“Maaf, Nona-Nona cantik! Kami tidak bermaksud untuk menjahili kalian. Kami hanya ingin berkenalan. Jadi, tolong katakan sesuatu! Jika kalian tetap bungkam, aku khawatir akan terjadi baku hantam di sini.” Dwayne yang sejak tadi lebih memilih diam, kali ini buka suara.Ia mulai jengah melihat perseteruan temannya dengan dua lelaki yang baru tiba itu. Sekecil apa pun sebuah kesalahpahaman, jika dibiarkan bisa menyebabkan sebuah peperangan besar. Dwayne lebih menyukai ketenangan.‘Dia cukup bijak!’ puji Gianna dalam hati.“Semua sudah cukup jelas, Man. Mereka berdua adalah wanita kami. Jadi, kalian boleh pergi!” usir Yoshi, membuat muka Steward memerah menahan marah.“Aku tidak bertanya pada Anda, tapi mereka.” Dwayne menatap dingin pada Yoshi.“Memangnya kalian tidak punya mata?” tanya Gianna datar.Pandangan matanya tertuju pada Dwayne. Rasanya lebih nyaman berbicara dengan Dwayne. Selain Bahasa Indonesia lelaki itu fasih, sikapnya juga lebih tenang. Tidak seperti Steward yang emosinya
Terakhir Diperbarui : 2024-06-04 Baca selengkapnya