Share

Chapter 85

Dewi mengusap-usap pundak Luna menenangkan perempuan itu. "Ini memang melelahkan, tapi jangan sampai mereka tahu kau menangis." Dewi berbisik mengingatkan.

Luna dengan segera mengusap air mata di pipinya dan kembali fokus merajut. Kedua alisnya menyatu sebab menahan sesak didada.

Mereka menyelesaikan pekerjaan begitu jarum jam menunjukkan pukul tiga sore. Meski dipulangkan kembali ke penginapan, Luna dan Dewi tidak dapat langsung beristirahat. Mereka masih harus bersih-bersih bersama tawanan yang lain.

"Aku akan membuang ini." Luna pamit pada Dewi. Membawa kantong plastik berukuran besar berwarna hitam.

Melihat itu, Dewi langsung menghampiri Luna dan membantu membawanya. "Ini berat! biar aku saja."

Luna tersenyum. "Tidak seberat itu."

Dewi menggeleng. "Jangan paksakan dirimu, kau sedang hamil tua. Ingat mereka tidak membayar ketika perutmu kontraksi. Jadi tetaplah berhati-hati."

Mendengar itu Luna akhirnya luluh. Ia harus mengutamakan bayinya sekarang.

"Maaf jadi merepotkanmu ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status