Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 91 - Chapter 100

665 Chapters

Bab 91

Puspa Sanjaya merupakan wanita tercantik peringkat ketiga di seluruh Universitas Praharsa. Seperti sebutannya, dia sangat cantik dan Daffa sebelumnya pernah beberapa kali berinteraksi dengan Puspa.Pertemuan pertamanya adalah ketika dia sedang makan di restoran. Dia bertabrakan dengannya secara tidak sengaja dan menumpahkan air ke bajunya. Ingin meminta maaf, dia mengelap air di bajunya dengan tangannya, tapi yang dia terima adalah dua tamparan menyakitkan dari Puspa. Dia juga dilabeli bajingan mesum olehnya.Dia tentunya memberikan kesan yang sangat buruk padanya hari itu.Pertemuan kedua mereka adalah saat pesta amal. Dia dan Puspa sama-sama mengincar anggur berumur 150 tahun yang sedang dilelang di pesta amal itu. Mereka berdua berperang melakukan penawaran untuk itu dan pada akhirnya Daffa-lah yang memenangkan pertarungan itu dan anggur itu dilelang seharga 60 miliar rupiah.Ini kian memperburuk hubungan di antara dia dan wanita tercantik peringkat ketiga di Universitas Prahars
Read more

Bab 92

Keesokan paginya, Daffa terbangun lebih siang daripada biasanya. Itu tidak mengherankan karena dia tidur sangat larut malam itu.Dia memulai rutinitas paginya segera setelah dia terbangun. Dia berlatih teknik meditasi dari buku usang yang diberikan kakeknya sebelum berlatih bela diri.Ketika dia menyelesaikan rutinitas paginya, dia mandi dengan cepat untuk menyegarkan dirinya. Setelah mandi, dia meminta seorang pelayan untuk mengirimkan makanan ke ruangannya. Dia hampir menghabiskan sarapannya ketika ponselnya berdering.Dia memeriksa nama peneleponnya dan mendapati bahwa itu adalah Bram. Dia mengangkat telepon itu dan menyalakan pengeras suara ponselnya.“Halo, Tuan Muda Halim,” sapa Bram saat telepon itu terhubung.“Halo, Bram.” jawab Daffa.“Saya sudah selesai memeriksa mendalam mengenai Grup Ganendra. Saya juga telah menambahkan penyebab konflik antara Korporasi Sanjaya dan Grup Ganendra ke dalam laporannya,” kata Bram.“Baiklah. Terima kasih banyak atas bantuanmu, Bram,” ka
Read more

Bab 93

”Berhenti berteriak pada satu sama lain,” kata suara yang lemah.Ketika anggota keluarga Sanjaya mendengar suara itu, mereka langsung berhenti berteriak pada satu sama lain dan menoleh ke arah sumber suara itu.“Kakek!” teriak Liam, Farel, dan anggota keluarga Sanjaya lainnya bersamaan.Beberapa detik kemudian, seorang pria tua bisa terlihat menuruni anak tangga vila itu. Dia ditemani oleh seorang pria yang tampaknya berumur awal 70-an. Semua orang yang hadir mengenal pria itu. Dia adalah pelayan dan asisten kakeknya yang paling dipercaya.Farel bergegas menyiapkan sofa untuk diduduki kakeknya. Ketika kakeknya duduk dengan nyaman, pelayan itu mengosongkan botol air ke gelas, lalu menyerahkannya untuk diminum kakek mereka.Kakeknya menghabiskan isi gelas itu sebelum meletakkan gelas itu di atas meja.“Aku mendengar situasi genting yang sedang dihadapi Korporasi Sanjaya,” kata kakek mereka, Evan.Ketika orang-orang yang hadir mendengar perkataan kakeknya, mereka langsung memelotot
Read more

Bab 94

[Dragon Lord’s Imperial Residence] Dua jam yang laluDaffa memasuki ruang kerjanya dan menyalakan laptopnya. Dia memeriksa kotak masuknya dan melihat bahwa Bram sudah mengirimkan surel padanya mengenai laporan mendalam mengenai Grup Ganendra. Merasa puas, dia membuka dokumen itu dan membacanya.Daffa sedikit terkejut membaca ringkasan dari grup bisnis itu. Dari ringkasannya, dapat dikatakan bahwa Grup Ganendra berada sedikit di atas rata-rata di kota tempat kantor pusat mereka berada.Sekarang makin penasaran, Daffa terus membaca ringkasan itu.Seraya Daffa membaca informasi mengenai Grup Ganendra, segudang emosi tampak di wajahnya. Ketika dia selesai membaca ringkasannya, ekspresi penasarannya sekarang berubah datar.Tentu saja Grup Ganendra bisa menekan Korporasi Sanjaya karena Grup Ganendra merupakan anak perusahaan dari Grup Dream Investment!Dokumen yang dikirimkan Bram padanya berisikan semua kejadian besar dan kecil yang terlibat dengan Grup Ganendra sejak pembentukan pe
Read more

Bab 95

Anggota keluarga yang hadir menoleh pada Liam keheranan. Mereka tidak menyangka Liam yang terlihat tidak berdaya tadi tiba-tiba bangkit berdiri dengan semangat.Liam melihat ke sekitar ruangan dengan mata yang membelalak terkejut. Dia buru-buru menyalakan pengeras suara supaya mereka bisa mendengar perbincangan itu sebelum berbicara.“Halo. Apakah saya sedang berbicara dengan Liam Sanjaya?” tanya penelepon itu dengan profesional dari ujung telepon.“Iya, saya adalah Liam Sanjaya!” jawab Liam dengan semangat.“Saya akan ulangi apa yang baru saja saya katakan,” kata penelepon itu dengan sopan.“Saya adalah Zaki Wijaya dari West Atlantics Int’l dan saya ingin berinvestasi di perusahaan Anda.”Semua orang, termasuk Puspa, menatap Liam dengan mata membelalak.Berinvestasi di perusahaan mereka?Mereka bisa melihat secercah harapan lagi ketika mereka mendengar perkataan Zaki, tapi mereka mencoba menenangkan diri mereka.Walaupun itu adalah berita bagus bahwa sebuah perusahaan bersedi
Read more

Bab 96

Sementara itu, ketika anggota keluarga Sanjaya sedang merayakan keajaiban yang terjadi pada mereka, Daffa sedang bersantai di kursi di samping kolam renang dalam ruangannya dengan segelas anggur.Dia telah melakukan apa yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan perusahaan ayah Puspa. Dengan investasi dari perusahaannya, mereka seharusnya bisa keluar dari krisis ini.Mengenai Grup Ganendra, Daffa bersumpah bahwa ayah-anak itu akan menghadapi konsekuensi dari kejahatan mereka, yang sudah lampau dan saat ini juga.Dia tidak tahan akan ketidakadilan yang dilakukan terhadap korban kejahatan mereka. Dia telah memberi tahu Bram mengenai hal ini dan ayah-anak itu akan segera ditahan oleh polisi.Daffa tidak peduli apakah perbuatannya akan menyinggung Grup Dream Investment karena Grup Ganendra adalah anak perusahaan mereka. Pengaruh yang dimiliki oleh sebuah konsorsium sangat mengerikan dan tidak sembarang orang bisa menghadapinya.Daffa berdiri dan melepaskan jubah mandinya saat itu, menu
Read more

Bab 97

Daffa baru saja selesai rapat dengan para petinggi Perusahaan Century, sebuah perusahaan terkemuka yang berada di bawah Konsorsium Halim ketika ponselnya berdering.Dia memeriksa nama peneleponnya dan mendapati bahwa itu adalah nomor tidak dikenal. Namun, dia memutuskan untuk menjawab telepon itu.“Halo,” kata Daffa ketika dia mengangkatnya.Ada keheningan selama beberapa saat sebelum penelepon itu angkat bicara.“Halo. Apakah ini Daffa Halim?” tanya penelepon itu.Daffa terkejut ketika dia mendengar suara penelepon itu.Dia pasti adalah seorang wanita.Situasi ini menarik perhatian Daffa. Dia merasa seperti pernah mendengar suara wanita itu sebelumnya, tapi dia tidak yakin pernah mendengarnya di mana.“Benar, aku Daffa Halim,” jawab Daffa.Ada keheningan lainnya selama beberapa saat. Ketika penelepon itu tidak angkat bicara selama beberapa detik, Daffa tidak tahan untuk mengisi keheningan yang tidak nyaman itu.“Siapa ini dan ada yang bisa kubantu?” tanya Daffa. Nada bicaran
Read more

Bab 98

Keesokan harinya, Zaki tiba di Greenspring Residence dan langsung menuju vila keluarga Sanjaya. Di sana, dia dan Liam mendiskusikan kontrak dengan rinci sebelum menandatanganinya.Ketika kontrak itu ditandatangani, Zaki mentransfer 1,5 triliun rupiah ke rekening perusahaan seperti yang dijanjikan, berhasil menangani masalah itu.Setelah menandatangani kontrak, Liam menemani Zaki berjalan ke luar vila. Dia mencoba untuk mengundangnya makan bersama, tapi Zaki langsung menolaknya, berkata bahwa banyak hal yang masih harus diurus dan pertemuan ini hanyalah salah satunya.Liam tidak memiliki pilihan lain selain menerima perkataan Zaki. Dia tidak ingin membuat donaturnya tersinggung dengan membujuknya, jadi dia memilih untuk hanya menemaninya.Setelah kepergian Zaki, anggota keluarga Sanjaya yang ada di sana berterima kasih pada Liam sebelum pergi.Kepergian mereka memang sudah diduga karena mereka memiliki urusan yang harus mereka tangani. Satu-satunya mereka ke sini adalah karena pend
Read more

Bab 99

“West Atlantics Int’l?” tanya sosok itu.Keringat dingin langsung muncul di kepala Alan ketika sosok itu bertanya. Auranya terlalu menakutkan dan Alan merasa bahwa dia sedang dimasukkan ke dalam ember penuh es.“I…Iya.” Alan tergagap.Ada keheningan lagi selama beberapa saat dan sosok itu menarik kembali aura yang menyesakkannya sebelum dia akhirnya angkat bicara.“Beri tahu aku lebih banyak mengenai perusahaan ini.”Alan menghela nafas lega setelah sosok itu menarik kembali auranya sebelum lanjut memberi tahu semua rincian yang dia ketahui mengenai West Atlantics Int’l.Seraya Alan berbicara, sosok itu mendengarkan dengan seksama dan ketika Alan selesai berbicara, bibirnya menyeringai.“Menarik,” komentar sosok itu. Menurut Alan, West Atlantics Int’l adalah sebuah perusahaan investasi baru dan pemimpin tunggalnya adalah seorang pria muda berumur 20-an yang merupakan kenalan Tara Wiguna dari Grup Wiguna.Mungkin, pria muda itu memiliki latar belakang yang sangat luar biasa, k
Read more

Bab 100

West Atlantics Int’l berkembang lebih cepat dibandingkan perusahaan lainnya di kota itu, tapi itu tidak mengubah fakta bahwa mereka masih merupakan perusahaan baru. Ditambah dengan kenyataan bahwa sebagian besar informasi mengenai Daffa disembunyikan dari internet, banyak orang yang tidak akan menemukan apa-apa ketika mereka menyelidikinya.Kenapa Jauhar merasa khawatir?Alasannya sederhana.Daffa menghancurkan Grup Ganendra yang merupakan anak perusahaan Grup Dream Investment. Walaupun Konsorsium Halim memiliki pengaruh yang menakutkan di negara itu, dia tetap memilih untuk bersikap pasif untuk sementara setelah apa yang terjadi pada anaknya dan menantunya.Dia sadar bahwa ada sosok misterius yang mendukung Grup Dream Investment, jadi bahkan ketika anak perusahaan Grup Dream Investment menyerang perusahaan sedang lainnya di Konsorsium Halim, dia tidak sampai mengurusnya, tidak sampai dia mengetahui siapa yang ada di balik Grup Dream Investment.Ada banyak hal yang tidak diketahui
Read more
PREV
1
...
89101112
...
67
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status