Melihat Bastian menatap tajam wajah Reyno bagaikan singa yang hendak menerkam mangsa, seketika aku langsung berdiri di tengah-tengah keduanya. Menghalangi mereka berbuat sesuatu yang berlebihan."Stop!"Kedua tanganku berada diantara Bastian dan Reyno."Kalian tidak pantas beradu mulut di sini. Gak ada masalah yang mesti kalian ributkan sekarang," tegasku pada keduanya."Tapi Om ini tidak sopan, Mba." Reyno bersi kukuh."Heh, Bocah! Tutup mulut kamu ya! Masih berani panggil saya Om!" sentak Bastian segera."Sudah, cukup!" Aku sampai mengeraskan volume suara, guna menghentikan pertikaian mereka.Pandanganku teralih pada Reyno yang nampaknya tak bisa mengendalikan emosinya. "Rey, jika kamu menganggap Bastian lebih dewasa dari kamu, tolong hargai dia. Kamu mengalah dan pulang ya. Nanti kita akan bicara lagi di lain kesempatan," pintaku padanya."Tari, kamu gak perlu membela dia." Suara Bastian terdengar geram."Terima saja, Om. Saya memang pantas dibela oleh Mba Tari. Calon istri yang ba
Read more