Share

Bab 96

Penulis: Benjamin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sementara itu, ketika anggota keluarga Sanjaya sedang merayakan keajaiban yang terjadi pada mereka, Daffa sedang bersantai di kursi di samping kolam renang dalam ruangannya dengan segelas anggur.

Dia telah melakukan apa yang bisa dia lakukan untuk menyelamatkan perusahaan ayah Puspa. Dengan investasi dari perusahaannya, mereka seharusnya bisa keluar dari krisis ini.

Mengenai Grup Ganendra, Daffa bersumpah bahwa ayah-anak itu akan menghadapi konsekuensi dari kejahatan mereka, yang sudah lampau dan saat ini juga.

Dia tidak tahan akan ketidakadilan yang dilakukan terhadap korban kejahatan mereka. Dia telah memberi tahu Bram mengenai hal ini dan ayah-anak itu akan segera ditahan oleh polisi.

Daffa tidak peduli apakah perbuatannya akan menyinggung Grup Dream Investment karena Grup Ganendra adalah anak perusahaan mereka. Pengaruh yang dimiliki oleh sebuah konsorsium sangat mengerikan dan tidak sembarang orang bisa menghadapinya.

Daffa berdiri dan melepaskan jubah mandinya saat itu, menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 97

    Daffa baru saja selesai rapat dengan para petinggi Perusahaan Century, sebuah perusahaan terkemuka yang berada di bawah Konsorsium Halim ketika ponselnya berdering.Dia memeriksa nama peneleponnya dan mendapati bahwa itu adalah nomor tidak dikenal. Namun, dia memutuskan untuk menjawab telepon itu.“Halo,” kata Daffa ketika dia mengangkatnya.Ada keheningan selama beberapa saat sebelum penelepon itu angkat bicara.“Halo. Apakah ini Daffa Halim?” tanya penelepon itu.Daffa terkejut ketika dia mendengar suara penelepon itu.Dia pasti adalah seorang wanita.Situasi ini menarik perhatian Daffa. Dia merasa seperti pernah mendengar suara wanita itu sebelumnya, tapi dia tidak yakin pernah mendengarnya di mana.“Benar, aku Daffa Halim,” jawab Daffa.Ada keheningan lainnya selama beberapa saat. Ketika penelepon itu tidak angkat bicara selama beberapa detik, Daffa tidak tahan untuk mengisi keheningan yang tidak nyaman itu.“Siapa ini dan ada yang bisa kubantu?” tanya Daffa. Nada bicaran

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 98

    Keesokan harinya, Zaki tiba di Greenspring Residence dan langsung menuju vila keluarga Sanjaya. Di sana, dia dan Liam mendiskusikan kontrak dengan rinci sebelum menandatanganinya.Ketika kontrak itu ditandatangani, Zaki mentransfer 1,5 triliun rupiah ke rekening perusahaan seperti yang dijanjikan, berhasil menangani masalah itu.Setelah menandatangani kontrak, Liam menemani Zaki berjalan ke luar vila. Dia mencoba untuk mengundangnya makan bersama, tapi Zaki langsung menolaknya, berkata bahwa banyak hal yang masih harus diurus dan pertemuan ini hanyalah salah satunya.Liam tidak memiliki pilihan lain selain menerima perkataan Zaki. Dia tidak ingin membuat donaturnya tersinggung dengan membujuknya, jadi dia memilih untuk hanya menemaninya.Setelah kepergian Zaki, anggota keluarga Sanjaya yang ada di sana berterima kasih pada Liam sebelum pergi.Kepergian mereka memang sudah diduga karena mereka memiliki urusan yang harus mereka tangani. Satu-satunya mereka ke sini adalah karena pend

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 99

    “West Atlantics Int’l?” tanya sosok itu.Keringat dingin langsung muncul di kepala Alan ketika sosok itu bertanya. Auranya terlalu menakutkan dan Alan merasa bahwa dia sedang dimasukkan ke dalam ember penuh es.“I…Iya.” Alan tergagap.Ada keheningan lagi selama beberapa saat dan sosok itu menarik kembali aura yang menyesakkannya sebelum dia akhirnya angkat bicara.“Beri tahu aku lebih banyak mengenai perusahaan ini.”Alan menghela nafas lega setelah sosok itu menarik kembali auranya sebelum lanjut memberi tahu semua rincian yang dia ketahui mengenai West Atlantics Int’l.Seraya Alan berbicara, sosok itu mendengarkan dengan seksama dan ketika Alan selesai berbicara, bibirnya menyeringai.“Menarik,” komentar sosok itu. Menurut Alan, West Atlantics Int’l adalah sebuah perusahaan investasi baru dan pemimpin tunggalnya adalah seorang pria muda berumur 20-an yang merupakan kenalan Tara Wiguna dari Grup Wiguna.Mungkin, pria muda itu memiliki latar belakang yang sangat luar biasa, k

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 100

    West Atlantics Int’l berkembang lebih cepat dibandingkan perusahaan lainnya di kota itu, tapi itu tidak mengubah fakta bahwa mereka masih merupakan perusahaan baru. Ditambah dengan kenyataan bahwa sebagian besar informasi mengenai Daffa disembunyikan dari internet, banyak orang yang tidak akan menemukan apa-apa ketika mereka menyelidikinya.Kenapa Jauhar merasa khawatir?Alasannya sederhana.Daffa menghancurkan Grup Ganendra yang merupakan anak perusahaan Grup Dream Investment. Walaupun Konsorsium Halim memiliki pengaruh yang menakutkan di negara itu, dia tetap memilih untuk bersikap pasif untuk sementara setelah apa yang terjadi pada anaknya dan menantunya.Dia sadar bahwa ada sosok misterius yang mendukung Grup Dream Investment, jadi bahkan ketika anak perusahaan Grup Dream Investment menyerang perusahaan sedang lainnya di Konsorsium Halim, dia tidak sampai mengurusnya, tidak sampai dia mengetahui siapa yang ada di balik Grup Dream Investment.Ada banyak hal yang tidak diketahui

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 101

    [Dragon Lord’s Imperial Residence, Kediaman Daffa]Daffa tentunya tidak menyadari bahaya dalam hidupnya dan menjalani kehidupan sehari-harinya seperti biasa.Dia melakukan teknik meditasi di buku usang yang kakeknya berikan padanya sebelum berlatih bela diri.Seraya dia berlatih bela diri, Daffa menyadari bahwa dia makin kuat setiap sesi latihan.Itu tentunya adalah hal yang aneh bagi Daffa karena Daffa tidak mengetahui alasan di balik perkembangan pesatnya.Terlebih lagi, dia juga menyadari bahwa perkembangannya sekarang terhenti.Ketika dia pertama berlatih bela diri setelah percobaan pembunuhan itu, kemampuan bela dirinya meningkat pesat. Namun, perkembangannya terhenti hampir dua bulan setelah percobaan pembunuhan itu. Rasanya seolah dia mengalami kemacetan dan membutuhkan suatu hal untuk melampaui batas itu.Tentu saja, alasan mengapa kemampuan bela diri Daffa meningkat drastis adalah karena cairan emas yang diberikan kakeknya kepadanya ketika dia terluka parah.Cairan ema

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 102

    Daffa tidak bisa melihat pergerakan sosok bertopeng itu dengan jelas, tapi dia bisa merasakan perasaan bahaya ketika sosok bertopeng itu tiba-tiba menghilang.Ketika sosok bertopeng itu muncul kembali di hadapannya, perasaan bahaya yang dia rasakan meningkat 10 kali lipat.Instingnya berkobar pada saat itu dan dia mengangkat tangannya untuk menahan serangan sosok bertopeng itu.Bum!Suara yang keras langsung menggema di dalam ruangan itu.Daffa terhempas ke belakang dengan kencang karena kekuatan pukulannya dan mendarat di tembok kamarnya. Tangannya mati rasa setelah menahan serangan itu dan dia hampir tidak bisa merasakan tangannya.‘Kuat sekali!’ pikir Daffa dalam hati.Serangan itu sangatlah kuat dan bisa saja membuatnya tidak berdaya atau bahkan lebih buruk dari itu jika dia tidak berhasil menahannya tepat waktu.Sementara itu, sosok bertopeng itu benar-benar terkejut.Sebelum penyerangan ini, dia telah memperhatikan Daffa dengan lamat-lamat dan mengetahui bahwa dia belum

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 103

    Mereka berdua bertukar pukulan selama beberapa detik lagi sebelum menjaga jarak dengan satu sama lain. Seraya mereka berdiri menghadap satu sama lain, akibat dari pukulan itu tampak jelas di tubuh mereka.Pakaian hitam sosok bertopeng itu sekarang sobek di banyak bagian dan tubuhnya penuh dengan luka. Topeng yang dia kenakan menyembunyikan wajahnya sepenuhnya dari Daffa, tapi ada darah di ujung bibirnya.Kondisi Daffa sendiri tidak baik. Karena dia sendirian di rumah, dia hanya mengenakan celana dan kaus biasa. Karena itu, selama pertarungan mereka, pakaiannya tidak bisa menahan pukulan yang kuat, jadi pakaiannya sama compang-campingnya seperti pakaian sosok bertopeng itu.Sosok bertopeng itu menatap Daffa dengan waspada. Kejadian ini jauh dari apa yang dia perkirakan dan tampaknya misi awalnya sekarang tidak mungkin bisa dia selesaikan.Matanya perlahan menjadi dingin.Daffa Halim sangat berbakat, begitu berbakat sampai mencengangkan, dan ini terbukti dari fakta bahwa dia bisa be

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 104

    Daffa berbalik untuk menghadap penyerang bertopeng yang terbaring tidak bergerak di lantai. Dia merasakan kekuatan yang luar biasa dalam tubuhnya. Rasanya seperti gunung yang hendak meletus.Daffa tidak menyadari bahwa dia sekarang telah melangkah lebih jauh dan menjadi ahli bela diri yang telah bangkit. Dia hanya mengetahui bahwa dia merasa jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya selama pertarungannya dengan sosok bertopeng itu.Seluruh dunia tampak lebih jelas dibandingkan sebelumnya. Rasanya seolah dia sebelumnya melihat dunia melalui filter dan bahkan konsep waktu pun telah berubah. Segala hal tampak melambat dengan drastis.Sosok bertopeng itu, yang wajahnya sekarang terpampang, memelototi Daffa dengan penuh kebencian di matanya. Sayangnya, tidak ada yang bisa dia lakukan selain berdiam diri.Dia tidak mengira bahwa Daffa akan melampaui batasnya selama pertarungan mereka, kalau tidak dia tidak akan menahan dirinya dari awal.Ditambah, Daffa telah menyembuhkan dirinya sendiri

Bab terbaru

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 415

    Daffa menaikkan sebelah alisnya, mengenali kepala penjaga keamanan itu karena mereka sebelumnya menaiki lift bersama. Dia dengan tenang berkomentar, “Kamu terlihat lebih baik mengenakan setelan jas ini daripada seragam penjaga keamanan sebelumnya.”Reaksi Daffa anehnya sangat tenang meskipun dia melihat kepala penjaga keamanan, yang seharusnya hanya menghasilkan 37,5 juta rupiah per bulannya, berganti pakaian dengan setelan jas mahal.Perubahan itu menandakan bahwa penjaga keamanan itu, pada kenyataannya, merupakan seseorang berstatus tinggi dan bertanggung jawab mendistribusikan gaji para karyawan lainnya.Karena Daffa tenang, kepala penjaga keamanan itu tidak bisa menahan emosinya. Alisnya menaik sangat tinggi terkejut seraya tersenyum pada Daffa. “Kamu tidak terlihat terkejut oleh identitasku yang sebenarnya. Apakah kamu sudah mengetahuinya lebih dulu?”Setelah mendengar hal itu, Daffa, yang hendak melangkah maju, berhenti melangkah. Ambang pintu lift adalah satu-satunya hal yan

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 414

    “Ada juga pria di pintu masuk utama perusahaan yang mengawasi semua anggota keamanan!” Berpikir begitu, semua rambut di punggung direktur itu menegak.Berdiri di hadapan si direktur, Daffa menaikkan sebelah alisnya dan berkata, “Itu reaksi yang aneh. Kamu terlihat ketakutan, tapi aku tidak tahu kenapa. Apakah aku perlu mengingatkanmu bahwa kamu memintaku untuk datang kemari? Kukira kamu setidaknya akan siap secara mental untuk menghadapi konsekuensinya setelah aku tiba.”Mulut direktur itu menganga sangat lama. Di suatu titik, direktur itu kembali tersadar dan memohon, “M … Maafkan aku! Aku sangat bersedia untuk menyampaikan permintaan kepada para atasanku. Aku bersumpah aku sangat bersedia, tapi aku tidak bisa melakukannya karena aku mungkin akan kehilangan pekerjaanku. Lagi pula, perusahaan ini tidak dimiliki oleh satu orang saja dan kami juga merupakan saluran televisi ….”Dia menelan ludah dan memandang lantai setelah mengatakannya. Roda gigi di dalam otaknya berputar kencang, m

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 413

    “Jelas-jelas kamu adalah bocah tidak dikenal. Aku tidak tahu bagaimana kamu memenangkan hati keluarga kecilmu dan membuat mereka membelikanmu jam tangan mahal itu, tapi biar kuberi tahu ini. Jika aku adalah kamu, aku akan mengembalikan jam tangan itu atau setidaknya menghadiahkannya untuk orang lain untuk mendapatkan keuntungan untuk keluargaku!” perintahnya.“Apa yang baru saja kamu katakan sangat kontradiktif. Sebelumnya, kamu mengaku bahwa jam tanganku adalah tiruan. Namun, sekarang kamu mengatakan bahwa keluargaku menghadiahiku jam tangan yang asli.” Daffa menaikkan sebelah alisnya. Dia berbicara dengan begitu tenang sehingga semua orang bisa mendengar ancaman terselubung di balik suaranya.Tidak perlu menjadi genius untuk mengetahui bahwa suasana hati Daffa sedang buruk saat itu. Menghela napas, Daffa mengepalkan tangannya dan meretakkan buku-buku jarinya lagi. Namun, kali ini, dia melanjutkannya dengan membungkuk, mengulurkan tangannya, dan mengangkat direktur yang sangat gemuk

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 412

    Daffa bahkan tidak bisa menjamin bahwa direktur bodoh itu dapat memahami apa yang akan dia katakan, jadi dia tetap terdiam. Namun, dia terkejut karena direktur itu menganggap diamnya dia sebagai tanda kekalahan.Direktur itu menganggap hal itu sebagai konfirmasi bahwa Daffa sedang memakai barang tiruan. Oleh karena itu, dia mendongakkan dagunya pada Daffa dengan angkuh dan berbicara lebih lantang daripada sebelumnya. “Kenapa kamu tidak menjawab? Apakah itu karena tebakanku benar dan kamu sekarang takut?”Daffa tidak ingin menghabiskan energinya menjelaskan hal-hal pada direktur itu lagi, jadi Daffa hanya menghampiri pria itu untuk menekankan, “Aku adalah orang yang pemarah dan aku yakin kamu sudah mendengarnya dari orang lain beberapa hari belakangan. Namun, yang membuatku terkejut adalah kamu bersikeras untuk membuatku kesal.”Seraya dia menggelengkan kepalanya, dia meretakkan buku-buku jarinya, mengeluarkan suara yang renyah dan menakutkan.Setelah mendengarnya, lutut direktur it

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 411

    “Konyol sekali. Apakah kamu sudah lupa? Kamu menelepon dan mengirimnya pesan di hadapanku, berkata bahwa kamu melakukan semua hal ini karena kamu jatuh cinta pada wajah tampannya di televisi. Ini semua tidak akan terjadi jika dia mau berpacaran denganmu!”Senyum sinis tersungging di wajah direktur itu seraya dia mengejek, “Lagi pula, sepertinya kamu salah paham. Kamu bukan wanitaku.”Daffa merasa sangat jijik dengan kedua orang itu hingga tenggorokannya terasa tercekit.“Kalau kalian memanggilku kemari hanya untuk membanggakan mengenai bagaimana kalian akan memaksakan aku melakukan kekerasan, yah, aku bisa mengatakan ini—kalian pada dasarnya sedang cari mati dengan melakukan itu!” sela dia sambil mengulurkan tangan ke atas untuk memijat pelipisnya.“Membasmi musuh-musuhku adalah hal terakhir yang ingin kulakukan. Namun, sekarang, aku tidak masalah.”Dengan begitu, dia berjalan di ruang kerja itu dan duduk di sofa, dengan santai menyilangkan kakinya di atas kakinya yang lain.Seme

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 410

    Daffa menambahkan, “Karena kalian berdua memanggilku kemari, kurasa baru adil jika kalian berdua menghadapiku untuk menangani permasalahan ini.”Direktur itu bangkit berdiri dari sofa. Perutnya yang bergelambir bergoyang-goyang seperti jeli saat dia berlari ke arah pintu. Hanya butuh waktu kurang dari sedetik baginya untuk melakukannya.Dahlia melihat segalanya terjadi, matanya membulat tertarik oleh adegan konyol itu. Dia tahu direktur itu baru-baru ini bertambah berat badan banyak, jadi dia tidak pernah melakukan pergerakan yang besar. Itu adalah pertama kalinya Dahlia melihatnya.Ketika direktur itu akhirnya tiba di pintu, dia meletakkan satu tangan di pinggangnya sambil membungkuk dan terengah-engah. Napasnya begitu cepat sampai siapa pun akan merasa khawatir dia akan pingsan di detik selanjutnya.Berdiri di samping, Dahlia menundukkan kepalanya, tapi itu bukan karena dia khawatir. Dia melakukan itu untuk menyembunyikan senyumannya. Lagi pula, Daffa sudah membuka pintu, jadi di

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 409

    Napas kepala penjaga keamanan itu berpacu, menggelitik kulit Daffa. Namun, tidak ada yang jahat dari ekspresi wajahnya. Rasa ingin tahu berbinar di matanya saat dia bertanya, “Kenapa kamu tidak menghentikan aku masuk? Hanya ada kamu dan aku di lift ini, jadi kamu bisa dengan mudah menghancurkan kamera pengawas dan menyerangku jika kamu ingin. Sudah jelas bahwa aku bukanlah tandinganmu. Aku yakin aku akan kalah jika kamu menyerangku sekarang.”Dia menatap Daffa dengan percampuran emosi yang rumit, tapi satu hal yang tidak dia rasakan adalah rasa takut. Berdiri di hadapan Daffa, dia meletakkan kedua tangannya di samping tubuhnya sambil mengangkat kepalanya dengan santai.Daffa mengembalikan pandangan penjaga itu. Tidak lama, lift itu pun tiba di lantai ke-10 dan senyuman terukir di wajah Daffa.“Yah, kalau begitu aku harus membuat harapanmu menjadi kenyataan.” Setelah mengatakan itu, dia mengulurkan tangannya.Walaupun tidak ada yang terlihat tidak biasa dari tindakannya, itu mencipt

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 408

    “Kami peringatkan, pergilah sekarang juga! Kalau tidak, kami akan memanggil polisi untuk menanganimu!” seru penjaga keamanan itu.“Aku menantikan saat itu terjadi.” Daffa hanya tersenyum kepada mereka dan mendorong salah satu penjaga keamanan itu kesamping dengan menggenggam kerahnya.Saat itulah pintu lift terbuka. Banyak orang di dalam lift itu ingin keluar, tapi mereka bisa merasakan ketegangan yang menyesakkan di luar ketika pintunya terbuka, jadi mereka tidak berani bergerak.Pandangan Daffa menyapu mereka dan ketika semua orang di dalam masih gemetar kabur dari dalam lift, perhatiannya kembali tertuju pada penjaga keamanan.“Seseorang dari tempat ini menyuruhku untuk datang kemari. Oleh karena itu, kuminta kamu biarkan aku menemuinya sekarang atau aku tidak bisa menjamin apakah kamu akan berakhir disingkirkan seperti gerbang keamanan tadi. FT TV telah melakukan kejahatan yang mengerikan. Mereka melaporkan beberapa berita palsu dan memutarbalikkan kebenarannya. Karena itu, kes

  • Sang Pewaris Konsorsium   Bab 407

    Karena keadaan yang rumit itu, Kota Almiron hanya memiliki satu jaringan televisi—FT TV.Daffa awalnya mengira kedatangannya yang tiba-tiba tidak akan menarik perhatian siapa pun, tapi dia telah meremehkan pria yang berbicara di telepon sebelumnya.Pria itu tahu Daffa akan muncul, jadi dia sudah memerintah seseorang untuk menunggu kedatangannya di pintu utama jaringan televisi itu. Sayangnya, perkiraannya sedikit melenceng dan Daffa tiba di sana 20 menit lebih lambat daripada yang diprediksi.Jengkel, pria itu mengamuk di dalam hatinya, “Tidak ada yang berani memperlakukan aku seperti ini kecuali mereka tidak tahu siapa aku dan kekuasaanku!”Dengan begitu, dia bangkit dari sofa dan berdiri. Pergerakannya yang tiba-tiba membuat lututnya membentur dan menjegal Dahlia yang selama ini berlutut di sampingnya.Rasa sakit dan kekejutan menyebabkan Dahlia berteriak tajam saat dia terjatuh, kedua telapak tangannya menekan lantai untuk menjaga agar dia tetap duduk tegak. Dia menatap pria it

DMCA.com Protection Status