Home / Romansa / Mengejar Cinta Puteri Bangsawan / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Mengejar Cinta Puteri Bangsawan: Chapter 11 - Chapter 20

33 Chapters

Bab 11

"Maksudmu apa tidak datang dalam acara lamaran?"Chitrangada menghubungi Arjuna lewat gawai, ia tahu informasi itu dari ibunya."Mau balas-balasan? Saat ini kau harus memilih karena aku tidak dapat memenuhi dua-duanya."Arjuna menjawab dengan santai, "Aku bercanda. Aku tidak menyangka candaku sampai kepadamu.""Bercanda? Kau mengganggu waktuku untuk hal tak berguna. Aku seperti bukan bercakap dengan pria yang kukenal."Arjuna menyindir, "Aku tidak tahu kau ada pertemuan dengan Tun Ghazar, maka itu aku bercanda."Suara Chitrangada tidak terdengar. Barangkali ia tidak mengira nama itu akan muncul detik-detik menjelang lamaran."Ada waktu dua jam lagi untuk memantapkan jawabanmu. Aku ingin dirimu melihat hatimu, bukan melihat hari-hari indah yang pernah kita lewati."Arjuna tidak akan menyampaikan hal itu jika bukan Tun Ghazar yang dijumpai perempuan yang hendak dilamarnya.Chitrangada sempat terseok saat Tun Ghazar memutuskan untuk menikah dengan perempuan pilihan orang tuanya, ia berla
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

Bab 12

Tim dokter berhasil menyelamatkan Angada, sementara waktu ia tak boleh diganggu.Angada masih dalam pantauan tim dokter secara intensif.Dewi Priti pamit kepada calon besan sambil cipika cipiki, "Aku pulang dulu ya. Kasihan kolegaku menunggu di luar.""Maafkan aku ya," kata wanita separuh baya itu. "Aku tidak kepikiran untuk menghubungi dirimu.""Tidak apa. Masnya yang penting sembuh dulu."Chitrangada menarik Arjuna ke koridor terpisah saat hendak pamit juga. "Aku ingin ngomong sebentar.""Soal apa?" tanya Arjuna. "Aku pikir untuk lamaran kita bicarakan nanti setelah Papi pulang dari rumah sakit.""Aku ingin menanyakan apa yang disampaikan lewat gawai.""Aku kira tidak elok membahas soal lain di saat Papi di ruang ICCU."Kemudian Arjuna menghampiri calon ibu mertua, dan berkata, "Aku pamit dulu, Mam. Aku kembali lagi setelah mengantar Ibu. Mami pulang saja, jaga kesehatan.""Ya."Kejengkelan Arjuna kepada Chitrangada belum hilang karena tidak memberi tahu sejak awal.Tapi Arjuna tid
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

Bab 13

Arjuna berangkat ke kantor dari rumah sakit. Ia tidur di kursi tunggu. Chitrangada pulang.Ada penasaran yang sulit hilang dari pikirannya tentang musibah yang menimpa Angada.Calon ayah mertua tidak ada riwayat jantung. Ada hal luar biasa terjadi sehingga mengalami serangan jantung."Apakah Angada membaca aroma busuk pada pertemuan bisnis anaknya dengan Tun Ghazar?" keluh Arjuna sambil duduk dengan lesu di kursi kerja. "Ia pasti sakit hati anaknya dulu dicampakkan, kemudian pengusaha Melayu itu datang mengacaukan situasi."Chitrangada seperti sulit melepaskan diri dari jerat masa lalu. Pertemuan bisnis hanyalah sarana untuk menutupi kecurigaan orang-orang di sekeliling.Kebodohan Chitrangada adalah melupakan peristiwa yang merendahkan harga dirinya karena melihat harapan besar dengan isu perceraian Tun Ghazar.Chitrangada ingin mengulur waktu acara lamaran dengan tak menghadirinya, sampai ada kepastian hukum untuk status Tun Ghazar."Chitrangada menjadikan diriku calon pengganti. Aku
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Bab 14

Arjuna heran bagaimana Chitrangada sampai memberi tahu Wisnu. "Kau juga bilang kalau ayahku tidak merestui wanita pilihanku?" "Wisnu bercerita semuanya kepada Papi." "Berawal dari kamu bercerita semuanya." Arjuna pusing memikirkan apa yang terjadi. Drama itu pasti sangat menyakitkan ayah Chitrangada. Kecil harapan untuk diterima sebagai calon menantu. Bahkan Angada mungkin tidak mau lagi bertemu dengannya. "Wisnu bukan sakit hati dengan ancaman diriku. Ia ingin memiliki dirimu. Ia pasti mendapat pembelaan dari ayahmu atas pemecatan itu." "Bagaimana kau berpikiran seperti itu?" "Wisnu lebih dari seperti itu. Wisnu mengambil satu tindakan untuk menyingkirkan dua laki-laki, lamaranku gagal, Tun Ghazar pulang dengan hampa." "Tun Ghazar menjadwal ulang pertemuan." Jadwal itu terbang bersama angin, pikir Arjuna kosong. Tun Ghazar akan disibukkan dengan sidang perceraian, dan berita miring tentang kepergiaannya ke Jakarta. "Aku tidak ada rasa kepada mereka," tegas Chitrangada. "Ka
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 15

Tante Maya dan Keluarga Wisnu datang ke kantor Arjuna diantar Chitrangada.Kedatangan mereka membuat Arjuna muak. Padahal ia ada agenda untuk bertemu kolega."Aku sebetulnya ada meeting," kata Arjuna. "Kalian mestinya menghubungi sekretaris dahulu untuk membuat jadwal pertemuan."Arjuna terpaksa menerima mereka karena menghargai Tante Maya. Arjuna sudah meminta suami kolega ibunya itu menjadi bapak pura-pura kalau Angada tidak mengenalnya."Aku sudah membuat jadwal dengan sekretarismu," sahut Chitrangada. "Sekretarismu bilang pertemuan diundur siang. Aku pikir ada waktu untuk menerima kedatangan mereka."Pertemuan ditunda beberapa jam karena kolega Arjuna mengalami penundaan jadwal penerbangan dari daerah.Arjuna jengkel Chitrangada mengatur jadwal pertemuan sekehendak hatinya.Sekretarisnya sulit untuk profesional karena mendapat tekanan dari calon istri pimpinan."Apa yang mau kalian bicarakan?" tanya Arjuna kepada keluarga Wisnu. "Aku perlu panggil pengacara sekiranya berhubungan
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 16

"Kau sudah merendahkan aku di depan mereka!" Chitrangada memandang sengit Arjuna yang duduk santai di kursi kerja sambil membersihkan kujang emas dengan cairan khusus. Arjuna merasa sangat dekat dengan kujang itu, dan percaya dengan keterangan Lesmana kalau kujang itu sangat sakti. Datuk Cakil datang lagi kemarin untuk membeli kujang itu, transaksi sudah terjadi dan kujang dibawa pulang ke Kuala Lumpur, tapi hari ini ada lagi di tasnya. "Maksudmu apa bilang aku bodoh?" Arjuna mengakui sedikit lepas kendali berbicara kasar di depan mereka. Kekecewaan kepada Chitrangada membuatnya sulit berpikir jernih. "Lalu di mana bodohnya aku? Memaafkan Wisnu dan menerima idenya untuk membuat pengakuan kepada Papi?" Arjuna enggan melayani. Orang lagi di puncak emosi tidak dapat menerima penjelasan apapun. "Kau tahu dari mana ide itu percuma sedangkan dicoba saja belum?" Kebodohan nyata dari perempuan lulusan London ini adalah pembuktian tanpa daya nalar. Hal mendekati kepastian at
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Bab 17

"Astaga!" Dewi Priti terkejut saat menemukan kujang emas di dalam tasnya. Arjuga juga kaget, bagaimana kujang itu bisa berada di tas ibunya? Padahal Arjuna menaruh kujang itu di laci meja kerjanya! "Bagaimana kau tahu kujang ini ada di tas Ibu?" Arjuna sulit menjelaskan, ia sekedar asal ngomong. Barangkali kujang emas tidak suka disimpan di laci. Tapi kujang itu mestinya pindah ke tas kerjanya, bukan ke tas Ibu. "Ada semacam kontak batin denganmu." Dewi Priti jadi kehilangan daya nalar. Berasal dari kejadian luar biasa, lalu muncul pemikiran luar biasa, akal sehat jadi tak berguna. "Kujang itu ada di tas Ibu, masa kontak batin denganku?" "Kau memerintahkan kujang ini untuk pindah ke tas Ibu." Arjuna makin stres mendengar jawaban ngawur itu. Di pikirannya tidak terbersit untuk memindahkan kujang itu dari laci mejanya. "Barangkali kujang itu tidak mau berpisah dengan Ibu." "Kau ingin mengatakan kujang ini yang membuatku hamil? Aku bosan mendengarnya." "
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Bab 18

"Aku minta maaf tidak bisa hadir. Aku lagi dapat musibah."Permintaan maaf Arjuna kepada Kirana lewat gawai sangat mengejutkan ibunya."Jadi aku terpaksa mengirim wakil dan sekretaris."Arjuna mengakhiri sambungan setelah berbasa-basi sedikit."Musibah apa maksudmu?" Dewi Priti memandang tajam. Ia berang anaknya tidak menghadiri pertemuan dengan alasan seenaknya. "Aku hanya menyarankan kau membawa Chitrangada."Arjuna menjawab dengan tenang, "Aku perlu hiatus untuk apersepsi seperti ini. Aku sulit mengerti sudut pandang Ibu.""Di mana kesulitannya?" Dewi Priti seakan ingin menembus jantungnya dengan sinar mata menusuk. Kau saja terlalu membesarkan masalah."Arjuna sudah bangkit pergi jika bukan bercakap dengan ibunya. Ia merasa kehilangan dukungan dari orang terdekat.Arjuna perlu rehat dari perusahaan untuk mengerti jalan pikiran ibunya.Barangkali juga ibunya tidak akan pernah mengerti, karena pemikiran berbeda."Pertemuan Chitrangada dan Tun Ghazar mengorbankan momen penting dalam
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

Bab 19

"Kau senang sekali menyebutku bodoh!" kata Chitrangada sengit. "Kenapa kau mengambilku jadi calon istri kalau tahu aku bodoh? Lelaki macam apa kau sudi mempunyai istri bodoh?"Arjuna merasa tidak perlu meladeni kemarahan Chitrangada.Arjuna tidak pernah memilih, perempuan itulah memilihnya, dan ibunya mendukung.Kedatangan Rara Ireng ke rumah Angada memberi isyarat kalau Arjuna dicoret jadi calon menantu."Ada bagusnya juga calon istri kelima adalah pelayan di rumah Tuan Angada," kata sopir. "Tuan jadi tahu kejadian di rumah itu.""Calon kelima kelihatannya ingin tahu urusan orang lain untuk bahan menggosip, bukan pertanda baik bagi rumah tanggamu kelak.""Calon istri kelima itu orangnya kepo, tapi lumayan baik ketimbang selingkuh."Arjuna sadar betul, sulit mencari calon istri yang memenuhi semua kriteria.Arjuna juga bukan calon suami yang sempurna. Namun ia tidak menerima kesalahan fatal.Chitrangada sudah merendahkan harga dirinya dengan mengembalikan Wisnu pada kedudukan semula.
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 20

"Aku tidak siap untuk negosiasi."Arjuna mengakui terus terang, ia sulit berbohong kepada masa lalunya itu."Ada sedikit kekacauan dengan diriku."Kirana tersenyum. "Maka itu aku menyarankan berkuda saja, jangan berburu.""Aku butuh teman untuk bicara.""Jangan memancing di air bening, aku pasti terpancing kalau prianya adalah kamu."Arjuna tidak bermaksud untuk menggali kenangan masa lalu, ia sekedar mengungkapkan kebutuhan dirinya.Arjuna sulit untuk menerima perempuan lain di saat pikirannya sedang kacau.Perempuan bukan hiburan terbaik bayinya."Aku siap menemani dirimu jika dibutuhkan."Arjuna tidak mempunyai bayangan apapun selain pikiran kotor di otaknya.Menemani adalah inspirasi yang dapat menciptakan banyak cerita untuk masa lalu."Kau belum punya calon?""Bulan depan married.""Bulan depan adalah batas waktuku untuk melamar Chitrangada. Cintaku terhalang ayahku.""Kau belum menemukan juga siapa ayahmu?"Kirana satu-satunya mantan yang tahu kisah hidupnya.Kirana tak pernah
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status