Home / Rumah Tangga / SAUDARA MISKIN / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of SAUDARA MISKIN: Chapter 51 - Chapter 60

74 Chapters

51

" Memangnya abang darimana ?"Bukan malah menjawab, air mata Bang Usman malah mengalir semakin deras. Baru kali ini ku lihat Bang Usman menangis sehisteris ini selama lebih dari sepuluh tahun menemaninya hidup bersama." Abang merasa bersalah sekali sama kamu, Neng,"Aku semakin bingung dengan ucapan suamiku sendiri. Aku bertanya, jawabanya tidak langsung ke topik masalah. Tetapi malah berputar." Sudah bang. Eneng sudah mema afkan. Lagipula abang juga sudah kembali kan. Wajar kok ibu menyuruh abang untuk belajar bisnis. Kan nantinya, abang yang akan meneruskan usaha ibu," ucapku seraya beranjak dari ranjang, mengambilkan baju suamiku agar ia mandi terlebih dahulu." Mandi dulu bang, baru istirahat,"Bang Usman mengangguk lesu. Mungkin ia sedang lelah. Maklum ini pengalaman pertamanya harus meninggalkan rumah tiga hari lamanya.Saat Bang Usman masuk ke kamar mandi, aku bongkar kopernya untuk mengeluarkan baju baju kotor. Saat ku buka kopernya bau melati menyeruak dari dalam. Bau yang
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

52

Mama ?Apa aku tidak salah dengar ?" Wah mama tidak ada. Tapi duduk sebentar bolehlah," kata Tante Mira dengan hangat.Oh mungkin ia menanyakan keberadaan mamanya disini. Tapi sayangnya tidak ada." Bi, buat minum buat Tina ya ? Sini biar saya yang ngantar," tawarku" Tapi nya. Ini tugas saya," jawab Bi Nah sungkan." Sudah tidak apa apa bi. Saya cuma membantu,"Jujur, aku masih penasaran dengan panggilan itu. Apa yang mereka bicarakan setelah ini. Keduanya terlihat lebih sumringah dari biasanya." Pulangnya nanti saja ya Mir. Sekalian menunggu," kata Tante Mira mengerlingkan mata." Iya deh tante,". Tina tersipu malu" Permisi. Mbak Tina, silahkan diminum dulu," ucapku mempersilahkan." Hai Mbak Narti. Apa kabar?" tanya Tina. Tumben sekali ia bersikap baik kepadaku." Alhamdulillah kabar baik mbak,"" Jangan pakai mbak. Tina saja,"Aku tersenyum mengangguk lalu melangkah pergi. Tak ada angin tak ada hujan, sikapnya berubah 360 derajat. Aku harus berfikir aneh atau tetap berfikir wa
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

53

Aku melongo melihat pemandangan itu. Katanya Tina ingin berubah kenapa tidak menghargai keberadaanku disini. Bukankah dia berkata sudah punya suami. Atau mungkin suamiku juga suaminya Tina ? Tapi apa mungkin Bang Usman berkhianat sejauh ini.Bang Usman seperti tidak enak hati melihat ke arahku. Tapi dia juga tidak menolak uluran tangan Tina. Aku membuang pandang ke arah lain. Menghembuskan nafas kecewa.Aku tinggal kan saja ruangan ini daripada hatiku bertambah sesak. Saat membalikan badan, ekor mataku menangkap bayangan Bang Usman mengikutiku." Neng," panggilnya lirih.Aku menoleh ke arahnya dengan berat. Dari sorot matanya seperti ada sebuah permohonan." Sudahlah Fandi, sudah saatnya Narti tau kan," kata Tante Mira.Tetapi aku malah mendelik tajam kepada Tina. Dia juga hanya menundukan kepalanya tanpa berani menatap aku.Pandanganku kini beralih ke Bang Usman. Mencari kebenaran. Tentang apa yang terjadi sebenarnya."Ma afkan aku mbak. Aku harap mbak bisa menerima aku menjadi madum
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

54

" Tidak bisa begitu. Dia juga wanita. Kamu menikahinya hanya untuk menceraikanya ?".Aku tertunduk lesu. Aku memang sakit hati untuk sekarang ini. Tetapi aku juga tidak mau egois. Aku tidak mau langkahku membuat sakit hati orang lain." Lalu mau kamu apa Narti ?" tanya Bang Usman.Aku terdiam. Berfikir keras. Mencoba menguatkan hati. Mengambil keputusan yang benar. Aku menghembuskan nafas pelan." Ceraikan aku bang. Aku akan pergi dari rumah ini."" Aku tidak mau neng. Tolong berfikirlah yang jernih,"" Aku sudah ikhlas menerimamu apa adanya bang. Masalah ekonomi, aku bisa ikhlas menerimanya. Tetapi untuk berbagi hati, ikhlasku terlalu berat,"" Aku sama sekali tidak mencintai Tina neng. Lalu apa yang kamu ragukan kembali ?"Aku bangkit dengan mata yang mungkin sudah terlalu sembab. Ingin aku akhiri pertengkaran yang tidak ada ujung nya ini. Lebih dari sepuluh tahun kami berumah tangga, baru kali ini terlibat pertengkaran hebat." Sudah cukup bang. Mau abang mencintaiTina atau tidak
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

55

Semua mata melongo menatapku...Entah itu pandangan ingin tau atau pandangan simpati. Yang jelas setiap orang mempunyai karakter masing masing." Loh mbak Narti, bukanya sekarang sudah kaya kok mau jualan ?" tanya Bu Ira dengan tatapan kepo yang bisa aku artikan.Aku membuang nafas pelan. Biarlah akan ku terima segala konsekusnsi termasuk menjadi omongan orang satu kampung tentang keadaanku saat ini." Yang kaya Bang Usman bu. Bukan saya," ucapku sehalus mungkin agar tidak tersulut emosi.Benar saja daksm hitungan detik bisik bisik itu mulai menyerempet telingaku. Aku hanya menguatkan hati demi buah hati dalam gendongan.Aku tidak boleh terlalu larut dalam kesedihan ini. Aku harus bangkit. Inilah kehidupan. Ada masanya terang. Pun ada masanya gelap menghampiri.Aku mulai meracik bumbu bumbu untuk aku masak. Tiba tiba pikiranku melayang pada usaha rumah makan yang sempat aku kelola. Memakai resepku. Dan kinu tanpa aku disana. Semoga masih tetap bisa berjaya nantinya.***Matahari sedan
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

56

" Harga diri seperti apa yang kamu maksud ? Apa dia merendahkanmu ?" tanya Kang sabar." Kang Sabar sama sama laki laki. Pasti juga sama memdukung tentang poligami," ucapkubseraya membukakan pintu dan kami semua masuk.Yumna diletakan Nisa di ranjang reyotnya. Dia tampak tidur nyenyak sekali. Mungkin dia begitu lelah. Di usia yang sangat belia, ku ajak dia berjuang hidup." Mbak Narti nanti ikut Nisa saja ya tinggal di rumah kontrakan. Mbak menjaga Yumna saja, biar aku yang kerja" pinta Nisa menatap iba kepadaku.Aku tersenyum dengan permintaan Nisa. Cinta seorang adik kandung yang tulus." Tidak apa lah Nis. Mbak hidup disini saja. Mbak kan berasal dari sini." tolak ku sehalus mungkin." Tadi Usman menemui Akang. Dia ceritakan semua masalahnya. Dia pula meminta ma af telah membuatmu bersedih," kata Kang Sabar." Lalu ?"" Tidak baik kalau ada masalah rumah tangga, seorang istri pergi begitu saja dari rumah Nar. Usman tidak sepenuhnya bersalah. Dia menikahi Tina karena dia juga tetap
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

57

" Mbak Narti,"Perempuan berpakaian syar'i berjilbab lebar itu menghampiriku. Aku melangkah untuk menghindar. Tetapi telat, tanganya berhasil mencengkram tanganku." Jangan pergi mbak. Ma afkan aku," ucapnya.Dia Tina. Adik madu. Yang manisnya seperti empedu. Yang merebut dengan paksa apa yang telah menjadi milik ku. Dan sekarang dengan penampilan baru dia menemuiku." Mau apa lagi kamu Tin ? Bukanya semua sudah jelas. Dan gelar Nyonya Usman Arifandi telah engkau dapatkan. Apalagi yang engkau inginkan dariku ? Aku sekarang sudah miskin. Tidak ada yang perlu engkau irikan lagi. Dan tak pantas engkau meminta apa apa lagi."" Aku tidak bermaksud untuk itu mbak. Aku merasa bersalah sekali. Ingin ku kembalikan semua seperti awal lagi. Tetapi Mas Fandi menolak menceraikanku ," ucapnya menunduk menatap lantai mushola ini." Bukankah kamu senang jika Mas Fandi tidak menceraikanmu ? Asal kamu tau ya Nona manis, aku yang meminta Mas Fandi untuk tidak menceraikanmu,"" Kenapa mbak Narti melakuk
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

58

" Emak," teriak Yuli dari kejauhan.Aku tersenyum senang, bisa bertemu dengan Yuli. Tetapi tidak dengan mereka. Bang Usman mengulurkan tanganya. Kebiasaan yang sudah ada dari kami masih susah. Menyalimi tangan suamiku darimana saja. " Aku rasa tidak perlu bang," kataku singkat." Aku masih suami sah mu neng," jawabnya meyakinkan." Jangan adu mulut di depan anak anak," ucapku seraya membuka pintu rumah.Ku baringkan Yumna di ranjang. Serta merta Yuli menciumi adiknya yang gembul itu. Mungkin rasa rindu sudah mendera dalam hatinya." Yuli bisa main sama Yumna di luar sebentar ? Bapak sama ibu mau bicara sebentar." ucapku sehalus mungkin." Untuk apa neng ? Yuli sudah tau. Dia bukan anak kecil lagi," kata Bang Usman.Benar Yuli memang bukan anak kecil. Tetapi dia tengah dalam masa transisi dari masa anak anak ke fase remaja. Aku takut perasaanya masih labil. Aku mendengkus kesal dengan pemikiran Bang Usman saat ini." Lalu untuk apa kalian datang kesini. Kalau mau pamer kemesraan dan
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

59

Astagfirulloh...Berdosakah aku dengan apa yang sudah aku lakukan ? Egoiskah aku ?Salahkah aku mengharap Bang Usman seperti Ali bin Abi Thalib. Sementara diriku tidak sepantas Fatimah Az ZahraLalu bagaimana dengan mereka ? Bagaimana dengan Yuli, anak ku. Dia pasti memdapat fasilitas mewah. Tapi apakah dia juga mendapat curahan kasih sayang. Kenapa hatiku tidak tega menahanya agar tetap tinggal disini.Tok.. tok.. tok..Suara ketukan pintu dari luar. Segera kuhapus air mataku. Bergegas membuka pintu." Asalamualaikum mbak," Ternyata Nisa yang datang. Ia seperti membawa banyak sembako dan stok makanan ke rumah." Mbak habis menangis ya ?" tanya Nisa" Ahh enggak. Kata siapa ?"" Sudah deh mbak. Jangan bohong ke aku. Aku tadi sempat melihat Kang Usman dan Tina kesini kok,"Aku menoleh ke arah Nisa." Lalu kamu tadi dimana Nis ? Kamu mengintip ?"" Enak saja. Aku tadi melihat rumahku di kampung ini mbak. Walau penuh cerita pilu, aku membawa barang barang berhargaku. Ingin langsung kesi
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

60

" Mbak Narti tolong Mbak Leli," kata Bu Rt panik.Aku tercengang. Melongo tak percaya. Bukan kah baru saja Leli mengaba ibu ibu untuk segera ke kantor desa." Ada apa dengan Leli bu ?" " Mbak Leli mau bunuh diri," kata Bu RT pelan.Tak banyak bicara aku segera berlari ke rumah Leli. Hati ku begitu panik walau Leli tidak suka denganku, dia tetap adik ku. Bagiku ikatan darah itu tetap pekat.Ternyata sudah banyak warga yang berkerumun di rumah Leli. Aku menerobos kerumunan warga yang sesak. Tidak ku lihat juga ada Sobri disitu.Leli telah naik di atas lemari. Entah bahaimana cara nya. Di kayu penyangga rumah telah terpasang tali yang ia kalungkan ke leher. Sekali saja dia lompat tubuhnya pasti menggantung.Ilham, putra Leli hanya meringkuk menangis sesenggukan di pojokan. Mungkin dia takut melihat ini. Ku peluk dia. Ku benamkan dia dalam pelukanku. Putranya terlalu kecil jika harus kehilangan sosok ibu." Ma afkan ibu kalau ada salah ya bulik. Ilham mohon tolong bantu ibu," pinta nya d
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status