“Duduklah!” Aland mengucapkan perintah dengan kedipan mata dan anggukan kepala, setelah menarik mundur tempat duduk untuk Amisha.“Terima kasih,” gumam Amisha pelan, ketika Aland sudah duduk di sebelah kanannya.Sesaat Amisha hanya duduk diam, mengamati perilaku gadis-gadis yang duduk semeja dengannya, mempelajari etika makan mereka. Amisha melepaskan sarung tangannya, meletakkan sarung tangan itu di pangkuan. Kemudian, ia membentangkan serbet dengan rapi, menutupi sarung tangan itu.‘Untung aku termasuk fast learner.’ Amisha memuji diri sendiri dalam hati, saat Aland tersenyum tipis, melirik sekilas ke arahnya.Jamuan makan malam itu berakhir tanpa ada insiden yang membuat Amisha mempermalukan diri sendiri.Tubuh Amisha terguncang kala roda kereta melintas di jalan berlubang dan berbatu. Ia mencoba berpegang pada sisi kereta agar tidak jatuh.Semenjak meninggalkan rumah perjamuan itu, Amisha tak bicara sepatah kata pun. Ia diam seribu bahasa. Raut mukanya datar. Tatapannya lurus ke de
Last Updated : 2024-05-22 Read more