“Kita sudahi latihan hari ini, Tim.” Napas Moreau menggebu – gebu ketika akhirnya suara sang pelatih mengakhiri sesi latihan panjang. Dia langsung melompat turun mengikuti pegangan tangan Juan yang mengendur di pinggulnya. Mereka saling menatap, lalu secara kompak berseluncur dengan sepatu skate mengikis di lapisan es, menghampiri Anitta di pinggir lapangan yang diliputi banyak garis – garis di permukaannya. Moreau tahu apa yang akan dia hadapi. Ekspresi wajah Anitta sedikit lebih serius dari kali pertama mereka bertemu setelah sepekan lalu. Wanita itu mungkin menyadari sesuatu yang ganjil, sehingga sejak awal pula Moreau sering mendapat teguran. Sungguh, dia sudah berusaha fokus, tetapi bayangan wajah Abihirt dan percintaan mereka di kamar hotel tadi masih menjadi suatu misteri yang bertunas luar biasa ganas. Hampir tidak ada jeda dan Moreau merasa cukup lelah disergap perasaan bersalah kepada ibunya, wanita yang jelas – jelas melibatkan dirinya ke dalam kesalahan, andai, tida
Read more