Share

Bab 30: Gelora Cinta Sang Berondong

Bab 30: Balasan Naila

“Kenapa lagi, ya?!” bisik Hilda. Gadis itu mengerutkan kening setelah melihat perubahan mood dari Naila yang begitu cepat.

“Entahlah, mungkin Direktur Tanto bikin Kak Naila kesel lagi,” respon Adrian dingin.

Sama halnya dengan Hilda, Adrian juga tidak tertarik untuk mengorek terlalu jauh perihal Naila dan atasannya. Urusan pekerjaan selalu membosankan untuk Adrian, apalagi jika menyangkut tentang perusahaan.

“Tapi ... minggu ini beneran jadi, kan? Ke rumahnya Paman Jim?” bisik Hilda lagi. Kedua manik matanya yang indah berubah berbinar. Bayangannya tentang berkemah di depan rumah Jey yang hijau serta ikut ke kebun jeruk menjadi agenda yang sudah terpatri di kepala gadis itu.

Begitu mendengar Hilda, Adrian segera membekap mulut sepupunya, meminta agar Hilda menekan sepelan mungkin suaranya. “Hati-hati kalau ngomong, Sekretaris Dian itu mata-matanya Presdir, Hild.”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status