Bab 29: Rumit“Ma? Mama ngapain?”Queen tersentak kaget, tangannya yang berkeringat dingin segera menyembunyikan selembar foto tersebut lalu menghalangi tumpukan berkas kantor Naila dengan tubuhnya. Wanita itu berbalik, memasang wajah setenang mungkin, berhiaskan senyum cantik meski pelipisnya banjir.“Tante Queen rupanya,” lirih gadis yang masih setengah terjaga dengan bando kelinci yang tersemat di rambutnya.Queen menghela napas lalu merutuk berulangkali setelah sadar jika Hilda yang memanggil dirinya, sedangkan Naila, masih berkutat di kamar mandi. Wanita itu segera merapikan kembali tumpukan berkas, namun enggan mengembalikan selembar kertas milik Naila.“Bangunlah, Hild! Mandi dan sarapan, Om Gabriel sudah menunggu daritadi,” omel Queen berpura-pura demi menekan kegugupannya sendiri. Payah sekali dirinya dalam hal berbohong, dan dia menyadari hal itu.“Iya ... sebentar lagi, Ta
Baca selengkapnya