Share

Bab 129

Di kamar Pak tua Clark yang dipenuhi kenangan, Vincen duduk di kursi kayu tua milik kakeknya, mengelus-elus foto yang terletak di atas meja samping tempat tidur.

Setiap inci ruangan itu mengingatkannya pada sosok yang telah banyak memberikan pelajaran hidup kepadanya.

Veronica, dengan penuh perhatian, duduk di samping Vincen, mencoba menawarkan secercah kenyamanan. "Vin... dari kemarin kamu belum makan, makanlah ini," ucapnya lembut, sambil menyodorkan roti hangat yang baru saja dibelinya.

Vincen melirik roti tersebut dan kemudian memandang Veronica. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum pahit, matanya berkaca-kaca. "Aku tidak apa-apa, jangan khawatirkan aku," katanya, suaranya serak karena berusaha menahan emosi.

Veronica menggelengkan kepalanya, rasa frustrasi dan keprihatinan bercampur menjadi satu. "Kamu harus makan, Vin. Kakekmu pasti tidak ingin melihatmu seperti ini," ujarnya sambil berusaha menahan air mata yang mulai menetes.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status