Bunyi ponsel Ryan yang nyaring membuat Tania merasa memiliki kesempatan untuk terbebas dari Ryan.“R-Ryan ponselmu berdering, mungkin itu penting.” Tania mendorong Ryan, agar menjauh darinya.Ryan yang pada awalnya mengabaikan panggilan telepon itu menjadi gusar, karena ponselnya terus saja berdering. Ditambah dengan Tania yang mendesaknya untuk mengangkat membuat Ryan melepaskan Tania, walaupun ia merasa enggan.“Untuk sementara waktu kau selamat. Ingat! Jangan pancing emosiku,” peringat Ryan.Diambilnya ponselnya yang terletak di atas meja bar, kemudian ia mengangkat panggilan telepon dari seseorang yang berada di ujung sana.‘Halo! Kau harus memberikan informasi yang penting, karena sudah mengganggu!’ tegur Ryan kepada sekretarisnya, melalui telepon.Suara sekretarisnya terdengar gugup saat menyahut di ujung sambungan telepon, ‘Maaf, Pak! Saya hanya mau mengingatkan, kalau pesawat Bapak akan berangkat satu jam lagi dan Bapak harus segera check in.’‘Oke, terima kasih sudah menginga
Terakhir Diperbarui : 2024-06-04 Baca selengkapnya