All Chapters of Kakak, Jangan Merayuku Terus!: Chapter 71 - Chapter 80

258 Chapters

71. Maksud Mami?

Seharian Mami tidak keluar dari kamar. Aurora mondar-mandir di depan kamar dengan resah. Zack hanya bisa menemani dengan bersandar di dinding.“Percuma kalian menunggu, Mami tidak akan keluar hari ini.” Alzard berbicara pada Zack dan Aurora.Aurora menghampiri Alzard. “Tolong, kamu temani Mami. Aku khawatir.”“Percuma aku menemaninya. Ia tidak akan merespon apa pun. Kalian juga sebaiknya pergi karena Mami akan semakin malas karena tau kalian menunggunya.”Setelah mengatakan kalimat itu, Alzard pergi meninggalkan Zack dan Aurora. Aurora melirik Zack, memberi kode agar ia diperbolehkan pergi dengan Alzard. Lelaki itu mengangguk.Segera, Aurora mengejar Alzard.“Al, mau ke mana?”Alzard tidak menoleh, tetapi terus berjalan menuju mobil.“Alzard! Tunggu!”Sambil mendengus pelan, Alzard berhenti dan menatap Aurora. “Aku mau menenangkan diri.”Tanpa menunggu balasan Aurora, Alzard masuk ke dalam mobil dan melajukan kendaraannya keluar. Aurora hanya bisa termangu sesaat lalu mengembuskan nap
Read more

72. Pelengkap Kebahagiaan

"Mami merestui kami?" Zack tersenyum pada sang Mami. "Terima kasih."Tidak ada jawaban dari Clara. Bahkan wajahnya tetap datar tanpa sirat kebahagian."Keluarlah. Mami mau makan sendiri." Kalimat itu yang justru meluncur dari bibir Clara.Aurora dan Zack tertegun sesaat. Zack mengangguk lebih dulu. Ia menggiring pelan Aurora yang masih tampak ingin berbicara dengan Mami.Di depan pintu, mereka bertemu Alzard yang berdiri bersandar pada dinding kamar Mami. Sepertinya, ia juga mendengar pembicaraan yang baru saja terjadi antara Mami, Zack dan Aurora.Ekspresi wajah adik kandung Zack itu pun sama, datar saja. Alzard melewati Zack dam Aurora, lalu masuk ke dalam kamar Mami dan menutup pintu rapat-rapat.Zack dan Aurora saling bertatapan, lalu sama-sama mengembuskan napas panjang. Apa ini namanya terpaksa merestui?"Kita telepon Kakek, ya. Aku mempercepat meeting online karena Kakek mencarimu barusan." Zack mengeluarkan ponsel dari sakunya.Aurora mengangguk. "Oh, oke. Aku memang tidak mem
Read more

73. Tidak Semangat

"Aurora? Sayang? Venus bertanya bagaimana konsep pernikahan idamanmu?" Zack menyentuh lembut punggung Aurora yang melamun.Padahal mereka sedang menerima tamu. Venus, seorang wedding organizer kenalan June.Setelah satu minggu kembali dari rumah Mami, Aurora seringkali termenung. Zack yang mengamati hanya mengira wanitanya sedang shock dengan banyaknya acara menjelang hari pernikahan mereka."Ummm ... boleh aku lihat-lihat saja dulu brosur-brosur ini? Semua bagus dan indah, aku perlu waktu memikirkannya." Aurora tersenyum pada Venus dan Zack."Tentu. Hubungi aku kapan saja jika ingin bertanya." Venus memaklumi. Ia segera berkemas dan pamit.Zack mengantar Venus hingga ke pintu. Mengucapkan terima kasih lalu kembali duduk di sisi Aurora yang lagi-lagi melamun."Sayang?" Sejak hubungan mereka telah diketahui kedua keluarga, Zack langsung memutuskan memanggil Aurora dengan panggilan romantis."Ya." Aurora menjawab singkat."Jangan mengelak lagi. Katakan apa yang ada di pikiranmu beberapa
Read more

74. Terhindar dari Jebakan

Dorr!!Zack melesat ke ruang kerja Aurora melalui pintu penghubung. Dengan jantung berdebar kencang ia menatap pemandangan di depannya.Satu pengawal kebangsawanan berdiri di depan Aurora melindungi putri bangsawan tersebut. Satu lelaki kekar lain menarik kedua lengan Kyla ke belakang punggungnya.Sebuah pistol tergeletak di lantai."Aurora!"Langkah Zack tertahan pengawal yang melindungi Aurora. Sementara Aurora hanya diam terpaku dengan tatapan tajam pada Kyla.Detik berikutnya, telah banyak orang berkumpul di ruang Aurora."Aurora!" Zack kembali memanggil tunangannya dan menjulurkan tangan meminta Aurora menggenggamnya.Dengan wajah tetap waspada, Aurora mengangguk lalu memberi kode pada pengawalnya untuk memberinya jalan. Aurora melewati pengawal dan melangkah ke arah Zack.Zack mengembuskan napas lega saat akhirnya bisa memeluk Aurora. Kedua tangannya lalu menangkup wajah Aurora dan mengamatinya."Kamu tidak apa-apa, sayang?"Aurora menggeleng, lalu melirik Kyla yang sedang teris
Read more

75. Gelar Baru

Aurora dipaksa pulang ke kastil setelah kejadian penodongan senjata. Kakek Viscout bahkan mengirim banyak pengawal khusus. Meski begitu, negosiasi Zack dengan Kakek Viscout berhasil.Tunangan Aurora itu berjanji akan membawa Aurora ke kastil saat urusan dengan Kyla selesai. Ia harus memastikan, Kyla dihukum setimpal karena hampir melukai wanita yang dicintainya.Di kantor polisi, Kyla dengan pongahnya meminta beberapa pejabat membantu dirinya. Ia yakin bisa keluar dari tuduhan ancaman dan kekerasan pada seseorang.Namun tidak ada yang berani membela Kyla setelah tau siapa orang di balik Aurora."Maksud Anda? Saya akan tetap di penjara? Tidak, tunggu dulu." Kyla dengan panik berteriak.Polisi memberikan kesempatan kembali pada Kyla untuk menelepon sesorang. Pejabat berumur yang merupakan ayah dari bayi di dalam rahimnya segera mengirim seorang pengacara kenamaan."Terus? Bagaimana? Kyla bebas?" Aurora bertanya saat mereka telah dalam pesawat yang dikirim Kakek Viscout."Kakek Viscout
Read more

76. Sebelum Pernikahan

“Kakek,” sapa Aurora sebelum masuk ke ruang kerja Kakek Viscout.Tanpa mengalihkan pandangannya pada kertas-kertas di meja, Kakek Viscout berkata, “Masuk, Aurora.”“Apa Aurora mengganggu? Kakek sedang sibuk?” Aurora mengamati apa sedang Kakek-nya lakukan beserta seorang ajudan di sampingnya.“Tidak. Hanya memeriksa berkas ini. Sebentar lagi selesai.”Beberapa menit kemudian, ajudan Kakek Viscout keluar. Lelaki itu itu menggiring cucunya untuk duduk di sofa.“Zack belum kembali?”Aurora menggeleng. “Zack bilang mungkin menjelang malam baru kembali.”Kakek Viscout tersenyum. “Biarkan. Kakek senang Zack memiliki sahabat seperti Evis dan Vigor yang sama-sama berdarah bangsawan.”“Ih, Kakek kok gitu.” Aurora tak setuju dengan pernyataan sang Kakek. “Semua manusia sama. Jangan hanya dilihat dari status dan keturunannya dong. Zack memiliki sahabat lain yang baik seperti Louis dan Zavian.”“Kakek tau. Zack memiliki persahabatan yang baik dengan Zavian, Vigor, Elvis dan Louis. Bukan maksud mem
Read more

77. Jangan Melukainya

Malam sebelum pesta, Aurora tidak dapat tidur. Ia terus menatap manekuin yang menggunakan gaun pengantin cantik rancangan June yang akan ia gunakan besok pagi.Tuhan ternyata sebaik itu padanya. Dulu, ia selalu berpikir kenapa Ibu dan ayahnya meletakkannya di depan pintu panti asuhan. Kenapa mereka tidak membawanya saja dan ikut jatuh ke jurang bersama?Kini, ia tidak menyesali dirinya. Ia banyak memberi kebahagiaan pada orang lain. Kini saatnya, ia mendapatkan kebahagiaannya sendiri.“Tok, tok, tok.”Aurora menoleh cepat. Suara ketukan itu berasal dari balkon. Jantungnya berdebar, lalu meraih telepon, berniat memanggil pengawalnya.Namun kemudian suara Zack menyapanya. “Aurora, ini aku. Buka pintu balkonnya.Dengan langkah cepat, Aurora membuka korden balkon. Benar, Zack sedang berdiri di depannya dengan piyama. Aurora segera membuka pintu.“Apa yang kamu lakukan …. “Aurora tidak dapat melanjutkan kalimatnya, karena Zack sudah memeluknya erat. Mereka memang sudah tidak bertemu hampi
Read more

78. Hari Bahagia

Clara menutup mulutnya yang terbuka. Ia tampak tercengang dengan kecantikan Aurora sore ini."Ya Tuhan. Ini benar anaknya Mami dan Papi?""Mami! Jangan buat Aurora malu.""Kenapa malu? Cantik kok malu?" Alzard berceloteh sambil memandangi wajah Aurora. "Zack beruntung sekali mendapatkan adik cantikku ini."Sebelum keluar untuk menyambut para tamu, Clara menatap haru sang putri angkat. "Terima kasih, ya, Aurora. Ternyata kamu, wanita yang membuat Zack menjadi lelaki yang lebih baik."“Aurora juga terima kasih pada Mami, Papi dan kamu, Al. Aku sayang kalian.” Aurora, Clara dan Alzard berpelukan.Clara dan Alzard akan menemani Zack. Mereka keluar setelah mencium pipi Aurora. Bergantian, kini June yang menemani sahabatnya."Cantik kebangetan." June menatap sahabatnya yang sudah mengenakan gaun pengantin.Bibir Aurora mencebik. "Aku tidak percaya. Kamu pasti sudah sering melihat wanita cantik dengan pakaian ini.""Jangan merendah begitu. Aku yakin Zack sulit bernapas saat ia melihatmu saki
Read more

79. Sulit Dipercaya

Semua orang yang mengenal Zack tau, lelaki itu tidak suka menjadi pusat perhatian. Kini mata para tamu tertuju pada Zack dengan tepuk tangan meriah."Zack? Kamu mau apa?" Aurora pun bertanya penasaran.Sementara itu, Zack masih terpaku di tempat. Vigor, Zavian dan Louis telah menghampiri lelaki tampan tersebut."Pinjam sebentar ya, Aurora." Vigor mengedipkan mata pada sepupunya dan menarik Zack menuju panggung bersama Louis.Sementara Zavian membawa Aurora ke depan panggung. Di sana Alzard dan June sudah menunggu.Alzard menyeringai pada Aurora. Wajahnya terlihat jahil membuat Aurora semakin bingung. Lelaki itu berbisik di telinga adik angkatnya.Spontan, Aurora menggeleng saat memdengar bisikan Alzard. Ia lalu menatap panggung di mana suaminya dan para sahabatnya masih berbincang."Sebaiknya kamu memberi Zack apresiasi yang tinggi pada apa yang akan dilakukannya, Aurora. Dia sangat gugup." Zavian berkata pada Aurora dengan senyum bangga pada sang sahabat di panggung.Zack berdiri di t
Read more

80. Mengulur Waktu

Pesta telah usai. Namun, adik dan para sahabat Zack masih berkumpul. Sementara orang tua sudah masuk ke kamar hotel masing-masing untuk beristirahat.Zack sudah terlihat gusar. Ia tak sabar untuk berduaan dengan Aurora di kamar."Zack, apa kubilang. Suaramu bagus, Aurora saja sampai terpesona." Elvis mengacungkan jempolnya."Aurora bilang begitu karena ia istriku." Zack membalas sambil tersenyum lembut pada Aurora."Nggak, kok. Memang bagus." Aurora mengusap sayang rahang Zack.Menanggapi pernyataan Aurora, Zack mencium istrinya dan mengucapkan terima kasih."Padahal aku berpikir kau akan benar-benar mempermalukan dirimu sendiri, Zack. Eh, malah dapat banyak pujian." Alzard mencebik karena merasa gagal menertawakan sang kakak."Kualat nanti kau, Al." Aurora membela suaminya yang hanya dibalas dengan kekehan kecil dari Aurora.Perbincangan mereka masih seputar bagaimana Zack bisa bernyanyi. Hanya dalam satu minggu latihan intensif, ia bisa membawakan lagu ciptaannya sendiri dengan penuh
Read more
PREV
1
...
678910
...
26
DMCA.com Protection Status