“Kalian mau main tidak?” hardik Amisha saat dilihatnya Zain dan Yoshi masih ogah-ogahan, telentang di atas karpet.Sejenak Zain dan Yoshi saling toleh, lalu serentak bangkit dan berseru kompak, “Oke! Ayo mulai!”Gianna melempar balok uno stacko itu kepada Yoshi, seolah memberi perintah kepada lelaki itu untuk menyusunnya.“Dasar cewek manja! Masa menyusun ini saja tidak bisa,” gerutu Yoshi, mengejek Gianna.PLAK!“Kerjakan saja! Tidak usah banyak protes!” omel Gianna, menepuk keras bahu Yoshi.“Ish! Sakit tahu!” semprot Yoshi,mengusap bekas pukulan Gianna.“Meledek lagi, giliran mulutmu yang kutabok!” ancam Gianna.“Oh My God! Kalian mau main atau mau berantem sih?” Zain mulai jengah dengan perang mulut antara Yoshi dan Gianna.“Dia yang mulai,” kilah Gianna, membela diri.Protes tersebut langsung dibalas tatapan tajam oleh Zain. Seketika Gianna bungkam.Yoshi kembali mencibir pada Gianna. Membuat mata Gianna membulat, seakan ingin keluar dari sarangnya.Setelah menentukan nomor urut,
Huling Na-update : 2024-06-10 Magbasa pa