari hadapannya. Malam ini juga, dia harus menuntaskan masalahnya dengan tikus kecil itu.“Berapa lama kapal ini menuju Chongming?” tanyanya kepada nahkoda.“Jika cuaca bagus, dua puluh menit lagi kita akan tiba di sana. Apa Tuan akan berhenti di Desa Terapung Chu Zhang?”“Tidak. Turunkan aku di Chongming!”“Naiklah!” Nahkoda itu berseru kepada Lu Dong.Layar dibentangkan. Suara mesin menderu-deru di bawah alas kaki, diikuti dengan gumaman para penumpang yang sudah mulai berdesakan memasuki kapal. Jumlah mereka

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 163. Memberi Umpan

    Kegelapan baru saja muncul menyapa Shanghai. Meskipun Li Na tidak menyukai kedatangan Lu Dong, tetapi berkat Lu Shen Shenlah, pria paruh baya itu akhirnya memiliki tempat tinggal untuk meletakkan kepalanya malam ini.Lu Dong sudah tidak perlu repot-repot lagi memikirkan menu makan malamnya hari ini dan hari-hari selanjutnya. Dia juga tidak perlu risau akan angin malam yang kerap menusuk-nusuk persendiannya yang sudah tidak muda lagi.Tak masalah jika Li Na tidak mengizinkannya untuk tidur dalam kamar. Dia tahu, kalau kemarahan istrinya itu hanya sementara. Esok hari, wanita itu pasti akan kembali merajuk dan malam berikutnya, dia akan kembali menikmati empuknya busa kasur yang ada di apartemen ini, pikirnya. “Ayah, kami hanya punya ini.” Lu Shen Shen berkata sembari memberikan potongan selimut tipis kepada Lu Dong.“Tak masalah.” Lu Dong menarik kedua sudut bibirnya lebar ketika menerima pemberian putri keduanya itu. “Kau memang putri Ayah yang paling berbakti. Ngomong-ngomong … di

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 162. Balasan Untuk Seorang Pengkhianat

    Yin tersenyum dingin, karena dia memiliki jawaban atas pertanyaan Arthur. Namun, dia tidak langsung memberitahu pria tua tersebut. Dia justru menanyakan topik utama mengenai kedatangannya kali ini."Lalu bagaimana dengan Denise Allard dan kakak laki-lakinya?"“Aku telah menemukan tempat tinggal Denise. Gadis itu sekarang tinggal di rumah Keluarga Feng.” Arthur menunjuk ke sebuah titik koordinat yang berkedip pada layar laptopnya.Yin menatap titik koordinat yang letaknya agak jauh dari tempat Kediaman Keluarga Lu. “Kau mendatanginya?”“Tentu saja! Aku membantumu sekaligus mengerjakan tugas yang diberikan Lu Dong. Untuk menemuinya, aku menyamar menjadi seorang nenek tua. Salah seorang tetangganya yang sedang kehabisan gula."Yin tergelak. Membayangkan bagaimana wajah maskulin yang keriput itu berubah menjadi seorang nenek tua dengan rambut putihnya yang tergelung ke belakang lengkap dengan selembar daster bermotif bunga yang menutupi tubuh atletis Arthur. "Melihat nenek-nenek jadian y

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 161. Siapa yang Dia Bunuh?

    DEG!Kali ini bukan hanya wajahnya saja yang membeku, melainkan juga detak jantungnya serasa hampir berhenti mendadak tatkala mendengar suara bisikan tersebut. Perlu waktu beberapa detik untuk membuat Ma Yin Fei palsu menyadari bahwa ada seseorang yang mengetahui dosa masa lalunya.“Siapa kau?” teriak Ma Yin Fei palsu sembari mengarahkan pandangannya ke sekitar koridor.Pria yang memiliki tinggi tidak lebih dari 170 sentimeter itu memutar tumitnya beberapa kali, lalu bergerak ke sana kemari. Namun, apa yang dilakukannya itu tak kunjung mendapat jawaban. Koridor panjang itu terlihat kosong, dingin dan lengang. Dari kejauhan dia hanya mampu menangkap pintu ruang kerja Ma Zimo yang masih tertutup.Berarti mantan pustakawan itu masih berada di dalam, lalu siapa yang bicara tadi? Pikiran Ma Yin Fei palsu mulai berkecamuk. Embusan angin yang membelai tengkuk lehernya serta kebisuan yang tejadi di sekitar koridor, membuat sekujur tubuh Ma Yin Fei palsu meremang. Tatapan matanya mendadak beru

DMCA.com Protection Status