"Mas Keenan," gumam Liqa. Ia bingung dengan situasi ini. Ada Keenan, juga ayahnya."Kamu mau pergi ya?" tanya Keenan pada Liqa."I-iya Mas," jawab Liqa pelan. "Ehem!" Suara deheman Farhan membuat Liqa menoleh ke ayahnya. Ia tampak tersipu malu, Farhan yang melihat situasi ini hanya tersenyum."O ya, Mas Keenan, kenalin, ini ayahku," kata Liqa memperkenalkan Farhan pada Keenan."Oh, iya. Kenalin Om, saya Keenan." Keenan mengulurkan tangannya."Farhan, ayahnya Liqa," jawab Farhan sambil tersenyum."Jadi kedatanganku tidak tepat ya?" tanya Keenan."Eh, sebenarnya kami mau ke pesantren, menjenguk Aksa," jawab Liqa."Oh, bagaimana kalau aku antar?" tawar Keenan. Liqa bingung mau menjawab apa. Rupanya Farhan paham dengan situasi ini."Apa tidak merepotkan Keenan kalau mau mengantar kami?" tanya Farhan."Enggak kok Om, dengan senang hati." Keenan menjawab dengan mantap."Kalau Liqa nggak keberatan ya nggak apa-apa. Ayah ngikut Liqa saja." Farhan menyerahkan keputusan pada Liqa. Akhirnya Liq
Last Updated : 2024-06-30 Read more