Home / Pernikahan / Pesona Istri Yang Tak Dianggap / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pesona Istri Yang Tak Dianggap: Chapter 101 - Chapter 110

151 Chapters

101. Pardi Terpedaya

Jawaban Mirna membuat kaget kedua orangtua Feri, ibu Feri yang dari tadi sudah geram akhirnya membalas kata-kata Mirna, "Lah gimana ngga hamil, wong nyodorin diri kok, mana ada kucing yang nolak disodori ikan asin !! "Kini terjadi perang mulut antara mereka, sedangkan muka Arum entah sudah seperti apa karena dihina ibu mertuanya habis-habisan. Hatinya kini semakin terluka. Bayangan akan dihidup senang dan bahagia kini hilang sudah, yang dia hadapi kini hanya hinaan dan kesedihan.Feri sebagai suaminya juga tidak membelanya sama sekali. Sedangkan ibunya malah semakin memperkeruh suasana. Arum hanya bisa menangis dan meratapi nasibnya, dia pikir dengan mengambil posisi Kania dihati Feri akan membuatnya bangga.Ternyata semakin banyak hinaan yang dia terima, kini tidak ada lagi tempat untuk mengadu. Dulu ayah Broto selalu ada untuknya, apapun yang dia inginkan selalu dikabulkan. Kini jangankan mengadu, bertemupun mungkin Ayah sambungnya tidak akan sudi.Arum kini berpikir untuk menemui
Read more

102. Feri Ditangkap Polisi

Feri tidak bisa berkutik, tangannya langsung diborgol polisi saat itu juga. Kedua orangtuanya berteriak histeris hingga mengagetkan warga disekitarnya. "Saya tidak melakukannya pak, Kania itu memang perempuan murahan. Dia yang ngga bener pak!" Teriakan dari Feri juga ikut meramaikan suasana kacau dirumahnya."Sebaiknya nanti anda jelaskan saja dikantor polisi! " Kedua polisi itu tidak menggubris teriakan Feri dan kedua orangtuanya. Mereka terus menggiring Feri untuk masuk ke mobil. Wajah Feri memerah dan hanya bisa tertunduk malu.Arum yang sedang dalam perjalanan pulang terperanjat melihat keramaian di rumah ibu mertuanya. Arum mengernyitkan keningnya, ada beberapa pertanyaan yang kini muncul dibenaknya. Hingga netranya bertatapan dengan Feri secara tidak sengaja."Mas Feri..!! Arum menutup mulutnya dan berteriak tertahan. Dia kaget melihat suaminya bersama dua orang berseragam polisi. Arum masih kebingungan sedangkan Feri hanya membuang mukanya.Arum bergegas ke rumah mertuanya kare
Read more

103. Serangan Mirna

Edy senyum-senyum sendiri menatap foto Kania dari ponselnya. Kejadian kemarin dirumah Om Broto tidak akan pernah dilupakannya. Karena dia melakukan ciuman pertama bersama Kania untuk pertama kali.Edy segera menghubungi Kania, "Kamu sedang apa sayang? " Ponselnya langsung dipindah ke video call agar bisa menatap wajah yang sedang dirindukannya. Kania tersenyum melihat Edy sedang menatapnya penuh rasa rindu. Padahal baru kemarin mereka bertemu."Eh, aku lagi beres-beres nyiapin makan siang untuk ayah. Kamu lagi ngga sibuk mas, kok bisa main ponsel? "Edy lagi-lagi tersenyum melihat kekasihnya sedang menyiapkan makanan untuk ayahnya. "Aku boleh ke sana ngga jadi laper nih pengen ikutan makan juga? "Kania terlihat mengangguk, "Iya boleh, ke sini aja mas. Kita makan bareng-bareng." Tentu saja Edy segera mematikan ponselnya segera ke tempat Kania.Sedangkan di tempat lain, Feri hanya menatap jatah makannya di sel sambil menelan ludahnya. Dia sama sekali tidak berselera melihat makanan yan
Read more

104. Ingin Bercerai

Tangisan pilu Arum terdengar di kamar inapnya. Kini dia tidak memiliki siapa-siapa lagi. Saat Edy memberitahu keberadaan Mirna sekarang. Ibunya kini sedang ditahan polisi karena mencoba menghabisi nyawa Kania.Arum tidak menyangka jika hidupnya hancur seketika setelah Kania kembali ke rumahnya. Edy hanya terdiam dan tidak bisa berkata apapun, "Maaf mbak, saya kesini hanya menjalankan tugas. Semoga mbak Arum sabar ya! "Pardi yang mendengar anaknya masuk rumah sakit segera menemuinya. "Ya Allah Arum, bagaimana ini bisa terjadi? " Pardi tidak menyadari jika saat ini ada sepasang mata yang sedang menatap dirinya.Arum kembali menangis dipelukan ayahnya. "Ayah dengar kamu masuk rumah sakit, kenapa nak? " Dengan penuh perhatian Pardi menelisik keadaan Arum.Tangisan Arum semakin pecah, "Ibu yah, ibu ditahan polisi dan aku juga kehilangan anak dalam perutku!" Pardi tersentak kaget, "Kok bisa ibumu ditahan polisi? Kali ini ibumu berbuat apalagi Rum?"Edy yang melihat mereka menjelaskan kondi
Read more

105. Edy Melamar

Arum baru menyadari ternyata polisi tadi yang ada dirumah Kania, adalah orang yang sama mendatanginya dan memberitahu perbuatan ibunya yang ingin menghabisi nyawa Kania."Apakah mereka memang bersekongkol ingin menjebloskan ibu ke penjara? " Sepanjang perjalanan Arum terus memikirkannya hingga tanpa terasa mereka sudah tiba di Mall yang ingin dituju."Ayah, tadi liat ngga polisi yang ada di rumah Kania?" Pardi hanya memgernyit dia kemudian menggeleng."Ngga, memangnya kenapa Rum?" Arum hanya menggeleng, dia kembali fokus melihat-lihat baju-baju yang sedang promo.Bi Parni baru saja turun dari ojeg yang dinaikinya dari terminal menuju rumah kakaknya Mas Broto. Dia tergesa-gesa masuk ingin mengetahui kondisi keponakannya.Sepanjang perjalanannya tadi pikirannya hanya tertuju pada keponakannya Kania. "Assalamu 'alaikuuum..! " Bi Parni berteriak mengucapkan salam. Dari dalam rumah sontak Kania berlari membuka pintu untuk bibinya.Bi Parni langsung memeluk erat Kania, dan Kania langsung men
Read more

106. Jatuh Cinta lagi

Niat baik memang harus disegerakan, demikian pula dengan pernikahan Edy dan Kania. Saat ini sudah terlihat kesibukan di rumah Subroto karena sebentar lagi akan ada acara lamaran.Netra Arum menyipit saat melihat keramaian di rumah yang pernah dia tempati selama ini. Rupanya akan ada acara di sana. Arum mengajak ayahnya untuk melihat acara tersebut, namun Pardi menolaknya karena harus bekerja.Hari ini ternyata Feri juga mendengar berita lamaran Edy kepada Kania. Meskipun awalnya dia merasa marah dan tidak terima, karena dia masih mencintai Kania."Sialan, kenapa jadi begini. Awas kamu Kania, aku tidak akan membiarkanmu bahagia dengan orang lain! "Kania sendiri sedang berdebar menanti kedatangan Edy dan keluarganya. Sampai akhirnya terlihat rombongan yang dibawa keluarga Edy untuk melamar Kania dengan membawa seserahan."Silahkan masuk bapak dan ibu, mari..jangan sungkan." Bi Parni menyambut tamu-tamu tersebut hingga akhirnya acarapun dimulai. Acara lamaran berjalan lancar sesuai deng
Read more

107. Bertemu Dyara

Arga terpaku menatap undangan yang baru saja dia terima dari bi Parni. Tadi sore bi Parni mengantarkan undangan pernikahan Kania dengan Edy. "Mas Arga, nanti hadir ya di acara nikahannya Kania." Calon suaminya ternyata seorang polisi. Terdengar tarikan nafas berat dari Arga, ada rasa sedikit kehilangan darinya.Namun ini memang yang dia inginkan. Tapi kenapa ada rasa sakit dihatinya. Setelah Kania kini akan menjadi istri seorang polisi. Arga tersenyum getir, ternyata nasib baik mengikuti Kania.Gadis yang sudah dia campakkan malah dapat jodoh yang membuatnya merasa minder. Arga belum bisa memutuskan untuk datang atau tidak ke acara tersebut.Tadi dia juga melihat Intan pergi bersama Jay. Kelihatannya mereka sangat bahagia, mungkin mereka juga akan menikah seperti Kania. Arga bergegas menjalankan motornya karena hari ini dia janji akan menemui Nino ditempat bermain anak-anak.Saat tiba di sana ternyata Nino belum datang, namun netranya menangkap seseorang yang dia kenal. "Apa benar itu
Read more

108. Masa Lalu Dyara

Dyara mengikuti kemauan Alea mencari makanan yang disukai anak semata wayangnya. Baru saja mereka duduk dan memesan makanan tiba-tiba Arga melintas sambil menggandeng Nino."Ayaah, aku mau makan di sini." Rengek Nino kepada Arga. "Ooh boleh, mau gabung dengan Alea ngga? " Netra Arga menatap Dyara dan Alea dengan penuh harap.Dyara hanya tersenyum, "Boleeh, sini Nino ganteeng ikut bareng Alea ya..! Arga menarik nafasnya lega. Tadinya dia khawatir Dyara menolaknya, duh sudah kebayang wajah memelas Nino nantinya.Nino tersenyum cerah, " Horee.. Makasih tante Cantik, aku jadi bisa makan bareng Alea dong..! " Dyara hanya terkekeh melihat kehebohan Nino bersama Alea. Arga benar-benar menikmati kebagiaan Nino saat ini, ditatapnya anak semata wayangnya yang semakin ganteng. Seandainya dia masih bersama Ica mungkin Nino juga sebahagia ini."Arga, kenapa jadi melamun? Itu Nino minta sesuatu. Coba kamu liat, kasian anakmu tuh! " Dyara menyadarkan dari lamunannya. Bergegas Arga mendekati Nino dan
Read more

109. Farel Menyesal

Dyara masih menatap foto Farel dengan sedih. Pertemuannya dengan Arga kembali mengingatkannya pada Farel. Sampai kini Farel belum pernah menghubunginya lagi. Terakhir kali Dyara yang menghubungi Farel saat tiba-tiba perasaannya tidak enak.Dyara terbangun dari tidurnya karena dia memimpikan Farel. Biasanya jika hal itu terjadi Farel berada dalam kesulitan. Makanya Dyara langsung menghubungi Farel, dan ternyata benar jika saat itu Farel sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja."Assalamu' alaikuuum, " Terdengar salam panggilan dari seberang. "Wa'alaikum salaam." Hati Farel berdebar saat mendengar suara orang yang dia rindui selama ini."Kamu ada dimana sekarang? Apakah kamu baik-baik saja?" Pertanyaan Dyarapun menyadarkannya. Spontan Farel menjawab sambil menahan rasa sakit ditubuhnya. "Aku sedang berada ditempat Dokter Dodi, aku sakit Dyara.""Hah.. Kamu sakit apa? Malam-malam begini kamu ke sana dengan siapa? " Terdengar suara khawatir dari seberang sana. Malam ini memang sudah puku
Read more

110. Perceraian Syena

Dyara mulai bingung dengan sikap Farel padanya. Namun Dyara sendiri memang masih menyimpan rasa untuk Farel, rasanya sulit sekali untuk melupakan kebersamaan yanh pernah mereka lalui."Brakk..! " Tiba-tiba terdengar pintu rumah dibanting. Aku saling perpandangan dengan Mama, kami melihat Syena masuk dengan wajah memerah. Saat ini aku memang sedang berada di rumah Mama."Kamu kenapa sih, datang-datang marah? Dyara melotot melihat kelakuan adiknya. " Aku sebel banget sama Ridwan kak, heran deh seharian ngelayap bukannya cari kerjaan malah ngelayap ke rumah teman-temannya! "Dyara hanya menggelengkan kepalanya dan melirik Mama yang terlihat terpancing dengan sikap Syena. "Apa Mama bilang! Dari dulu mama ngga suka kamu menikah dengannya, kamu malah ngeyel! "Syena hanya diam tidak menjawab omongan Mama. "Aku mau pulang kerja bukannya jemput aku malah katanya sedang sibuk dengan teman-temannya!" Mama lagi-lagi tersenyum sinis."Kamu sendiri yang memilih dia, sebaiknya kamu tinggal sendiri
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status