All Chapters of Pengantin Pengganti: Chapter 81 - Chapter 83

83 Chapters

Chapter 81

Melihat Robert hanya diam, membuat Luna memfokuskan dirinya lagi pada video game. Mungkin hanya dengan cara ini ia akan bertemu lagi dengan Aiden nanti. Namun dalam dirinya juga masih belum siap bertemu laki-laki itu. Apakah mungkin Aiden sudah menemukan perempuan lain yang sepadan dengannya. Aiden sudah melupakan Luna, perempuan yang tidak ada apa-apanya ini. Aiden dengan mudah melupakan kenangan mereka dan menjalani hidupnya dengan bahagia. Sial. Itu menyakitkan dan kini pandangan Luna jadi memburam. Membayangkan saja rasanya sakit sekali. Luna memang belum memberikan perasaannya sepenuhnya pada Aiden, tapi hidup bersama laki-laki itu menyimpan memori indah. Suara decitan kursi membuat Luna tahu Robert mulai beranjak berdiri. Baguslah, lebih baik dia pergi dan tidak mengganggu Luna. Tapi Luna salah, Robert mengambil kotak tisu dan menaruhnya di samping kaki Luna. Baru setelahnya ia keluar dari kamar dan menguncinya dari luar seperti biasa. Luna menghembuskan napasnya, menarik
Read more

Chapter 82

"Apa hubungannya denganmu?" Aiden balik bertanya. Ia sangat tidak suka jika orang lain menanyakan hal sensitif apalagi terkait Luna padanya.Zack tersenyum simpul. Masih sulit didekati oleh pertanyaan itu. "Tidak apa, hanya saja aku ada kenalan yang mudah menemukan keberadaan seseorang."Aiden diam. Dia mulai terpancing pada kalimat Zack. Namun tidak mau lagi banyak bicara apalagi membicarakan Luna. Biarkan ini menjadi rahasianya. Zack mengedikan bahu. "Kau masih tertutup soal ini. Tidak masalah. Kau bisa mengandalkanku jika perlu bantuan."Aiden mengangguk saja. Agar Zack diam juga. Lebih baik keduanya membahas hal lain.******Robert mengernyitkan kening berharap telinganya tidak salah dengar. "Apa katamu?" Kini dia telah beranjak dari kursi sangking tidak percaya dengan apa yang Bryan katakan. Bryan sudah menunduk dalam. "Maafkan saya Pak."Robert berdecak langsung meninggalkan ruang kerjanya. Laki-laki tinggi itu masuk ke lift menekan tombol lantai dasar. Ia harus memastikan se
Read more

Chapter 83

Aiden diam sejenak. Tidak ingin langsung marah atau ingin tahu lebih lanjut terpancing oleh kalimat Robert. "Ku sarankan untuk tidak menyentuhnya lagi selagi aku masih baik." Robert terkekeh. "Kau masih menginginkannya?""Itu bukan urusanmu."Robert mengedikkan bahu. "Lalu kenapa kau mencarinya lagi. Tidak perlu bertanya itu sudah terlihat olehmu." "Ada yang perlu kami selesaikan. Sepertimu, dia juga berhutang sesuatu padaku." Aiden memilah kata dengan baik."Bagaimana jika... aku mulai menyukainya." Robert tidak henti-hentinya membuat emosi Aiden meningkat. Masih jelas terekam saat itu raut Robert tampak serius. Tidak bermaksud memainkan Aiden, justru Robert mengatakan itu karena ingin mengungkapkan apa yang telah mengganggunya akhir-akhir ini."Maksudmu?" tanya Aiden ingin memperjelas tebakannya. "Kau sudah mendengarnya. Sebagai laki-laki terhadap perempuan. Aku tidak menemukan apa yang dia miliki dari perempuan lain." Robert mungkin sudah gila. Bagaimana bisa ia menyukai perem
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status