Home / Urban / Kebangkitan Pewaris Tertindas / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Kebangkitan Pewaris Tertindas : Chapter 121 - Chapter 130

170 Chapters

Bab 121

John menatap Vincen dengan tatapan tajam, penuh emosi yang tidak terbaca. Tiba-tiba, dia meledakkan tawa keras yang bergema di seluruh ruangan. "Hahahaha...." Vincen mengerutkan kening, jelas terkejut dengan reaksi John yang sama sekali tidak sesuai dengan ekspektasinya. Ia mengira John akan mengakui perbuatannya dan meminta maaf, namun nyatanya pria itu malah tertawa seperti orang gila. Tawa John perlahan mulai reda, dan suasana hatinya yang tadinya panas, kembali menemukan ketenangan. Dengan tatapan tajam, ia menatap Vincen yang tampak semakin geram. "Jikapun saya mengakui semuanya, apa gunanya untuk Anda? Karena semua dewan direksi sudah berpihak pada saya, tuan muda Vincenzo," ujar John sambil menyeringai sinis. "Apa maksudmu, John Sanders?" tanya Vincen dengan nada dingin yang menyiratkan kemarahan yang tertahan. "Anda benar, tuan muda. Perusahaan-perusahaan ini memang hanyalah untuk menguras keuangan Central Clark Capital. Namun, apa yang Anda lakukan sekarang, meski ko
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 122

Sementara itu ditempat Vincen, dia mengepalkan tangannya erat-erat, seolah mencoba menahan rasa sakit yang merasuk dalam hatinya.Terlihat Sebastian dan Noel saling pandang dengan mata yang berkaca-kaca, berdiri di sampingnya yang siap mendukung. Ruang tunggu UGD dipenuhi perasaan cemas, menunggu kabar Pak tua Clark yang terkena serangan jantung mendadak.Saat dokter berjalan keluar dari ruang UGD dengan wajah serius, Vincen seperti tersadar dari lamunan pahit. Ia bergegas mendekati dengan langkah yang gontai namun terburu-buru, "Bagaimana keadaan kakekku, dok?" suaranya bergetar, mencerminkan kekhawatiran yang mendalam.Dokter itu memandang Vincen sejenak, matanya penuh empati sebelum akhirnya menghela napas berat. "Jika telat sedikit saja nyawa tuan besar dalam bahaya, tapi sekarang kondisi beliau sudah stabil, meski harus melakukan perawatan lebih lanjut." Kata-kata dokter bagaikan oasis di tengah padang pasir, memberikan sedikit kel
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

Bab 123

Vincen pergi bersama Noel ke lokasi John berada sesuai informasi yang diberikan bawahan Noel. Terlihat dia sangat serius, karena tidak mau membiarkan John begitu saja.Mata Vincen terpaku pada jalan di depan, alisnya menyatu tanda fokus tinggi. Dia tidak banyak bicara, hanya sesekali menatap Noel yang sedang mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi. Wajah Noel tampak tegang dan jari-jarinya yang menggenggam kemudi terlihat memutih karena tekanan kuat."Kalian, tetap waspada, mereka mungkin sudah menyadari kita akan ke sana," ujar Noel tanpa mengalihkan pandangan dari jalan pada bawahannya lewat alat komunikasi.Tiba-tiba, sebuah belokan tajam muncul. Noel memutar setir dengan cepat dan mobil mengerem keras, membuat suara derit yang memekakan telinga.Setelah berhasil melewati belokan, Noel menurunkan kecepatan sedikit dan berkata, "Kita hampir sampai. Tuan muda, bersiaplah." Vincen hanya mengangguk, matanya yang tajam menatap lurus ke
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

Bab 124

Para pengawal keluarga Clark menyerang Gyle dan Norn secara bersamaan. Namun, Gyle dengan cepat melesat ke arah mereka dengan teknik pedang yang ia kuasai. Dengan gerakan yang lincah, Gyle melompat ke tengah lingkaran para pengawal keluarga Clark yang mengepungnya. Pedangnya berkilau di bawah terik sinar matahari, seolah-olah siap untuk menuai nyawa. Setiap hentakan pedangnya menghasilkan suara yang nyaring, membelah udara sebelum akhirnya menancap ke daging. Darah menyembur ke udara, mewarnai aspal dengan warna merah pekat. Norn, yang berdiri beberapa meter di belakang Gyle, memandangi adegan itu dengan tatapan tajam, bersiap untuk melakukan serangan, jikalau Gyle membutuhkan bantuan. Para pengawal yang semula menyerang dengan penuh semangat, kini satu demi satu roboh dengan luka parah yang tidak bisa ditolong lagi. Suasana di sekitar menjadi hening sejenak, hanya suara desis pedang Gyle yang terdengar. Orang-orang yang baru saja turun dari mobil terdiam, mati langkah, seola
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

Bab 125

Noel, dengan tubuh yang sudah penuh luka dan darah, terkapar lemah di tanah yang keras. Nafasnya tersengal, matanya meredup namun ada sepercik tekad yang masih belum padam. Dia mencoba mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya, menggerakkan tubuhnya yang terasa berat bagai timah.Perlahan, dengan susah payah, dia mencoba untuk berdiri, menggenggam erat tanah di bawahnya sebagai penopang.Di kejauhan, Norn yang menyaksikan upaya Noel untuk bangkit, merasakan amarah yang membuncah di dadanya. Matanya menyipit, penuh kebencian.Dengan kekuatan yang terkumpul, dia menghentakkan kaki ke tanah, menghasilkan getaran yang memecah kesunyian. Dari retakan tanah, sebuah bongkah batu besar terlempar ke udara. Dengan sebuah tendangan yang kuat, Norn mengarahkan batu itu dengan kejam ke arah Noel."Pergilah kau, ke neraka!" teriak Norn dengan nada sinis.SwuzzSuara gesekan bongkahan batu yang membelah angin terdengar nyaring. Batu itu melesat cepat menuju Noel, yang sudah tidak memiliki kekuatan untuk me
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more

Bab 126

Mata Gyle membelalak tak percaya saat melihat pedangnya yang begitu keras itu patah menjadi dua bagian oleh hantaman Vincen.Di atasnya, Vincen masih melayangkan pukulan, raut wajahnya menegaskan kemenangan. Dengan sebuah teriakan yang menggelegar, dia melepaskan energi spiritual yang hebat, membuat udara disekitar menjadi bergetar. Tanah di bawah Gyle bergetar hebat, seakan-akan akan menelan dia bulat-bulat. Gyle merasakan tekanan yang luar biasa dari pukulan energi yang dilepaskan Vincen, seolah-olah ada gunung yang menindihnya. Kaki-kaki Gyle kokoh, kini amblas ke dalam aspal yang retak, tak mampu menahan tubuhnya yang terasa semakin berat. Dia menggertakkan giginya, mencoba bertahan dari serangan dahsyat itu, tetapi dia tahu ini adalah pertarungan yang tidak bisa dia menangkan dengan mudah."Kau tak akan pernah mengalahkanku!" teriak Gyle penuh emosi, sambil berusaha menahan serangan Vincen dengan sisa tenaga yang ada.Namun, Vincen
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

Bab 127

Vincen kembali ke mobilnya bersama Lotar, tergesa-gesa untuk menangkap John yang ditempat persembunyiannya. Sementara Noel yang terluka parah dibawa ke rumah sakit terdekat, dibantu Elma yang daritadi merawat luka-lukanya.Mobil melaju kencang, angin berdesir keras di telinga mereka. "Vincenzo," ucap Lotar dengan nada serius, "kamu harus lebih waspada mulai dari sekarang. Pecahan giok darah yang dimiliki nenekmu... ada yang mencuri."Kening Vincen berkerut, bingung. "Maksud Kakek...?"Menghela napas kasar, Lotar pun menjelaskan. "Nenekmu dan aku masing-masing menyimpan pecahan giok darah, sebagai peninggalan keluarga kita. Tetapi kemarin saat kami pergi untuk mengambil pecahan giok darah yang ada di rumah nenekmu, ada seseorang yang mengambilnya terlebih dahulu dan dia sepertinya bukan orang biasa."Mendengar penjelasan sang Kakek. Vincen hanya bisa mengepalkan tangan hingga mengeluarkan suara gemeretak. Ia tahu betul kekuatan yang terkandung dala
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

Bab 128

Vincen tiba di rumah sakit, terlihat dia tergesa-gesa masuk ke ruang perawatan Kakeknya. Para pengawal yang berjaga didepan ruangan itu mbungkuk saat melihat Vincen. Begitu pintu ruangan terbuka, suasana haru menyelimuti ruangan tersebut.Veronica dan Kakeknya yang tengah duduk di samping ranjang, menjaga Pak tua Clark, langsung berdiri ketika melihat Vincen yang datang bersama Lotar. Wajah mereka tampak sedih, mencerminkan kekhawatiran yang mendalam."Bagaimana keadaan Kakek?" tanya Vincen lirih sembari mendekat ke Pak tua Clark yang masih berbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan alat-alat medis yang menempel di tubuhnya."Aku baik-baik saja," jawab Pak tua Clark dengan suara parau sambil berusaha tersenyum, menyembunyikan rasa sakit yang menghantui tubuhnya.Vincen berdiri di samping Kakeknya, menatapnya dengan mata berkaca-kaca. "Mau sampai kapan Kakek menyembunyikan semua ini padaku? Apa Kakek tidak pernah memikirkan perasaanku?" ucapnya
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

Bab 129

Di kamar Pak tua Clark yang dipenuhi kenangan, Vincen duduk di kursi kayu tua milik kakeknya, mengelus-elus foto yang terletak di atas meja samping tempat tidur. Setiap inci ruangan itu mengingatkannya pada sosok yang telah banyak memberikan pelajaran hidup kepadanya.Veronica, dengan penuh perhatian, duduk di samping Vincen, mencoba menawarkan secercah kenyamanan. "Vin... dari kemarin kamu belum makan, makanlah ini," ucapnya lembut, sambil menyodorkan roti hangat yang baru saja dibelinya.Vincen melirik roti tersebut dan kemudian memandang Veronica. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum pahit, matanya berkaca-kaca. "Aku tidak apa-apa, jangan khawatirkan aku," katanya, suaranya serak karena berusaha menahan emosi.Veronica menggelengkan kepalanya, rasa frustrasi dan keprihatinan bercampur menjadi satu. "Kamu harus makan, Vin. Kakekmu pasti tidak ingin melihatmu seperti ini," ujarnya sambil berusaha menahan air mata yang mulai menetes.
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

Bab 130

Saat kabar kematian Pak tua Clark, pebisnis tersebar, kantor Central Clark Capital langsung dipenuhi kekacauan. Para pegawai bergumam, ada yang mencoba tetap fokus pada monitor mereka namun mata mereka sering teralihkan ke pintu kantor yang seolah-olah bisa dibuka oleh setiap orang yang ingin mengambil alih.Di negara lain, beberapa orang yang selama ini dikenal sebagai pesaing Pak tua Clark, terlihat sedang berkumoul bersama disebuah Restoran. "Kalian tentunya sudah dengan, bukan? Pak tua Clark akhirnya mati juga." seorang pesaing berkata sambil tersenyum licik. "Aku sudah dengar, ini kesempatan emas buat kita." teman sebelahnya berkata dengan semangat, "Kita harus manfaatkan situasi ini dan segera bergerak cepat." "Kamu benar, kalau kita bisa pengaruhi sahamnya sekarang, kita bisa ambil alih pasarnya." timpal yang lain."Aku setuju! Kita segera buat strategi yang matang. Ini saatnya kita jatuhkan saham Central Clark Capital!" sahut y
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status