Dia nggak tidak tahu apa makanan kesukaan Veren, barang favorit, bahkan hal yang paling pribadi seperti ukuran bra dan celana dalam isterinya pun dia tidak tahu sama sekali. Namun, ada bisikan lain yang sengaja lewat dan mampir menyapa telinga Deo dengan halus, ‘udah nggak usah dipikirin, kan bentar lagi kalian juga mau cerai.’ “Biarin aja dulu, Ma.” Deo mematikan tivi kemudian merenggangkan kedua tangannya tinggi-tinggi. “Aku sama Veren juga mau ada acara kampus, nginep beberapa hari. Jadi biarin aja lah kita misah sementara.” “Kapan, Yo?” tanya mama ingin tahu. “Dalam waktu dekat ini kayaknya,” jawab Deo. “Ma, aku ke kamar dulu ya? Udah ngantuk, nih.” “Jangan lama-lama berantemnya,” kata mama. “Iyaaaa ...” sahut Deo sambil berjalan pergi ke kamarnya. Deo terus memikirkan kata-kata mama tadi kepadanya. Selama ini dia sering mengatai Veren cablak, preman pasar, papan setrika, dan sebutan lain yang tidak sepantasnya dia ucapkan kepada istrinya. Deo mengharapkan perlakuan lembu
Last Updated : 2024-07-17 Read more