45PERDEBATAN 2Bersikap dingin bukan berarti tidak peduli. Betapa aku peduli padanya, tetapi egoku lebih besar dari perasaanku untuk mengakuinya. Aku melirik jam tangan, sudah lebih dari 30 menit mereka pergi, tetapi hingga saat ini belum juga kembali. Aku penasaran apa sebenarnya yang sedang mereka bicarakan. Dari gerak tubuh Kak Zaki saja, aku tahu jika dirinya kurang nyaman dengan kehadiran Bang Kemal. Semoga apa yang kubayangkan dan takutkan tidak terjadi. Hidangan di meja makan sudah tersedia, perutku juga mulai keroncongan, ingin sekali melahap lauk ini tanpa menunggu mereka, tetapi keduanya tak kunjung datang jua. Saat aku memutuskan untuk melahap hidangan tersebut, keduanya muncul, tapi.... apa yang kulihat wajah Bang Kemal tampak biasa saja, tersenyum kearahku seperti biasa, tetapi wajah Kak Zaki justru yang jadi pertanyaan, semakin kusut dan akh, aku sendiri takut melihatnya. “Lama ya, Rum. Maaf ya, kami keasi
Read more