Semua Bab SAUDARA MISKIN: Bab 41 - Bab 50

74 Bab

41

" Mbak Nisa Ya Allah siapa yang membuat mbak seperti ini. Akan ku bunuh orang itu,". Toni berteriak emosi setelah bertemu Nisa di rumah sakit." Dia harus membayar mahal semua yang sudah dilakukan ke mbak," lanjut nya.Sebelumnya aku tak pernah melihat Toni se emosi ini. Wajah nya merah padam. Tangan nya mengepal. Entah apa yang terjadi jikalau Tatang ada di hadapanya. Dan Toni juga bukan orang sembarangan. Dia pernah mengikuti salah satu perguruan pencak silat. Aku harus menjaga jaga kalau kalau Toni tak dapat mengendalikan emosinya." Tenanglah dulu Ton. Yang terpenting Nisa kembali sembuh. Kita harus sering mengajaknya berkomunikasi."Toni mendengkus kesal. Melengos menahan gejolak amarah." Kenapa tak ada satupun yang memberi tahu Toni dengan keadaan ini semua termasuk mbak yang sudah pindah," ucap Toni gusar.Aku meminta Yuli untuk mengajak Nisa jalan jalan di taman. Mungkin ini percakapan dewasa antara aku dengan Toni. Nisa tidak boleh tahu terlebih dahulu. Takut memperparah psi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

42

" Enggak," ucap Leli ketus. Dia tetap bersikeras tidak mau ikut ke rumah sakit menjenguk kedua saudara nya." Mbak, Toni mohon sekali ini saja." ucap Toni memelas. Terlihat juga ia mulai meneteskan air mata nya." Sekali tidak ya tidak,"Toni menghembuskan nafas kasar. Dia seperti terlihat juga sebal kepada Leli. Betapa kerasnya hati adikku satu ini. Hati nya sudah benar benar beku." Dulu Kang Sabar pun waktu sehat hanya memikirkan Mbak Narti. Sekarang kenapa saat sakit, aku juga yang kesana ?"" Astagfirulloh Lel. Kang Sabar tidak seperti itu. Berapa kali harus aku bilang kalau Toni, almarhumah emak, maupun Kang Sabar memperhatikan aku karena aku berbeda. Aku tidak seberuntung kalian. Ekonomi ku saat itu jauh dibawah kalian. Untuk makan saja susah. Tak ayal aku juga sering makan berlaukan garam. Aku tak mengharap belas kasihanmu Lel. Tapi apakah tak tersentuh hatimu melihat keadaan saudaramu ini ?" ucapku panjang lebar.Padahal emak sudah tiada. Dan kehidupanku sekarang sudah beruba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

43

" Suka atau tidak. Terpaksa atau tidak. Aku tetap akan membawa mbak ke rumah sakit," ucap Toni." Bisa aku laporkan ke polisi kamu Ton," gertak Leli berusaha melepaskan diri." Aku tidak perduli. Yang lenting Mbak Leli harus datang ke rumah sakit dulu,".Toni tetap menarik kasar Leli masuk kedalam mobilnya. Leli terlihat marah sekali." Sudahlah Lel. Nisa dan Kang Sabar itu bukan orang lain. Tidak usah semarah itu,"" Tapi kalian tidak ada hak sama sekali untuk memaksaku ikut," ucap Leli setengah berteriak." Ma'af mbak ini memang salah tapi kalau tidak dengan cara begini, mbak Leli tidak mau ke rumah sakit. Padahal yang tengah berjuang melawan penyakitnya disana adalah kakak mbak. Bukan orang lain. Aku juga datang ke rumah Mbak Leli meminta tolong sebagai adik bukan sebagai orang lain," jelas Toni anjang lebar." Iya aku tau kamu adik ku. Tapi siapapun tidak berhak memaksaku termasuk kamu,Ton." ucap Leli geram tak mau kalah." Setelah dari rumah sakit, terserah Mbak Leli mau memunt
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

44

" Harusnya kami bertanya dulu, kenapa mbak Nisa mengamuk saat bertemu mbak Leli. Apa yang telah mbak perbuat ?"" Kalian kira aku ini pembunuh begitu ? Atau orang jahat ? Atau aku yang menganiaya Nisa ? Untuk apa mengotori tangan dengan hal yang tidak penting,"" Bagaimana kami tidak bilang kalau Mbak Leli bukan orang jahat ? Nyatanya terhadap saudara pun tidak perduli. Selalu menyakiti hati," ucap Toni" Semua ada penyebabnya Ton. Dan aku tidak mau berucap berkali kali," kata Leli melirik ke arahku.Iya aku paham. Tetapi percuma juga aku jelaskan mati matian. Kalau memang itu sudah terpatri abadi dalam lubuk hatinya. Aku juga tidak ingin memperparah suasana." Memang manusia itu tidak akan sadar kalau belum ditampar keadaan." ucap Toni tak kalah ketus.Aku mengelus lengan Toni. Mengisyaratkanya untuk menahan amarah sebisa mungkin. Ini rumah sakit, kasian banyak pasien yang sedang berjuang melawan sakitnya kalau mendengar kegaduhan kami.Tiba tiba seorang suster tampak berjalan kemari
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

45

" Kamu saudara yang paling dekat dengan Nisa. Apa kamu juga tidak tau Lel?" tanya Kang Sabar mendelik tajam.Leli terlihat salah tingkah. Entah apa yang diperbuat atau disembunyikan selama ini." Memangnya aku ini asisten pribadinya kang ?" jawab Leli ketus.Kang Sabar hanya geleng geleng kepala." Entah kapan engkau berubah Lel," Semua hanya diam. Kalut dalam pikiranya masing masing. " Toni bawa Nisa kemari." perintah Kang Sabar.Toni mendorong pelan kursi roda Nisa mendekat pada Kang Sabar. Dan Nisa masih diam mematung. Kang Sabar meraih tangan Nisa menciumi nya bertubi tubi dengan penuh linangan air mata." Ma afkan akang Nis. Akang keliru menikahkanmu dengan orang yang salah,"Aku menenangkan Kang Sabar. Tangisanya membuat tubuhnya berguncang hebat. Hatiku ikut tersayat melihat pemandangan yang memilukan ini. Berilah kesembuhan untuk Nisa, Tuhan. Agar Kang Sabar tidak terus merasa bersalah." Ton, antarkan aku pulang," ucap Leli tiba tiba." Sebentar lah mbak. Apa mbak tidak rin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-07
Baca selengkapnya

46

" Mbak dia jahat," ucap Nisa lirih tapi aku mampu mendengarnya." Siapa Nis ?"tanyaku kaget sekaligus senang, Nisa mau berbicara.Tetapi Nisa tetap diam dan mengarahkan kepalanya ke pintu. Seolah olah memberi isyarat.Maksutnya siapa yang jahat ? Apa mereka yang keluar tadi ?" Siapa Nis ? Katakan saja," Tetapi Nisa tetap diam. Dan kembali mengisysratksn dengan mengarahkan kepala ke pintu." Toni ?"Dia menggeleng." Leli ?"Dia kembali diam. Tanpa merespon. Aku beradu pandang dengan Kang Sabar penuh tanda tanya. Apa yang sebenarnya terjadi ? Bertanya pada Leli pun juga percuma, dia pasti menolak untuk menjawab dengan segala kalimat ketusnya." Nisa bisakah kamu ceritakan yang sebenarnya terjadi ?"Dan lagi lagi Nisa hanya diam. Mungkin memang belum waktunya dia bercerita. Atau Nisa memang belum sanggup." Jahat,"Nisa kembali bergumam seperti itu." Siapa yang jahat ? Toni ?"Dia kembali menggeleng." Leli ?"Dan dia mengangguk.Oh Tuhan apalagi yang diperbuat Leli. Aku dan Kang Sab
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

47

Aku terdiam. Masih kaget tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Nisa. Aku memang bukan pihak yang telah di duakan. Tetapi hatiku ikut sakit mendenganya. Apa lagi Nisa ada dipihak yang merasakan." Itulah lelaki mbak. Yang kita anggap baik, tidak sepenuhnya baik. Dulu yang aku anggap malaikat ternyata tak lebih dari setan yang tak mampu menjaga syahwat," Degg. Kalimat itu seperti menancap dalam sanubariku. Aku teringat Bsng Usman. Semoga dia tetap setia apapun itu jalanya." Pernikahan dengan cinta pun pasti akan gagal mbak kalau tidak ada komitmen di dalamnya," kata Nisa lagi dengan linangan air mata.Aku mengelus pundaknya menenangkan." Sudah Nis. Kadang kadang ujian datang bukan untuk melemahkan. Tetapi kadang ia datang justru untuk menguatkan."Nisa tersenyum. Lalu memeluk ku." Kuatkan aku ya mbak," ucapnya lirih.Aku mengangguk.Besok kita beri kejutan Toni dan Kang Sabar kalau kamu sudah sembuh ya,"***Hari semakin malam. Tetapi suamiku dan ibu mertua tampak belum pulang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

48

Aku menghela nafas panjang. Semoga tidak terjadi apa apa di dalam. Raut wajah Nisa juga langsung berubah pucat pasi. Bismillah kami buka pintu.Dan ternyata benar dugaanku, ada Tatang di dalam. Reflek Nisa langsung bersembunyi di balik punggungku.Kang Sabar dan Toni pasti terkejut melihat Nisa mampu berjalan dan sadar seperti biasa. Tetapi bukanya memberi kejutan seperti yang kami rencanakan, yang ada kami malah terkejut dengan kehadiran Tatang.Tatang langsung menghampiri Nisa dengan sorot mata yang tajam. Tapi sayang kedua tanganya langsung ditahan oleh Toni." Mau kemana kamu ? Hah ?" kata Toni." Nisa, kenapa kamu ikut mereka tanpa seizinku ? Ayo kita pulang." ucapnya geram." Pulang kemana ? Ke rumah yang bagaikan penjara penyiksaan itu ?" kata Nisa dengan berani berteriak lantang." Tutup mulutmu Nisa. Bukankah kamu mrmbenci mereka ? Kenapa sekarang kamu bagaikan budaknya ?"" Apakah tidak keliru ? Jika aku hidup bersamamu, aku serasa menjadi budakmu. Yang harus diam melihat p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

49

Rasa rasanya masalah tidak ada berhentinya menerpa. Satu susah selesai, satu lagi datang mengguncang. Dulu Narti yang lemah, yang selalu dihina saudara sekandung. Kenapa sekarang menjadi dominan ? Ahh aku sama sekali tidak berharap seperti itu. Aku hanya menolong saudaraku yang tertimpa musibah. Tidak ada maksud menonjolkan diri atau apapun sejenisnya.***Dan ini hari keduaku tanpa ditemani suamiku. Pun tanpa aku tahu kabar dan keberadaanya. Apakah dia sudah makan ? Apakah dia masih menjaga lima waktunya ? Aku sama sekali tidak tau. Semoga dimana pun Bang Usman berada, dia selalu mengingatku dan juga kedua buah hatinya.Saat aku keluar kamar, tak sengaja aku bertemu ibu mertua dan Tante Mira mungkin selepas bekerja." Bu, Bang Usman kok nomor handphone nya tidak bisa dihubungi ?" tanyaku." Lebay banget sih kamu Narti. Itulah resiko menjadi istri seorang bisnis man. Untung untungan lho kamu berjodoh dengan Fandi. Pewaris tunggal kerajaan bisnis Arifandi Group," kata Tante Mira denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya

50

" Aku yang menyuruhnya menggoda Tatang," ucap Sobri yang tiba toba datang.Leli melipat tanganya di dada. Tersenyum sinis merasa menang. Kami yang ada disitu semakin merasa kebingungan." Atas dasar alasan apa kamu melakukan perbuatan keji itu ? Apa kamu tidak berfikir ada Nisa dibaliknya ?" tanya Kang Sabar mendelik tajam.Ku lihat Nisa mulai berlinang air mata. Rumah tangga yang dibangun dihancurkan secara sengaja bahkan oleh keluarga kakak kandungnya." Aku tidak mau Tatang diangkat menjadi sekretaris desa mengganti Pak Wardoyo yang sudah pensiun. Enak saja. Aku yang lebih dahulu menjadi perangkat desa,"Kang Sabar menelungkupkan wajahnya ke tembok. Mungkin beliau sama terkejutnya seperti aku. Benar benar muak dengan jalan pikiran keluarga Leli. Hanya harta dan tahta yang ada di benaknya." Hanya karena harta dan tahta, lantas engkau tega mengorbankan Nisa ?" tanyaku penuh amarah." Peduli apa aku. Saudara tetap sudara. Tetapi yang namanya kehidupan tetap dijalani masing masing,"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status