“Theo,” panggil Felicia.Beberapa kali Felicia memanggil Theo, namun Theo tampak melamun masih dengan wajah yang pucat. Bahkan Felicia bisa melihat Theo berkeringat, sepertinya keringat dingin.Felicia menyentuh tangan Theo lalu kembali memanggil pria itu. Ternyata benar kalau Theo berkeringat dingin.“The, kamu jadi mengantar saya nggak?” tanya Felicia.“Hah?” Theo mengerjap kaget selama beberapa detik lalu mengangguk. “Ya.”Theo sudah akan keluar. Tapi, Theo melupakan sesuatu, Felicia pun bergegas mengambil benda penting yang lupa Theo bawa.“Theo, kunci mobilnya. Ketinggalan nih,” kata Felicia lalu menyodorkan kunci mobil kepada Theo.“Oh, ya.”Theo mengambil kunci mobil itu dari tangan Felicia, tapi Theo tampak seperti orang linglung sampai menjatuhkan kunci mobil yang baru diambilnya.Felicia yang terkejut buru-buru menunduk, mengambilkan kunci mobil Theo.“Kamu sepertinya sakit. Di rumah aja, ya? Biar saya pulang sendiri,” ucap Felicia.Theo mengerjap. “Hah? Nggak, saya nggak ap
Last Updated : 2024-05-18 Read more