Riyan datang sambil berlari, napasnya ngos-ngosan. Di belakangnya ada Dokter Kardi, seorang dokter yang ditugaskan di puskesmas pembantu untuk desa ini datang menyusul. “Yan, kau dari mana,” cecarku. “Aku memanggil Dokter Kardi, Kak Rum. Aku khawatir Papa....” Suaranya tercekat, Riyan tampak mengambil napas dalam, anak laki-laki yang baru menginjak usia remaja itu sudah bertindak cepat begitu melihat keadaan Papa yang tidak stabil. Dokter Kardi langsung melakukan pemeriksaan pada Papa, sebelumnya tubuh Papa mereka angkat terlebih dahulu ke atas tempat tidur. Tampak dokter Kardi sedang mendeteksi denyut nadi dan jantung Papa. “Denyut nadinya lemah sekali. Sebaiknya kita segera bawa ke rumah sakit yang berada di kota. Agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Dokter Kardi. “Dilakukan secepatnya saja, Dok. Agar Papa bisa segera pulih,”ujarku cepat. Semetara Ibu menatapku dengan tatapan ragu. “Tapi, saya mohon maaf. Mobil puskesmas saat ini tidak dapat digunakan karena sudah du
Read more