Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 311 - Chapter 320

524 Chapters

Bab 311

Yang membuat Moris lebih terkejut adalah dia merasakan gelombang kehangatan di dalam pembuluh darahnya ketika Edward memaksa kepalanya menunduk untuk meminta maaf pada Daffa. Dia memutar bola matanya sebelum pada akhirnya menyerah, menggunakan nada yang tulus dan formal saat dia menyatakan dengan lantang, “Jangan khawatir, Tuan Halim. Saya bisa membuktikan semua yang dikatakan oleh Pak Erlangga yang sekarang saya jadikan mentor saya. Selain apa yang dia janjikan, saya bersumpah bahwa saya berjanji setia pada Anda sekarang. Jika saya pernah melukai Anda atau keluarga Anda, Langit bebas menghukum saya dengan hukuman abadi.”Janji anak laki-laki berumur 15 tahun itu terdengar jelas dan dengan kuat.Daffa perlahan membuka matanya, menolehkan kepalanya, dan menaikkan sebelah alisnya pada Moris. Dia terkejut menerima janji yang begitu intens karena dia tidak pernah mempertimbangkan untuk melatih Moris Aruna atau orang asing lainnya untuk menjadi pengawal Keluarga Halim. Maka, dia terkejut
Read more

Bab 312

Apa pun yang terjadi selama sisa perjalanan, Felix terus fokus mengemudikan mobil dengan aman dan cepat.Sama seperti Felix, Moris juga mengalami tekanan yang sama sepanjang perjalanan. Dia duduk di jok belakang dengan kedua tangan di lututnya, mencengkeram celana jinnya sementara tatapannya terus tertunduk.Hanya itu yang bisa menahan Moris dari menanyakan terlalu banyak pertanyaan yang ada di dalam benaknya. Dia bahkan merasakan tatapan Edward tertuju padanya beberapa kali, tapi dia tidak berani mengangkat kepalanya untuk berbicara pada Edward.Edward awalnya mengerutkan alisnya dengan khawatir pada lelaki itu, tapi setelah beberapa saat, Edward akan memalingkan pandangannya dengan cepat dan tanpa suara sementara pundaknya gemetar. Beberapa saat pun berlalu sebelum dia menatap ke depan lagi dengan mata yang memerah.Tentu saja, Moris tahu alasan di balik itu. Edward tidak menangis karena mengkhawatirkan Moris. Alih-alih, itu karena dia merasa Moris lucu.Moris mengerutkan bibirn
Read more

Bab 313

Mata Moris dan Edward bertatapan seperti magnet dalam waktu yang cukup lama. Ketika Moris hendak angkat bicara, dia tiba-tiba mendengar dengusan meremehkan dari kursi penumpang di tempat.Felix terus terdiam sepanjang waktu tapi diam-diam berpikir, “Hah! Edward itu kurang lebih adalah orang bodoh. Aku tidak yakin dia akan merespons Moris.”Jantung Moris hampir keluar dari dadanya ketika dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh pundak Edward. Ketika dia mendeteksi keanehan pada Edward, dia mundur dua langkah dan menarik kembali tangannya.“K … Kamu! A … Apa-apaan kamu? Bagaimana kamu bisa merasuki Pak Erlangga? D … Dia hanya sedang duduk di sampingku beberapa saat yang lalu!” gumamnya. Suaranya bergetar begitu hebat sampai membutuhkan waktu lama bagi Edward untuk memahami apa yang sedang Moris katakan.Seraya Edward memikirkan bagaimana cara menjawabnya, emosi dan dugaan baru muncul di benak Moris. Ketika Edward akhirnya menenangkan dirinya sendiri, menyiapkan jawaban yang tepat, d
Read more

Bab 314

Nada bicara Edward tidak berubah banyak. Rasanya seperti dia sedang berkomentar mengenai cuaca di hari yang cerah pada tetangganya.Di sisi lain, Moris tetap tidak bergerak di jok belakang dan hanya mengangkat kepalanya, kebingungan menyelimuti matanya. Dia tidak paham apa yang disiratkan oleh Edward, jadi dia menatap ke sekitar dengan canggung dan ingin memperjelasnya.Namun, Edward tidak membiarkan lelaki itu bertanya apa-apa lagi. Dia membuka pintu mobil dan melangkah keluar mobil sebelum berbicara dengan nada yang lebih lembut daripada sebelumnya.“Kamu tidak perlu terburu-buru mempelajari sesuatu, mau itu kelas formal untuk anak-anak seumuranmu atau aspek kehidupan lainnya yang harus kamu ketahui. Kamu tidak perlu merasa tertekan untuk memulai hal-hal itu. Yang perlu kamu lakukan saat ini adalah terhubung dengan dirimu sendiri dan lingkungan sekitar, bukannya menjauhi diri sendiri.”Edward kemudian mengembuskan napas pelan sebelum berjalan ke arah pintu depan hotel. Ketika dia
Read more

Bab 315

Alicia menyadari tindakan Erin tapi dia tidak pergi. Alih-alih, dia bergabung dengannya untuk menunggu di samping pintu.Namun, itu hanya bertahan selama beberapa detik sebelum Erin mau tidak mau menolehkan kepalanya ke arah Alicia, kejengkelan terpampang di matanya.“Kurasa kamu sebaiknya meningkatkan kecerdasanmu jika kamu berharap bisa tinggal di West Atlantics Int’l atau melayani Tuan Halim di sisinya. Misalnya, kamu seharusnya tidak berdiri di sini! Kehadiranmu yang terus berada di sisiku membuatku jengkel! Bukan hanya itu, kamu juga sudah membuang-buang banyak waktuku dan terus bersikeras tinggal di sini walaupun kamu sudah mendapatkan jawaban yang kamu inginkan!”Beberapa tamu, staf hotel, dan penjaga keamanan berdiri di lobi. Ketika mereka mendengar Erin memarahi Alicia, mereka secara bersamaan memandang Alicia kebingungan.Menjadi pusat perhatian semua orang membuat wajah Alicia memerah seperti tomat. Itu juga meredupkan kilauan di matanya saat dia mundur dua langkah dan m
Read more

Bab 316

Mata Daffa menyipit menjadi garis saat itu. Walaupun dia tidak tahu kenapa Edward akan bertingkah seaneh itu, nalurinya menyuruhnya untuk memercayai Edward.Edward berlari memasuki kamar. Setelah dia tiba di sana, dia menatap tajam Kate dan Felix. Kedua orang itu merespons dengan cara yang berbeda. Ekspresi wajah Kate kosong sementara wajah Felix menjadi suram.Felix perlahan memegang titik di belakang lehernya sambil dengan tiba-tiba menjulurkannya ke kanan dan ke kiri. Suara retakan tulang yang renyah pun bergema di seluruh ruangan.Suara itu begitu menggelegar sampai jantung Daffa berdegup kencang. Yang terjadi setelahnya membuatnya lebih terkejut. Walaupun leher Felix terdengar seperti patah, Felix masih mampu mengangkat kepalanya seolah tidak terjadi apa-apa.Daffa tidak repot-repot menyembunyikan kekecewaannya pada saat itu juga, menajamkan tatapannya di depan semua orang di sana.Felix hampir langsung menyadarinya dan mengerutkan dahinya. “Di antara semua orang yang kukenal
Read more

Bab 317

Daffa bukan hanya terus menghampiri Felix, tapi seringai dinginnya tidak memudar sedikit pun. Pada titik itu, kedua orang itu baru mulai mengonfrontasi satu sama lain, tapi Felix merasa dia sudah kalah dari Daffa.Oleh karena itu, Felix tenggelam dalam pikirannya sampai siapa pun bisa mendengar roda gigi di dalam otaknya berputar. Dia mengerahkan seluruh kekuatannya yang tersisa untuk menghantam meja dengan kedua tangannya.Suara itu begitu menggemparkan ruangan itu sampai membuat Kate dan Edward tersentak. Mereka berdua butuh beberapa saat untuk menenangkan diri, tapi bahkan setelah itu, ketakutan terus membara seperti api di mata mereka.Sebaliknya, Daffa bahkan tidak merespons sedikit pun walaupun dia berdiri di depan Felix, yang mana di sana suaranya terdengar paling keras.Itu membuat Felix sangat bingung sampai seluruh warna di wajahnya menghilang. Sejak dia menduduki kursi pengemudi sebelumnya, dia sudah mempelajari setiap pergerakan Daffa, berharap bisa menemukan kelemahan
Read more

Bab 318

Semua mata tertuju pada Daffa, termasuk Felix, yang masih mencari rute pelarian. Ketika Felix melirik Daffa, pupilnya mengerut karena takut. Dia lalu memperhatikan Daffa memegangi buku cek dengan kedua tangannya, masing-masing tangan menariknya ke arah yang berlawanan sampai suara robekan memecah udara.Felix memucat seperti hantu saat itu juga. Pandangannya gemetar saat robekan-robekan cek itu melayang terjatuh ke lantai. Bahkan suara robekan cek itu menghancurkan hatinya menjadi berkeping-keping. Itu wajar saja karena itu adalah buku cek khusus dari bank.Tetap saja, perlu diingat bahwa buku cek itu tidak diberikan secara cuma-cuma oleh bank. Dia telah membayar harga yang sangat besar, mengorbankan banyak kekayaannya untuk mendapatkan satu buku cek ini.Tangan Felix mengepal ketika dia mengingat semua rintangan yang telah dia lalui untuk membuat buku cek itu. Matanya yang memerah menatap langsung ke arah Daffa, mengamati senyumannya yang tenang.“Tidak ada gunanya memelototiku se
Read more

Bab 319

Dari ujung matanya, Daffa menangkap Felix menghela napas lega karena kedatangan Erin. Dia menaikkan sebelah alisnya dan mencurigai hal yang sama seperti Edward. Kakeknya tidak akan memilih orang bodoh seperti Felix untuk melayaninya.Namun, itulah yang terjadi dan Daffa tidak tahu kenapa. Keraguannya hanya terus berlipat ganda di dalam perutnya ketika dia melihat interaksi Erin dan Felix yang tipis tapi signifikan.“Tidak perlu dipertanyakan—Erin 100 persen setia padaku. Kalau begitu, apa masalahnya di sini? Kenapa dia terlihat seperti mengenal Felix?” pikir Daffa sambil mengetukkan buku-buku jarinya ke meja. Beberapa detik pun berlalu, tapi dia masih tidak bisa memahaminya, jadi dia berbicara dengan tenang.“Erin, keluarkan salah satu buku cekku. Buku cek yang setiap cek nya bernilai 150 juta rupiah.”Mata Erin membelalak lebar terkejut, berpikir, “Tuan Halim tidak pernah memintaku untuk mempersiapkan uang sebanyak itu sepanjang aku melayaninya!”Meskipun begitu, raut wajahnya ya
Read more

Bab 320

“Dia memberi tahu saya bahwa Anda membutuhkan bantuan, tapi tidak ada banyak orang di Kota Almiron yang bisa Anda percayai. Terlebih Lagi, Keluarga Halim belum memeriksa orang-orang di Kota Almiron selama bertahun-tahun, yang berarti tidak ada cara untuk membuktikan bahwa kesetiaan mereka masih sama. Namun, salah satu dari mereka menjalani dan lulus dari tes itu, jadi dia benar-benar bisa dipercaya—orang itu adalah Felix. Pria itu memberi tahu saya bahwa Felix akan muncul di hadapan Anda sebelum pukul 1:00 malam ini dan akan memberikan bantuan yang Anda butuhkan.”Erin berhenti di sana dan melirik Daffa, mencoba memahami perasaannya mengenai hal ini. Kemudian, dia berdeham dan melanjutkan, “Saya rasa tidak ada yang salah mengenai hal itu, jadi saya menyetujuinya. Kemudian, dia memberi tahu saya bahwa tidak ada yang mengenal Anda di sini dan dia ingin tahu sewaspada apa Anda, jadi dia memutuskan untuk menghampiri Anda sebagai orang asing terlebih dahulu. Dia membutuhkan bantuan saya un
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status