Semua Bab Penyamaran Bos Miliarder: Bab 11 - Bab 20

50 Bab

Bab 11

Masalah dengan MertuaDia tetap mendekat. “Aku naik taksi,” katanya.Alfa mengangguk mengerti. “Kita akan segera bertemu, ‘kan?”“Oh, iya,” Gilang tersenyum. “Aku kehilangan pekerjaanku dan butuh pekerjaan lain. Jadi, sepertinya perusahaanmu bisa menyembunyikan identitasku dengan baik.”“Bagus,” timpal Alfa. “Kamu bisa datang ke Korporasi P.K besok. Aku akan menemukan posisi yang cocok untukmu.”“Terima kasih, kalau begitu, aku pergi dulu,” ujarnya lagi.“Tunggu.” Dia membuka pintu mobil dan mengambil botol anggur. “Ini Diva Vodka dan harganya 15 miliar. Sebaiknya kamu memberikannya untuk mertuamu karena kamu akan bertemu dengan mereka untuk pertama kalinya.”Gilang menerima botol anggur itu dan memegangnya seperti itu adalah telur. Lalu, dia menatap Alfa lagi. “Terima kasih banyak.”Alfa tersenyum lebar. “Sama-sama, Hercules.”Dia menaiki taksi dan pergi bahkan lebih dulu daripada Alfa. Dia tiba-tiba berkeringat dingin memikirkan mertuanya.Mobil itu berhenti di depan sebuah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 12

Mencari PekerjaanBen tertawa terbahak-bahak. “Dia sangat berani dan aku menyukainya!” pujinya.“Dia berpura-pura!” seru Emma. “Yah, kamu yang memintanya. Buktikan kepada kami bahwa kamu bukanlah orang miskin yang hanya mencari pelipur lara.”Gilang tersenyum lebar. Bagaimanapun, dia adalah Garuda.Gilang tersenyum, menunjukkan gigi putihnya yang rapi. Dia percaya diri karena dia sudah mendiskusikannya dengan Alfa.Dia yakin Alfa akan membiarkannya bekerja dengannya selama mungkin. Lagi pula, dia adalah bosnya.Dia berbalik lagi, meninggalkan orang tua Aria yang masih terduduk sebelum berjalan memasuki rumah lebih dalam.Dia tahu dia tidak bisa kembali ke rumahnya dan harus menginap di rumah Aria. Lalu, dia tidak tahu di mana kamar Aria, dia hanya mengikuti instingnya, ditambah dia telah menguping perbincangan para pelayan sebelum masuk ke dalam ruang tengah.Dia berhenti di depan sebuah pintu dan mengetuknya. Setelah beberapa saat, pintu itu terbuka.Ketika Gilang mau masuk k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 13

Cek PalsuGilang membaca daftar itu dengan lebih tajam, tapi dia tidak bisa menghindari tatapan kotor dari sekretaris itu seolah dia adalah seekor serangga.Dia mengabaikannya. Lagi pula, dia seharusnya sedang menyamar. Dia menatap daftar itu lekat-lekat dan menyadari bahwa sebagian dibintangi.Dia menatap sekretaris itu dan dia malah membalikkan badannya dengan cepat untuk menghindari tatapannya.“Yang dibintangi ini…” ujarnya, malas menjelaskan lebih lanjut.“Bintang-bintang itu menandakan bahwa tidak ada posisi yang kosong.” Dia membalikkan badannya lagi dan tersenyum palsu. “Apakah Anda mau kopi atau teh?”Gilang balik mengabaikannya dan badannya menjadi kaku. Tampaknya dia jengkel.“Aku akan menjadi manajer,” katanya akhirnya dan meletakkan dokumen itu di meja dan menatap sekretaris itu.“Namun,” ujarnya sambil mengerutkan dahinya. “Itu sudah dibintangi.”“Iya, aku lihat. Jadi, aku memintamu,” katanya dengan lembut.“Lalu, kenapa mengambil posisi yang sudah penuh? Apakah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab14

Pengikut Setia GarudaBola mata Gilang hampir copot dari tempatnya. “Apa yang baru saja kamu lakukan?” teriaknya padanya.Dia tidak percaya bahwa cek itu palsu, dia memercayai Alfa.Namun, kenapa ceknya tidak valid? Mungkinkah Alfa memberikannya sebuah cek palsu? Apakah dia seharusnya meragukannya?Yah, teman ayahnya telah mengkhianati ayahnya. Apa lagi yang perlu dipertanyakan? Namun, ketakutan itu lebih besar daripada mencari kebenarannya.Pandu mendengus dan berbalik ke arah Jessica. “Panggil satpam sekarang dan bawa orang ini keluar dari tempat ini!”“Menggunakan cek palsu, aku akan menelepon polisi dan menuduhmu atas penipuan!” Pandu tertawa.Pintu di belakang mereka terbuka dengan cepat dan Gilang membungkuk untuk mengambil potongan ceknya.Tangannya gemetaran dan dia mengepalkan tangannya penuh amarah.Para satpam mulai mendekat padanya dan dia menimbang-nimbang apa yang harus dia lakukan.Pintu itu terbuka sebelum dia bisa melakukan apa pun dan aroma deodoran mengerubun
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 15

Identitas yang Keliru“Tuan Alfa-lah yang menulisnya! Kamu pikir kamu memiliki kewenangan untuk mencari informasi dari cek itu?” teriak Jauhar.Pandu menatapnya tidak percaya mendengar apa yang baru saja dia sampaikan. “Aku harus melakukan apa katamu?”“Aku tidak suka mengulang perkataanku, Pandu, dan kamu tahu itu!” teriaknya dengan lantang.“Jika kamu tidak bisa mengembalikannya seperti semula, kamu akan dipecat!” Gesang beranjak untuk duduk tapi masih menatapnya. “Aku akan beri satu jam.”Gilang menatap mereka terkejut. Sebenarnya, dia bertanya-tanya berapa banyak bawahan yang sebenarnya dia miliki. Dia bertanya-tanya berapa banyak tetua yang bisa dia temui.Pandu menatap Gesang seolah dia tidak bisa memercayai apa yang sedang terjadi, kemudian kembali pada Jauhar dengan tatapan kosong. Namun, dia tahu dari ekspresinya bahwa dia sedang tidak bercanda sama sekali.Dia bertanya-tanya mengapa mereka membantu kurir itu.Dengan pelan, dia membungkuk untuk mengambil potongan-poton
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 16

PerputaranGilang menolehkan kepalanya pada wanita-wanita itu. Bukankah mereka baru saja menyebut namanya?Dia terkekeh. Dia tidak bisa menahannya. Mereka sedang membicarakan tentangnya dan mereka bahkan tidak menyadarinya. Lucu sekali!Mereka menoleh padanya seolah-olah dia adalah badut. “Kenapa kamu tertawa?”“Aku tidak tertawa, aku terkekeh,” koreksi Gilang dengan sarkasme.Wanita yang pertama menatapnya dengan kesal. “Terserah! Yang mau aku tahu adalah kenapa kamu melakukan hal yang baru saja kamu lakukan. Apa yang lucu dari perbincangan kami?”Gilang mendengus. “Kalian berbincang tentang menggoda seseorang ketika seharusnya kalian berbincang tentang bagaimana caranya supaya bisa berkembang. Itu namanya mata duitan!”Wanita itu meletakkan tangannya di pinggangnya. “Hei, hentikan! Kami sedang mendiskusikan pria sejati. Bukankah Gilang Farraz seorang pria sepertimu? Dia bisa membeli apa yang tidak bisa kamu beli. Dia bisa membayarmu 100 kali lipat.”Gilang tertawa lagi. “Tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 17

Penggemar GarudaCantika menghela nafas.“Aku akan merawatmu dengan baik,” lanjutnya. “Pria ini tidak pantas mendapatkanmu sedikit pun.” Dia melirik pada Gilang. “Dia terlihat seperti pecundang dan pecundang tidak seharusnya bersama dengan wanita secantikmu,” jelasnya dengan bangga.“Apa yang sedang kamu lakukan?” Gilang sudah benar-benar jengkel.Pria itu menoleh padanya. “Kamu tidak pantas mendapatkannya dan kamu tahu itu. Mungkin, kamu hanya ingin memanfaatkannya.”“Baiklah, itu sudah cukup!” gumam Gilang seraya bangkit dari kursinya.Sebelum pria itu bisa mengedipkan matanya, tinju Gilang sudah mendarat di wajahnya dan melemparnya jatuh ke belakang.“Apa-apaan?!” Semua orang di sekitar mereka terkesiap. Namun, Gilang belum selesai. Dia masih marah besar seraya menghampiri pria itu lagi dan menarik kerahnya. Darah sudah menetes dari hidungnya.“Kamu bilang aku apa tadi? Orang-orang sepertimu harus diberi pelajaran!” gerutunya lalu meninju perutnya.Pria itu memuntahkan dara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 18

Deklarasi PertamaGilang menimbang-nimbang di kepalanya dengan cepat. Dia tahu betul apa yang akan terjadi pada ketiga pria yang baru saja keluar dari bar beberapa menit yang lalu.“Gilang!” teriak Cantika tiba-tiba, menyadarkan Gilang dari pikirannya.Dia mengedipkan matanya dan menoleh padanya. “Iya, tadi kamu bilang apa?”Cantika menghela nafas. “Apakah kamu membohongi temanku?”Gilang menggelengkan kepalanya. “Tidak, tapi sepertinya aku harus pergi sekarang. Jangan lupa aku adalah suami temanmu dan aku harus cepat pulang jika tidak mau dicurigai sedang berselingkuh.”Cantika mengangguk dan akhirnya berdiri setelah ragu-ragu. “Kita harus bertemu lagi kapan-kapan.”Gilang berjalan ke arah yang berlawanan dan melihat beberapa pria sedang berlari.“Di mana rumahmu?” tanyanya sambil tetap memperhatikan jalan di depannya juga di cermin.“Turunkan saja aku di sana.” Dia menunjuk ke depan. “Aku juga ada urusan di sini,” jelasnya dan Gilang menghela nafas lega.Dia memberhentikan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 19

Reputasi yang TernodaiPerjalanan pulang ke rumah Kamala pelan dan sunyi.Gilang masih merasakan rasa sakit di tangannya setelah menghabisi 50 orang. Itu adalah sesuatu yang sudah lama tidak dia lakukan.Dia berhenti di depan rumah dan menarik nafas dalam sebelum dia turun dari mobil.Dia berjalan masuk ke dalam rumah dengan pelan.Aku tidak tahu apakah ada yang bisa kita lakukan saat itu. Semoga Ken akan berbicara pada Alfa, mungkin dia bisa membantu,” gumam Ben.“Kita membutuhkan dukungan dari Korporasi Raja jika kita ingin melakukan ini. Mungkin, kita harus meminta bantuan dari Perusahaan Induk Foxgreen,” saran Emma.“Tidak, Bu! Tidak mungkin kita akan mencoba bertemu Garuda. Tidak ada yang pernah melihatnya,” bantah Aria.“Mungkin Chandra bisa membantu kita,” kata Emma pada akhirnya, terdengar putus asa. “Yah, aku akan memfinalisasi pernikahanmu. Lagi pula, apa yang telah Gilang lakukan untuk kita?” ejeknya.Gilang melangkah masuk, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya

Bab 20

Tidak Dapat DipercayaMata Aria menunjukkan betapa marahnya dia. Bahkan, kelihatannya dia sudah murka, matanya berubah merah.Dia meraih ponselnya dan berbalik untuk meninggalkan ruang tengah.Gilang mengikutinya. “Aku bisa membantumu dengan masalah yang sedang kamu hadapi,” ujarnya, tapi dia langsung menyesalinya.Aria berbalik untuk menatapnya lagi, matanya dipenuhi kebencian. “Berhenti mengatakan omong kosong, Gilang. Tidak ada sama sekali yang bisa kamu lakukan.”“Namun, aku sudah punya pekerjaan sekarang. Aku adalah manajer di perusahaan Alfa,” ucapnya.“Oh,” Aria menyeringai. “Apakah kamu pikir posisimu itu permanen? Alfa mungkin memperlakukanmu dengan baik hari ini, tapi dia bisa saja muak padamu besok. Dia bisa saja membuangmu seperti seonggok sampah! Apakah kamu paham?” jelasnya.Gilang menatapnya selama beberapa saat. “Dia tidak bisa membuangku,” katanya.Aria menghela nafas. “Bagaimana bisa aku berakhir bersamamu, Gilang? Bagaimana kamu bisa masuk ke dalam kamarku? B
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status