Tante ya Tante!“Kak Naila!” Seruan keras dari lelaki muda membuat wanita itu menoleh. Seketika wajahnya berubah masam. Sudah hampir dua puluh menit lamanya dia menunggu sang adik di sana. Menjadi pusat perhatian dari banyak mahasiswa yang lalu lalang di sepanjang jalan. Naila, nama cantik yang diberikan Presdir dari Halim Group itu tidak sejalan dengan sikapnya. Arogan, keras kepala, bahkan mudah marah merupakan karakter utama yang mendasari sikap Naila. Saat ini, tangan Naila sudah tergenggam. Bersiap-siap menoyor kepala adiknya yang membuatnya menunggu hampir setengah jam di sana. Melihat kuda-kuda dari Naila, Andrian berhenti berjalan. Matanya memicing memastikan keadaan. “Mau kemana?” Naila berteriak. Tidak perduli jika dirinya menjadi sorotan dari seluruh mahasiswa yang berkeliaran di sana. “Kak! Kak, aku-aku .....” “Aku apa, hah? Kamu membuatku menunggu dua puluh menit di sini, Adrian! Seharusnya aku sudah di rumah, beristirahat dengan nyaman. Bukannya menunggui adik nak
Last Updated : 2024-05-16 Read more