Semua Bab TERNYATA AKU YANG KEDUA: Bab 131 - Bab 140

Pandangan semua orang tertuju pada Ferdy yang tengah bersimpuh di atas lantai kediaman Dirgantara. Pria itu tertunduk lesu, mencoba mengumpulkan keberanian untuk meminta maaf pada ayahnya."Maafkan saya," ucap Ferdy dengan suara yang bergetar.Astrid memperhatikan wajah pria tampan di hadapannya. menyadari betapa dunia ini penuh dengan kepalsuan dan sandiwara. Sungguh, tak pernah terlintas dalam benaknya bahwa Ferdy adalah anak kandung suaminya dari istri pertama. Mereka sempat bertemu beberapa waktu lalu, dan wajah Ferdy seolah-olah mengingatkan Astrid pada masa muda suaminya ketika mereka baru menikah dulu.Dirga menarik nafas dalam dalam, lalu menghampiri Ferdy yang hanya bisa menundukkan kepala. Tidak selamanya seorang anak bersalah pada orang tuanya, kadang-kala sebagai orang tua, kita lupa akan tanggung jawab dan kewajiban yang diabaikan begitu saja hingga melahirkan kebencian di hati anak."Papa yang seharusnya minta maaf, Nak," ujar Dirga

"Apa? Kenapa harus pindah, Leona? Kamu masih bisa tetap tinggal di sini. Aku yang akan pergi jauh, jika memang keberadaanku yang membuatmu pergi." ujar Ferdy, matanya terbelalak, rasa tak percaya membayangi wajahnya.Leona menggeleng tegas. "Jangan. Kamu dan Om Dirga baru saja kembali akrab, aku tahu, Fer, betapa kamu merindukan hangatnya pelukan seorang ayah. Jangan menjauh, karena kepergianku bukan karenamu," ungkap Leona dengan serius.Ferdy tersenyum pilu. Entah mengapa, takdir selalu tak adil padanya. Dia belum pernah jatuh cinta, tapi begitu perasaan itu tiba. dia harus rela melepaskannya. "Leona, apakah kamu nggak bisa tetap di sini?"Leona menatap jauh. "Aku ingin memulai semuanya kembali. Fer. Aku telah memasrahkan saham dan perusahaan pada Pak Anwar. Jika ada yang mau membelinya, aku ingin melanjutkan studi S2." jelasnya. "Suatu saat nanti, aku akan kembali, tapi bukan lagi sebagai Leona yang sekarang. Aku ingin bekerja dan memulai hidupku tanpa

Aku hanya mampu memandangimu dari kejauhan, menyadari betapa mustahilnya bagiku untuk mendekat. Luka yang pernah kuberikan kini menjadi dinding yang memisahkan kita. Tanpa sadar, airmata ku mulai mengalir, mengikuti jejak langkahmu yang semakin menjauh. Aku berusaha mengatur napasku agar tetap tenang. menutupi wajahku dengan kacamata hitam dan topi untuk menyembunyikan penderitaan di baliknya. Aku ingin sekali mengantarkan kepergianmu, tapi hatiku terasa diremas oleh rasa sakit yang mencekik."Ternyata hubungan kita berakhir seperti ini. Leona. Aku menyesal. tapi mungkin sudah terlambat, bukan?" Berulang kali aku merenung. meratapi nasib yang telah memisahkan kita. Mataku terus memandangi sosok wanita yang kucintai itu, yang kini terlibat dalam percakapan hangat bersama Angga dan Tari. Kakiku seolah terpaku di tempat, tak mampu melangkah mendekat walaupun hati menggumam keinginan untuk berlari."Selamat jalan, Leona. Kata maafku takkan bisa mengembalikan segalanya

Satu bulan kemudian.......Dan satu minggu penuh Ferdy dan Leona habiskan untuk persiapan acara pernikahannya, dari fitting baju pengantin sampai dekorasi ballroom hotel yang mereka sewa satu minggu yang lalu.Dan hari itu pun tiba. Ferdy yang ingin menikahi Leona setelah perjuangan panjang yang ia lewati. Semua kesalah pahaman yang pernah singgah di sela-sela hubungannya, dan drama lainnya semua ia lewati. Dan akhirnya semua telah selesai.Semenjak kembalinya Leona di sisi Ferdy, lelaki tampan itu selalu tersenyum dan tampak sekali kebahagiaan di wajahnya sebab Leona yang selalu membuat Fedry tersenyum di saat-saat suka dukanya.Dan disinilah Leona sekarang tengah memandang baju pengantin dan di temani Tari ,sedari tadi ia menatap wajahnya di cermin, di saat hari bahagianya kedua orang tuanya sudah tidak ada jujur Leona begitu sangat merindukan kedua orang tuanya. Andai mereka masih hidup pasti ibu dan ayah Leona sangat bahagia anaknya menikah de

Ragu-ragu Leona mengangguk kecil, melihat anggukan sang istri. Ferdy mendekati Leona dan menyuruh istrinya itu membalikkan tubuh.Leona berbalik dengan wajahnya menghadap cermin wastafel sembari memandang Ferdy yang mulai membuka perlahan resleting gaun nya.Jantung Leona saat ini tidak sedang baik-baik saja, ia merasakan detak jantung yang begitu cepat serta keringat dingin di telapak tangannya, Leona benar-benar sangat gugup, apa lagi saat melihat Ferdy yang sudah melepaskan resleting gaun dan menatap punggungnya yang putih bersih tanpa noda."Putih banget kulit kamu sayang" ucap Ferdy pelan.Leona tersenyum malu mendengar perkataan sang suami.Ferdy mulai membuka gaun yang tak berlengan itu. Cara Ferdy membukanya yaitu dengan menurunkan gaun tersebut ke bawah tetapi sebelum melakukannya Leona menahan tangan Ferdy agar tak meneruskan membuka gaun tersebut."Kenapa sayang?" tanya Ferdy yang bingung."Kamu mau ngapain" tanya