Semua Bab SAAT SUAMIKU SIBUK MENAFKAHI JANDA KAKAKNYA: Bab 41 - Bab 50

104 Bab

41

Selagi bersama bosku yang asik menikmati pijitan di kakinya, Pria bodoh itu masih menonton televisi sementara aku sibuk berpikir bagaimana cara mendapatkan setengah dari kekayaannya. Satu-satunya hal yang akan membuatku mendapatkan itu adalah menikahinya dan aku harus memastikan bahwa dia sedikit-sedikit akan menumbuhkan kepercayaannya padaku lalu aku bisa merebut hatinya. "Apa kau tidak lelah?" tanyanya tertawa kecil."Sangat lelah, tapi saya harus bekerja!""Ini bukan lagi jam kerja.""Atasan saya meminta saya melakukan sesuatu, Jadi saya harus patuh!" "Benar juga! Tapi apa kau bisa menjamin kesetiaanmu padaku, dan betapa kau akan bersikap loyal sampai akhir?""Entahlah, tergantung kebaikan anda pada saya," balasku mengangkat bahu. "Apa kemurahan hatiku yang kau inginkan?""Saya ingin anda memaafkan saya dan memberi saya kesempatan. Saya tidak akan mengulangi kesalahan saya.""Masalahnya... Jika seseorang merusak kepercayaanku, maka selamanya, aku tidak akan pernah mendengar mer
Baca selengkapnya

42

Aku tertegun dengan pemandangan itu kaget bahwa apa yang dijanjikan bosku ternyata terjadi sesuai dengan ucapannya. Dia mengirimkan beberapa orang untuk memberikan wanita itu pelajaran dan aruni mendapatkan malam terburuk dalam hidupnya.Boleh jadi setelah ternodai, wanita itu akan syok dan trauma, Mungkin dia harus ke rumah sakit untuk merawat diri dan melaporkan semua ini ke kantor polisi, atau bisa jadi dia akan menutupi aibnya sendiri dan bertahan dengan luka itu sampai akhir hidup. Yang pasti, tidak ada hal yang menguntungkan untuknya.Aku merasa bersalah atas akibat yang harus dituainya sekarang, tapi kupikir itu adil dan sepadan dengan harga keluarga yang ia hancurkan. Kemarin anak-anakku bahagia berkumpul dengan kedua orang tuanya tapi sekarang kami terpisah dan harus hidup seadanya, keluarga kami hancur dan bahkan untuk bertemu ayahnya anak-anak harus buat janji dulu. *Aku berangkat kerja seperti biasa, berjalan dengan anggun lalu meletakkan ID pengenal di gerbang utama s
Baca selengkapnya

43

Sejak saat itu Bosku berubah menjadi pendiam, dia yang dulu perhatian dan murah senyum padaku tak pernah lagi menyapa. Biasanya dia suka mampir ke meja kerjaku untuk menanyakan kabar tapi sekarang dia seperti hilang ditelan bumi. Sehari-hari dia pergi bersama staf kepercayaan dan mengunci dirinya di dalam kantor pribadinya. Sibuk memeriksa berkas dan kontrak tanpa memperdulikan apapun yang ada di luar dinding ruang kerjanya. Tidak ada petugas yang boleh masuk kecuali orang yang dia inginkan atau tamu yang diundangnya. Meski aku berusaha menemui untuk menyerahkan laporan atau sengaja membuat alasan agar bisa minta maaf, tapi dia tak mau menjumpaiku.Aku seperti berada di tengah timbangan, berdiri di antara dua laki-laki problematik yang tak mau lepas dariku. Salah satunya mantan suamiku yang terus menyalahkan takdir buruknya pada diri ini dan satu lagi berharap aku mau menikahinya tanpa Cinta. Hahaha, sikapnya entah naif atau konyol, tiba-tiba mengajak seorang wanita menikah, seolah
Baca selengkapnya

44

Benar, Tuan Reinald merajuk padaku, terbukti Dia memanggil aku dan dengan wajah yang begitu dingin dia menatap diri ini. "Mulai besok, saya memindahkanmu ke kantor lain."Betapa terkejutnya hatiku mendengar perkataannya yang sangat tidak terduga. Aku terpanah dan sampai bingung untuk menjawab apa. "Ke kantor siapa?""Ke perusahaan temanku," jawabnya sambil membolak-balik kertas, tapi aku tahu dia tidak membaca dan memperhatikannya dia hanya ingin mengalihkan dirinya dari memandang mataku. "Apa ada yang salah dengan pekerjaan saya? Apa ada yang tidak beres dengan kinerja saya?""Tidak ada, hanya saja, Saya tidak memerlukanmu lagi.""Saya bisa menerima alasan tersebut, dengan segala tindakan profesional saya akan menerima keputusannya tapi, ini bukan tentang pekerjaan. Katakan pada saya apa yang mengganggu hati anda!""Tidak ada. Saya ingin memecatmu dan itu hak saya!" balasnya."Apa ini karena saya tidak bersedia menikah! Saya tahu bahwa keputusan cepat tanpa pertimbangan ini ter
Baca selengkapnya

45

Hari itu Inayah sakit gigi, melihatnya terus merinti kesakitan dan menangis Aku kasihan, jadi, aku minta izin pada bos untuk datang terlambat ke kantor dan memberitahunya kalau anakku sedang sakit. "Pak, saya izin hari ini datang terlambat sebentar, karena saya akan mengantar anak saya ke rumah sakit.""Apa parah? Kok bisa bawa ke rumah sakit keluarga kita!" Dia menyebut kalimat 'kita' padahal aku dan dia belum menikah, rasanya akan canggung, terlebih anakku akan diberi perawatan terbaik tanpa biaya, kupikir aku tidak akan menikmati fasilitas itu secepatnya agar tidak dicap tidak tahu diri. "Apa ada tugas penting yang harus digantikan orang lain? Ada rapat atau temu karyawan?""Tidak ada, Pak.""Tidak masalah," jawab Tuan Reinald dari seberang sana,"Terima kasih, Pak.""Tapi jika tidak urgent aku akan utus seseorang untuk menemani anakmu. Aku tidak ingin seseorang mengeluhkan tentang keterlambatanmu dan mengaitkan hubungan kita dengan kenyamananmu itu. Aku tetap ingin semua orang
Baca selengkapnya

46

Karena permintaan direktur seperti itu, aku seperti mendapatkan sebuah tugas tambahan, yakni harus memperhatikan apa dia sudah makan siang atau belum, serta mengunjunginya disaat aku luang. Sebenarnya, sungguh merepotkan, tapi karena dia adalah calon Suamiku aku harus belajar menyenangkan hatinya. Kalau dia senang maka aku akan dapatkan keinginanku. Karena ia jatuh cinta padaku, aku harus mengendalikannya. Dengan perlakuan dan rayuan yang manis, aku mungkin akan dapat bagian saham atau warisan rumah juga, kehidupanku akan berubah total.Tapi, di atas semua itu ...aku harus belajar menyukainya. Dia memang tampan, tapi aku belum jatuh cinta. Luka di hati karena perbuatan Arman dan aruni belum sembuh, dalam waktu bersamaan, aku berjuang menjahit luka sembari mendidik hati untuk menumbuhkan perasaan baru. Meski itu bisa terjadi, tapi itu bukan hal yang mudah. *Pukul 04.00 sore aku dan Tuan Ren pulang dari kantor, pria itu tidak mengizinkanku untuk memacu scooterku, dia bilang aku har
Baca selengkapnya

47

Esok hari. Entah mimpi apa semalam, aku tiba-tiba ditelepon oleh Nyonya Siska Widyatmoko, istri dari ayah Tuan Rinaldi, Indra Widyatmoko. Dia tidak banyak bicara saat aku menyapanya, wanita bersuara lembut itu hanya menegaskan kalau aku harus menjumpainya setelah jam kerja. "Temui saya di jam empat, saya menunggumu!""I-iya, Nyonya." Klik.Tanpa salam dan ucapan selamat tinggal panggilan itu berakhir dan membuatku sedikit ketakutan. Aku berdebar dan khawatir, over thinking tentang pembahasan apa yang akan kami bicarakan.Jujur saja, sejak Tuan reinald mengumumkan kalau dia akan menikahiku, sampai saat ini kamo belum bertemu dengan kedua orang tuanya secara resmi. Aku hanya sempat berpapasan dengan ayahnya di pesta itu, pesta di mana tiba-tiba bosku mengumumkan keputusannya dan calon ayah mertua sama sekali tidak menentang. Lelaki itu ikut tersenyum dan bersulang bersama tamu undangan dan itu kuanggap sebagai bentuk persetujuan. (Pak saya akan bertemu ibu anda, beliau menelpon dan
Baca selengkapnya

48

Mengingat perkataan Nyonya Siska, hatiku remuk redam. Aku berusaha menghapus jejak air mata sambil menghibur diriku sendiri, alih alih naik taksi, aku ke stasiun MRT terdekat lalu naik kereta api cepat, sengaja menumpang moda transportasi tersebut agar aku bisa menghibur hati sambil melihat pemandangan kota dari atas.Ingin kuulur waktu, agar tidak berjalan lebih cepat, agar aku bisa menghapus bekas kesedihan dan menyunggingkan senyum di hadapan orang tuaku. Aku tahu mereka sudah begitu terbebani dengan rangkaian hidupku yang penuh derita, drama perceraian dan betapa memalukan mantan menantu mereka yang telah menjalin hubungan dengan iparnya sendiri.Sebenarnya aku tidak ingin menularkan kesusahan itu pada mereka, tapi, yang namanya orang tua, pasti akan tahu apa yang terjadi pada anaknya. Bahkan saat beliau tahu Tuan reinald ingin melamar diri ini, obu adalah orang pertama yang paling merasa khawatir. Beliau bilang aku tidak akan cocok masuk ke dalam lingkungan orang kaya, menginga
Baca selengkapnya

49

Wanita yang terlihat begitu terobsesi dan jatuh cinta pada Mas reynald itu, nampak menahan air mata yang mau menetes di pipinya. Dia mengusapnya sambil tertawa sedih. "Untuk untuk pertama kali kau berani melayangkan pukulan di pipiku hanya karena membela wanita itu. Luar biasa," desisnya."Aku sudah memberi jarak dan batas antara hubungan kita, aku sudah bilang kalau kita tidak bisa bersama lagi. Bukankah itu jelas!" "Aku masih sayang kau Rei, teganya kamu ninggalin aku demi wanita ini!""Aku memilihnya, karena bagiku dialah yang paling tepat!""Tapi ada banyak yang lebih baik dan masih sendiri. Haruskah dia!""Itu memang pertanyaan semua orang! Namun aku tidak berkewajiban untuk menjawab, pergilah sebelum aku semakin membencimu.""Apa kau akan lupakan semua hubungan baik yang pernah kita jalin dari masa kecil?""Aku tidak segan melupakannya jika kau terus disini dan menyakiti Hanifah. Bila kau menyayangiku, harusnya kau mendukung kebahagiaanku!" "Ini benar benar keterlaluan!" Ujar
Baca selengkapnya

50

Secara mengejutkan setelah berhasil menemui kepala audit, beberapa orang staf dari bagian lapangan menemui diri ini di ruanganku. Terkejut melihat mereka telah menunggu tapi aku tetap menanggapinya dengan ramah dan mempersilakan mereka kembali duduk. "Ada yang bisa saya bantu?""Kami tidak akan membuang waktu lama Bu, kami hanya ingin mengeluh sedikit tentang supervisor kami.""Ya, katakan?""Dia bilang butuh tunjangan, dia butuh semua tunjangan kesehatan dan bonusnya dikembalikan. Benar kan Bu?""Iya, lalu apa yang bisa saya lakukan?""Dia wanita keadilan untuknya sendiri tapi dia sendiri tidak adil pada kami.""Kalau anda ingin mengeluhkan kinerja dan masalah personal silahkan mengadu ke manajer personalia, atau temui general manager.""Bertemu dengan orang-orang penting tidaklah mudah, Bu. Kalau ingin melaporkan sesuatu, ada jenjang tingkat yang harus kami lewati, mulai dari pengawas, kepala proyek, baru kepala divisi, hingga keluhan tersebut bisa sampai ke manajer utama."Mereka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status