Celin sudah sadar, semua orang boleh masuk untuk melihatnya, Evan segera masuk mendahului yang lain, tapi wajah Celin datar saja saat melihatnya, ketika Piya dan Pak Yanto yang masuk, ia berusaha menyunggingkan senyum begitu juga pada Dev. "Syukurlah, kau tidak apa-apa, Celin," ucap Piya tampak bersuka cita. "Bagaimana perasaanmu?" tanya Pak Yanto. "Aku sudah merasa lebih baik, Pak. Maaf sudah merepotkan anda," "Tidak masalah, Celin. Jaga kesehatanmu dan kandunganmu, aku akan memberimu cuti beberapa hari," Pak Yanto terdengar bijak. "Terima kasih, Pak." "Aku senang, kau baik-baik saja," ucap Dev penuh pengertian. "Maaf ya, Pak Dev. Tadi aku hanya asal menelpon saking putus asanya." "Tidak masalah, aku malah senang kalau kamu meminta bantuanku, kau boleh melakukannya kapan pun," ucap Dev dengan ramah. Evan yang merasa tidak dianggap tiba-tiba berdehem, Celin menjadi murung hanya dengan mendengar suaranya. Ia tampak tidak berminat untuk bicara lagi. "Kalau begitu k
Last Updated : 2024-07-05 Read more