"Aku menginap disini, karena menganggap Bapak dan Ibu sebagai orang tuaku. Bukan karena ingin mendapatkan Mas Farhan lagi." Sari berkata dengan pelan."Maaf, Pak, Bu, saya ke kamar dulu. Kalau tetap disini, takutnya saya tidak bisa mengontrol emosi," pamit Sari. Ia pun segera masuk ke kamar. Di kamar sudah ada Liqa dan Aksa, ternyata mereka tadi mendengarkan semua yang diucapkan oleh ibunya.Liqa dan Aksa segera memeluk Sari, mereka bertiga saling menguatkan sambil menangis. "Bu, sesudah ini, tidak ada lagi yang bisa menghina dan mengejek kita. Aksa akan selalu melindungi Ibu dan Mbak Liqa. Kita bertiga akan selalu bersama dalam suka dan duka. Insyaallah," kata Aksa.Bu Tari yang melihat semua ini, menangis sedih. Air matanya tidak berhenti mengalir. Ia tadi mengikuti Sari sampai ke kamar, ia ingin memberikan dukungan moril pada Sari."Maafkan Nenek ya? Nenek tidak bisa mendidik Ayah kalian dengan baik. Yang dilakukannya hanya membuat kalian sengsara," kata Bu Tari ketika mendekati m
Baca selengkapnya