Home / Romansa / Lelaki Penakluk Nona Muda / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Lelaki Penakluk Nona Muda: Chapter 21 - Chapter 30

210 Chapters

Bab 21

Waktu adalah uang!Begitu prinsip seorang pebisnis. Setiap detik menjadi sangat berharga. Harist tak ingin membuang waktu dengan menunda. Entah bagaimana caranya, ia mengurus persiapan pernikahan Amisha dan Dede semudah membalik telapak tangan.Pernikahan Amisha dan Dede berlangsung khidmat di London Central Mosque, dengan menghadirkan duta besar Indonesia untuk Britania Raya sebagai salah satu saksi pernikahan mereka. Selesai pelaksanaan akad nikah di masjid yang sangat indah dan luas itu, keluarga Harist memboyong tamu undangan menuju salah satu hotel terbaik dekat masjid.Atas permintaan Amisha, Harist tidak mengadakan resepsi mewah. Ia hanya mengundang kerabat dekat, sahabat, dan beberapa kolega penting serta tetangga di sekit
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Bab 22

“Hah?!”Amisha melongo. Ia mengerti ke mana arah pembicaraan sang mama. Tanpa menjawab pertanyaan mamanya, Amisha beranjak menuju tangga. Kedua tangan mungilnya mengangkat sisi gaunnya yang kepanjangan.Harist mengode Dede dengan gerakan kepala. Claudya cepat tanggap. Ia melingkarkan tangan pada lengan Harist, kemudian berlalu menuju kamar mereka.Dede bergerak cepat menyusul Amisha. Melihat gadis itu kesulitan menaiki tangga karena gaun pengantinnya. Spontan Dede mengangkat tubuh Amisha dalam gendongannya.“Apa yang kamu lakukan? Turunkan aku!” hardik Amisha, kaget bercampur geram. Ia tak menduga Dede akan seberani itu.“Tenanglah! Atau kau akan jatuh menggelinding seperti bola salju.”
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Bab 23

Amisha mematung menatap bayangan dirinya di dalam cermin. Ia tak percaya, hanya dalam beberapa hari saja statusnya kini telah berubah menjadi seorang istri. Istri dari Dede. Lelaki yang tak ia ketahui jelas asal usulnya.Amisha telah meminta Gianna untuk menyelidiki latar belakang Dede. Namun, belum membuahkan hasil. Lelaki itu sepertinya memang sengaja menyembunyikan identitas aslinya atau telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyimpan rahasianya.“Siapa dia sebenarnya?”Amisha mengempaskan napas panjang. Saat ini ia tidak tahu apakah ia harus bersyukur atas pernikahannya dengan Dede atau justru mengutuknya. Postur tubuh dan wajah tampan Dede mungkin sesuatu yang patut ia syukuri, tapi seorang office boy?
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

Bab 24

“Apa yang kau lakukan di sini? Keluar!”Bentakan Amisha menyentak Dede tersadar dari bengongnya. Cepat-cepat ia berpaling muka, menghadap dinding sebelah kiri. Sebelah tangannya refleks menggaruk belakang telinga kanannya. Sebuah kebiasaan yang spontan, setiap kali ia merasa gugup atau salah tingkah.“M–maaf! Aku … aku tidak bermaksud untuk mengintip. Aku pikir terjadi sesuatu padamu, karena … sudah satu jam lebih kau tidak keluar dari kamar mandi,” sahut Dede, memberi penjelasan mengapa ia menerobos masuk ke kamar mandi itu.“Apa pun alasanmu, keluar sekarang! Terserah aku mau berapa lama di sini. Ini kamar mandiku!” Amisha benar-benar marah dengan kelancangan Dede.“Baiklah. Aku keluar sekarang!”Dede menggeser posisinya.
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 25

Terpaku menatap manik mata merah jambu keunguan milik Amisha, Dede merasa dunia seakan berhenti berputar, dan ia terperangkap dalam labirin rasa yang membingungkan. Semakin lama ia makin tersesat dalam setiap titik keanggunan Amisha. Tak ada celah baginya untuk membebaskan diri selain dari terus melangkah maju, hingga gerak hatinya terhenti di gerbang fantasi liarnya, saat bibir merah ranum Amisha sedikit terbuka lantaran gadis itu meringis, merasakan sakit pada pergelangan tangannya yang dicekal Dede.DEG! DEG! DEG!Dede merasa dadanya seakan mau meledak saking kencangnya detak jantungnya saat itu. Tatkala netranya menusuk tajam ke kedalaman iris mata Amisha. Jemarinya, yang mencengkeram erat pergelangan tangan Amisha, menghantar sengatan arus listrik. Sengatan rasa yang melumpuhkan saraf pikiran normalnya, serta memicu gerak alam bawah sadarnya untuk merapatk
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 26

Menyadari kehadiran Amisha di kamar tidur mereka, Dede tersenyum tipis. Ia yakin gadis itu telah melihat bagian tubuhnya yang terbuka hingga berpaling muka, dan ketika dilihatnya Amisha menggeleng kuat, senyumannya makin melebar. Pikiran usil timbul di benaknya.“Kenapa? Kau tergoda?” Tahu-tahu Dede sudah berdiri di samping kanan Amisha, merentangkan sebelah tangannya, bertopang pada daun pintu.Amisha jadi serba salah. Ia ingin secepatnya membuka pintu dan keluar dari kamar itu. Hanya saja, ia tidak memiliki keberanian untuk menurunkan tangan yang menutupi mukanya, apalagi Dede berdiri sangat dekat dengannya.Saking dekatnya, Amisha bahkan dapat mencium wangi sabun dan sampo yang bercampur dengan aroma maskulin, merebak dari tubuh Dede, membuat saraf-saraf sensitifnya menggelinjang sedikit panas. Amisha
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 27

Melihat wajah Dede makin merunduk, Amisha merasakan kedua tungkainya lunglai. Ia ingin sekali mendorong lelaki itu sekuat tenaga. Namun, kedua tangan mungilnya menempel erat pada daun pintu, terkurung cengkeraman kuat jari-jari panjang Dede.Untuk pertama kalinya Amisha merasa benar-benar tak berdaya. Tak seorang pun dapat membantunya. Siapa yang akan menolongnya jika ia berteriak? Mereka baru saja menikah. Teriakannya hanya akan mengundang tawa orang tuanya dan senyuman geli para pelayan di rumah itu.‘Apa yang harus aku lakukan sekarang? Haruskah aku memohon agar dia melepaskanku?’ Beragam tanya berkecamuk di kepala Amisha.‘Tidak! Walau aku mati di sini, aku tidak aka
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 28

Amisha terus melangkah sampai ia menemukan tangga sedikit tersembunyi di ujung lorong. Tangga itu mengarah ke Utara dan melingkar ke Timur. Ia menapaki tangga itu dengan hati masih mendongkol. Sesampainya di puncak tangga, Amisha berdiri ragu, menatap dua pintu yang saling berhadapan. Ia melirik pintu itu bergantian. Akhirnya ia memilih memasuki pintu yang menghadap ke Selatan.Amisha menutup pintu di belakangnya dengan perlahan. Sesaat ia berdiri di belakang pintu, mengedarkan pandangan ke segenap penjuru kamar. Di sebelah Timur terdapat sebuah tempat tidur Queen Size, beralaskan seprai berwarna lavender dengan motif bunga tulip biru. Sangat serasi dengan dinding berwarna peach. Di sebelah Utara, terdapat jendela berbingkai cokelat madu. Tirai ungu tua berpadu warna cream memberi kesan cerah sekaligus menenangkan dan ha
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 29

Dede mematut diri di depan cermin, memeriksa ulang penampilannya. Kemeja santai berwarna merah maroon, dipadu celana hitam, tampak sangat serasi dengan warna kulitnya. Sebuah ikat pinggang selebar tiga senti, dengan gesper berbentuk kotak produk Bison Denim, melingkar indah pada pinggangnya, menampilkan kesan kasual nan elegan.Dede sengaja membiarkan tiga kancing teratas kemejanya berada dalam posisi terbuka, mempertontonkan dada bidangnya. Sebuah jam tangan mewah dari Richard Mille melengkapi penampilannya sore itu. Sebagai seorang office boy, memakai jam tangan semahal itu tentu akan mengundang kecurigaan Amisha. Beruntung jam itu diperolehnya seb
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Bab 30

“Do you need a hand, Mr. Dede?” tanya seorang pelayan wanita, saat melihat Dede masuk dari pintu samping dengan wajah terlihat resah. Pelayan itu membawa karung plastik berisi sampah dari dapur.“Not really. I’m just looking for my wife,” tolak Dede halus. “Did you see her recently?”“No, I didn’t. I haven’t seen her since coming back from the hotel,” sahut pelayan itu sedikit heran.“Oh, Okay. Thanks
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
PREV
123456
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status