Share

Bab 95

Penulis: Benjamin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-24 18:03:59
Anggota keluarga yang hadir menoleh pada Liam keheranan. Mereka tidak menyangka Liam yang terlihat tidak berdaya tadi tiba-tiba bangkit berdiri dengan semangat.

Liam melihat ke sekitar ruangan dengan mata yang membelalak terkejut. Dia buru-buru menyalakan pengeras suara supaya mereka bisa mendengar perbincangan itu sebelum berbicara.

“Halo. Apakah saya sedang berbicara dengan Liam Sanjaya?” tanya penelepon itu dengan profesional dari ujung telepon.

“Iya, saya adalah Liam Sanjaya!” jawab Liam dengan semangat.

“Saya akan ulangi apa yang baru saja saya katakan,” kata penelepon itu dengan sopan.

“Saya adalah Zaki Wijaya dari West Atlantics Int’l dan saya ingin berinvestasi di perusahaan Anda.”

Semua orang, termasuk Puspa, menatap Liam dengan mata membelalak.

Berinvestasi di perusahaan mereka?

Mereka bisa melihat secercah harapan lagi ketika mereka mendengar perkataan Zaki, tapi mereka mencoba menenangkan diri mereka.

Walaupun itu adalah berita bagus bahwa sebuah perusahaan bersedi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 96

    Sementara itu, ketika anggota keluarga Sanjaya sedang merayakan keajaiban yang terjadi pada mereka, Daffa sedang bersantai di kursi di samping kolam renang dalam ruangannya dengan segelas anggur.Dia telah melakukan apa yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan perusahaan ayah Puspa. Dengan investasi dari perusahaannya, mereka seharusnya bisa keluar dari krisis ini.Mengenai Grup Ganendra, Daffa bersumpah bahwa ayah-anak itu akan menghadapi konsekuensi dari kejahatan mereka, yang sudah lampau dan saat ini juga.Dia tidak tahan akan ketidakadilan yang dilakukan terhadap korban kejahatan mereka. Dia telah memberi tahu Bram mengenai hal ini dan ayah-anak itu akan segera ditahan oleh polisi.Daffa tidak peduli apakah perbuatannya akan menyinggung Grup Dream Investment karena Grup Ganendra adalah anak perusahaan mereka. Pengaruh yang dimiliki oleh sebuah konsorsium sangat mengerikan dan tidak sembarang orang bisa menghadapinya.Daffa berdiri dan melepaskan jubah mandinya saat itu, menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 97

    Daffa baru saja selesai rapat dengan para petinggi Perusahaan Century, sebuah perusahaan terkemuka yang berada di bawah Konsorsium Halim ketika ponselnya berdering.Dia memeriksa nama peneleponnya dan mendapati bahwa itu adalah nomor tidak dikenal. Namun, dia memutuskan untuk menjawab telepon itu.“Halo,” kata Daffa ketika dia mengangkatnya.Ada keheningan selama beberapa saat sebelum penelepon itu angkat bicara.“Halo. Apakah ini Daffa Halim?” tanya penelepon itu.Daffa terkejut ketika dia mendengar suara penelepon itu.Dia pasti adalah seorang wanita.Situasi ini menarik perhatian Daffa. Dia merasa seperti pernah mendengar suara wanita itu sebelumnya, tapi dia tidak yakin pernah mendengarnya di mana.“Benar, aku Daffa Halim,” jawab Daffa.Ada keheningan lainnya selama beberapa saat. Ketika penelepon itu tidak angkat bicara selama beberapa detik, Daffa tidak tahan untuk mengisi keheningan yang tidak nyaman itu.“Siapa ini dan ada yang bisa kubantu?” tanya Daffa. Nada bicaran

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 98

    Keesokan harinya, Zaki tiba di Greenspring Residence dan langsung menuju vila keluarga Sanjaya. Di sana, dia dan Liam mendiskusikan kontrak dengan rinci sebelum menandatanganinya.Ketika kontrak itu ditandatangani, Zaki mentransfer 1,5 triliun rupiah ke rekening perusahaan seperti yang dijanjikan, berhasil menangani masalah itu.Setelah menandatangani kontrak, Liam menemani Zaki berjalan ke luar vila. Dia mencoba untuk mengundangnya makan bersama, tapi Zaki langsung menolaknya, berkata bahwa banyak hal yang masih harus diurus dan pertemuan ini hanyalah salah satunya.Liam tidak memiliki pilihan lain selain menerima perkataan Zaki. Dia tidak ingin membuat donaturnya tersinggung dengan membujuknya, jadi dia memilih untuk hanya menemaninya.Setelah kepergian Zaki, anggota keluarga Sanjaya yang ada di sana berterima kasih pada Liam sebelum pergi.Kepergian mereka memang sudah diduga karena mereka memiliki urusan yang harus mereka tangani. Satu-satunya mereka ke sini adalah karena pend

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 99

    “West Atlantics Int’l?” tanya sosok itu.Keringat dingin langsung muncul di kepala Alan ketika sosok itu bertanya. Auranya terlalu menakutkan dan Alan merasa bahwa dia sedang dimasukkan ke dalam ember penuh es.“I…Iya.” Alan tergagap.Ada keheningan lagi selama beberapa saat dan sosok itu menarik kembali aura yang menyesakkannya sebelum dia akhirnya angkat bicara.“Beri tahu aku lebih banyak mengenai perusahaan ini.”Alan menghela nafas lega setelah sosok itu menarik kembali auranya sebelum lanjut memberi tahu semua rincian yang dia ketahui mengenai West Atlantics Int’l.Seraya Alan berbicara, sosok itu mendengarkan dengan seksama dan ketika Alan selesai berbicara, bibirnya menyeringai.“Menarik,” komentar sosok itu. Menurut Alan, West Atlantics Int’l adalah sebuah perusahaan investasi baru dan pemimpin tunggalnya adalah seorang pria muda berumur 20-an yang merupakan kenalan Tara Wiguna dari Grup Wiguna.Mungkin, pria muda itu memiliki latar belakang yang sangat luar biasa, k

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 100

    West Atlantics Int’l berkembang lebih cepat dibandingkan perusahaan lainnya di kota itu, tapi itu tidak mengubah fakta bahwa mereka masih merupakan perusahaan baru. Ditambah dengan kenyataan bahwa sebagian besar informasi mengenai Daffa disembunyikan dari internet, banyak orang yang tidak akan menemukan apa-apa ketika mereka menyelidikinya.Kenapa Jauhar merasa khawatir?Alasannya sederhana.Daffa menghancurkan Grup Ganendra yang merupakan anak perusahaan Grup Dream Investment. Walaupun Konsorsium Halim memiliki pengaruh yang menakutkan di negara itu, dia tetap memilih untuk bersikap pasif untuk sementara setelah apa yang terjadi pada anaknya dan menantunya.Dia sadar bahwa ada sosok misterius yang mendukung Grup Dream Investment, jadi bahkan ketika anak perusahaan Grup Dream Investment menyerang perusahaan sedang lainnya di Konsorsium Halim, dia tidak sampai mengurusnya, tidak sampai dia mengetahui siapa yang ada di balik Grup Dream Investment.Ada banyak hal yang tidak diketahui

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 101

    [Dragon Lord’s Imperial Residence, Kediaman Daffa]Daffa tentunya tidak menyadari bahaya dalam hidupnya dan menjalani kehidupan sehari-harinya seperti biasa.Dia melakukan teknik meditasi di buku usang yang kakeknya berikan padanya sebelum berlatih bela diri.Seraya dia berlatih bela diri, Daffa menyadari bahwa dia makin kuat setiap sesi latihan.Itu tentunya adalah hal yang aneh bagi Daffa karena Daffa tidak mengetahui alasan di balik perkembangan pesatnya.Terlebih lagi, dia juga menyadari bahwa perkembangannya sekarang terhenti.Ketika dia pertama berlatih bela diri setelah percobaan pembunuhan itu, kemampuan bela dirinya meningkat pesat. Namun, perkembangannya terhenti hampir dua bulan setelah percobaan pembunuhan itu. Rasanya seolah dia mengalami kemacetan dan membutuhkan suatu hal untuk melampaui batas itu.Tentu saja, alasan mengapa kemampuan bela diri Daffa meningkat drastis adalah karena cairan emas yang diberikan kakeknya kepadanya ketika dia terluka parah.Cairan ema

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 102

    Daffa tidak bisa melihat pergerakan sosok bertopeng itu dengan jelas, tapi dia bisa merasakan perasaan bahaya ketika sosok bertopeng itu tiba-tiba menghilang.Ketika sosok bertopeng itu muncul kembali di hadapannya, perasaan bahaya yang dia rasakan meningkat 10 kali lipat.Instingnya berkobar pada saat itu dan dia mengangkat tangannya untuk menahan serangan sosok bertopeng itu.Bum!Suara yang keras langsung menggema di dalam ruangan itu.Daffa terhempas ke belakang dengan kencang karena kekuatan pukulannya dan mendarat di tembok kamarnya. Tangannya mati rasa setelah menahan serangan itu dan dia hampir tidak bisa merasakan tangannya.‘Kuat sekali!’ pikir Daffa dalam hati.Serangan itu sangatlah kuat dan bisa saja membuatnya tidak berdaya atau bahkan lebih buruk dari itu jika dia tidak berhasil menahannya tepat waktu.Sementara itu, sosok bertopeng itu benar-benar terkejut.Sebelum penyerangan ini, dia telah memperhatikan Daffa dengan lamat-lamat dan mengetahui bahwa dia belum

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 103

    Mereka berdua bertukar pukulan selama beberapa detik lagi sebelum menjaga jarak dengan satu sama lain. Seraya mereka berdiri menghadap satu sama lain, akibat dari pukulan itu tampak jelas di tubuh mereka.Pakaian hitam sosok bertopeng itu sekarang sobek di banyak bagian dan tubuhnya penuh dengan luka. Topeng yang dia kenakan menyembunyikan wajahnya sepenuhnya dari Daffa, tapi ada darah di ujung bibirnya.Kondisi Daffa sendiri tidak baik. Karena dia sendirian di rumah, dia hanya mengenakan celana dan kaus biasa. Karena itu, selama pertarungan mereka, pakaiannya tidak bisa menahan pukulan yang kuat, jadi pakaiannya sama compang-campingnya seperti pakaian sosok bertopeng itu.Sosok bertopeng itu menatap Daffa dengan waspada. Kejadian ini jauh dari apa yang dia perkirakan dan tampaknya misi awalnya sekarang tidak mungkin bisa dia selesaikan.Matanya perlahan menjadi dingin.Daffa Halim sangat berbakat, begitu berbakat sampai mencengangkan, dan ini terbukti dari fakta bahwa dia bisa be

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 494

    Daffa menatap Richard, mengetuk jari-jarinya dengan berirama di sandaran punggung sofa itu. Sebagai ahli bela diri terbangkit, indranya memberitahunya bahwa ada yang salah dengan tubuh laki-laki di hadapannya.Anehnya, indranya yang tajam juga memberitahunya bahwa anak itu baik. Pesan yang bertentangan itu membuat Daffa tertarik. Dia mengangkat tangannya untuk memijat pelipisnya, lalu memandang Richard dan bertanya, “Bagaimana aku bisa membuktikan bahwa apa yang kamu katakan adalah benar?”Raut wajah Richard menegang dan kulitnya yang sawo matang menggelap dengan warna kemerahan.Daffa tahu itu berarti Richard marah. Daffa menyandarkan punggungnya dengan nyaman, menyeringai terhibur sambil mengayunkan tangannya dengan acuh tak acuh.Kemudian, Daffa berkata, “Baiklah, kamu tidak perlu marah-marah. Aku percaya kamu telah mengatakan kebenarannya. Demikian pula, aku berterima kasih kamu telah bersedia menyampaikan informasi itu padaku. Sekarang, aku ingin tahu apa rencana kalian setela

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 493

    Richard menjadi relaks. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu hal-hal yang dia katakan mengejutkan Daffa. “Aku tahu beberapa hal tentang orang berjubah hitam itu dan kurasa kamu akan tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai hal ini dibandingkan apa yang Priska katakan padamu.”Daffa menaikkan sebelah alisnya dan tubuhnya menegak tanpa dia sadari. Malam ini adalah malam penuh kejutan. Kejutan pertama adalah Richard—Daffa tidak tahu berapa usianya, tapi dia telah terpaksa berakting seperti orang bodoh hanya untuk bertahan hidup.Kejutan kedua adalah bahwa Richard mampu mengedukasi dirinya sendiri di bawah situasi yang sulit dan bahkan telah mendapatkan informasi tentang orang berjubah hitam itu. Daffa tidak repot-repot menyembunyikan kekejutannya, membuat Richard menjadi makin relaks.Richard merasa sedikit lebih percaya diri dalam mencapai tujuannya karena Daffa jelas-jelas terlihat tertarik dengan apa yang hendak dia katakan. Dia tersenyum dan berkata, “Priska mengetahui hal in

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 492

    “Jika kamu bersedia melepaskan dia, kuharap ada seseorang yang bisa membawanya pergi dari sini sebelum kita melanjutkannya.”Mengejutkan semua orang, Mika tiba-tiba memelototi Daffa dan berteriak, “Dasar pembunuh kejam! Kalau kamu membunuh ibuku, sebaiknya bunuh aku juga atau aku bersumpah aku tidak akan berhenti sampai membalas dendamku! Aku tahu kamu mungkin tidak akan memercayaiku karena aku masih muda dan tidak berdaya sekarang, tapi aku akan mengejarmu cepat atau lambat!”Mata Priska membelalak dan dia dengan cepat menutup mulut Mika dengan tangannya. Akan tetapi, dia sudah terlambat. Maka dari itu, untuk pertama kalinya, dia menampar Mika. Hatinya terpelintir dengan menyakitkan saat melakukannya, tapi dia memaksakan dirinya untuk tidak melembut. “Minta maaf pada Daffa sekarang juga!”Mika meringis karena rasa sakitnya, tapi dia tidak meminta maaf. Sebaliknya, kebenciannya pada Daffa menjadi makin dalam. “Aku membencimu dengan setiap sel dari diriku. Karenamu, ibuku menamparku

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 491

    Tiba-tiba, tatapan mata Priska menjadi misterius. Dia pun berbisik, “Aku bisa memberitahumu segalanya, tapi apakah kamu yakin kamu ingin mendengarnya? Kamu akan menyesal begitu kamu mendengar apa yang akan kukatakan.”Raut wajah Daffa terlihat bosan. “Itu bukan urusanmu. Katakan saja semua hal yang kamu ketahui.”“Kamu berani juga, ya.” Priska tersenyum, terlihat gembira. “Seseorang memang mendatangiku. Dia bilang selama aku melakukan sesuai perintah mereka, aku akan menerima jumlah uang yang sangat besar sebagai balasannya. Itu akan lebih dari cukup untukku, anakku, cucuku, dan beberapa generasi setelahnya untuk hidup dengan nyaman. Malah, mereka mungkin bisa hidup dengan mewah. Itu adalah tawaran yang tidak bisa kutolak, jadi aku melakukan sesuai perintah mereka. Seperti yang diduga, aku dibayar dengan tinggi. Yang mereka ingin aku lakukan cukup sederhana—menemukan seorang reporter bernama Dahlia dan memastikan kalian berdua bertemu satu sama lain.”Raut wajah yang aneh terpampang

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 490

    Sekarang, Daffa sudah yakin. Dialah yang akan menjadi orang yang pertama kali membantah jika seseorang mengatakan bahwa Elton telah meninggal di hadapannya, yang merupakan apa yang semua orang saksikan. Dia sekarang tahu bahwa ada yang janggal tentang kematian Elton. Dia menatap Priska dan bertanya, “Lalu, apa yang kamu lakukan setelahnya?”Priska menghela napas. “Aku membuatnya marah dan menyuruhnya mendatangimu. Aku ingin menggunakan kamu untuk membantuku mengakhiri hidupnya dan semua hal berjalan dengan sempurna. Aku hanya tidak menduga kamu akan melacak kami secepat ini.”Daffa bertanya, “Apa yang dipikirkan oleh anggota keluarga Bakti lainnya tentang hal ini?”Priska terlihat sinis. “Mereka? Apa yang bisa orang-orang tidak berguna itu katakan tentang hal ini? Yang dapat mereka lakukan hanyalah berbicara, makan, dan menghabiskan uang. Meskipun mereka tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan Grup Bakti, mereka ingin mendapatkan asetnya. Itulah sebabnya mereka membuat segala mac

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 489

    Itu berarti Priska tidak dapat menyembunyikan kebenarannya. Akan tetapi, ini mungkin adalah hasil akhir terburuk yang dapat Priska bayangkan. Jadi, dia bangkit duduk, terlihat tenang.“Ibu Richard-lah yang membuat Bart menjadi seperti ini. Bart diserang oleh seseorang saat dia sedang dalam perjalanan pulang pada suatu hari. Mereka datang dengan truk dan bersenjata. Itu sudah terlambat ketika aku mendengar permintaan bantuan Bart. Mereka telah menekannya ke tanah, bergelimang darah. Aku membawa banyak orang bersamaku dan para penyerang itu tahu mereka tidak dapat membawa Bart pergi di depan mataku. Jadi, mereka menyuntikkan semacam obat padanya saat aku mencoba menghampirinya.” Priska hampir tidak dapat berkata-kata lagi pada titik ini dan dadanya naik-turun.Dia menggertakkan giginya, begitu kuat hingga pembuluh darah di lehernya menyembul. Sambil menggertakkan giginya, dia berkata, “Bart sejak saat itu berubah. Setiap malam, dia menjadi seperti ini, tapi dia kembali menjadi normal

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 488

    “Kalau begitu, ada apa dengan putramu? Kelihatannya ada yang salah dengannya.”Raut wajah Priska menjadi rumit mendengar perkataan Daffa. Dia bergegas berlutut dan menatapnya dengan tatapan memohon dan berkata, “Aku tahu kamu berkuasa. Kumohon, tolong temukan ibu kandung Richard untukku supaya aku bisa mengakhiri hidupnya dengan cara yang paling menyakitkan yang dapat terpikirkan olehku!” Matanya menjadi merah dan dia gemetar hebat.“Itu adalah permintaanku satu-satunya. Jika kamu tidak menyetujuinya, kamu tidak akan mendapatkan apa-apa dariku.” Dia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.Daffa melirik pistolnya, lalu menaikkan sebelah alisnya. “Kamu tampaknya melupakan apa yang kumiliki di sampingku.” Mengejutkan baginya, Priska tidak terlihat takut. Sebaliknya, dia melemparkan kepalanya ke belakang dan tertawa histeris. Daffa tidak tahu apa yang Priska ingin sampaikan, jadi dia meraih pistolnya sambil mengernyit.“Sepertinya kamu benar-benar melupakan apa yang kubilang.” Dia mengokan

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 487

    Daffa menarik napas dalam-dalam dan bersandar, mengamati Richard. Berdasarkan informasi yang telah mereka kumpulkan sebelumnya, Richard seharusnya berumur 18 tahun, tapi anak ini 10 tahun saja pun kelihatannya belum. Dia melirik Priska.“Sebelum kita membahas hal yang penting, aku ingin kamu memberitahuku mengenai Richard.”Wajah Priska menggelap dan dia memberungut, terlihat geram. Namun, dia tidak berani menunjukkan amarahnya di hadapan Daffa, jadi dia menundukkan kepalanya, mencoba memikirkan cara untuk menjelaskannya.Ketika dia tidak terpikirkan apa-apa, dia memejamkan matanya, menarik napas dalam-dalam, mengepalkan tangannya. Tidak mungkin dia bisa mengakui sesuatu yang sangat memalukan! Jadi, dia mengangkat kepalanya dan menatap Daffa dengan takut-takut, berkata, “Sebelum itu, kurasa kamu harus memperkenalkan dirimu sendiri.”Daffa mengangkat sebelah alisnya, terlihat sinis. Di saat yang sama, dia mengeluarkan pistolnya dan mematikan pengamannya. “Seharusnya kamu telah mende

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 486

    Kulitnya putih tapi keriput dan kendur.Daffa mengangkat sebelah alisnya. Dia tidak menduga wanita yang terus mengalahkan Ansel berpenampilan seperti ini. Dia menggigit bibirnya, lalu menoleh ke arah Bart yang tidak seperti dia duga pula. Bart gemuk dan terlihat tidak rapi, matanya tidak terlihat cerdas sedikit pun.Malah, dia terlihat benar-benar tidak waras. Itu mengingatkan Daffa mengenai apa yang terjadi padanya dan Bakrie ketika dia pertama tiba di Kota Almiron.Matanya menggelap, tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Di antara keempat orang itu, anak laki-laki yang paling mudalah yang menarik perhatiannya. Dia terlihat familier, tapi tidak mirip dengan para anggota Keluarga Bakti, termasuk Priska dan Bart. Daffa membungkuk dan tersenyum ramah padanya, berkata, “Apakah kamu Richard?”Anak itu mengangguk, mengedipkan matanya dengan polos. Pada saat yang sama, dia dengan gugup bersembunyi di belakang Priska. Daffa menegakkan tubuhnya, menyapu tatapannya pada Priska dan melihat keje

DMCA.com Protection Status