Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Chapter 301 - Chapter 310

All Chapters of Perjanjian Terlarang: Chapter 301 - Chapter 310

428 Chapters

Misterius

“Aku memang kesal kepadamu. Seseorang tadi bicara serius, tapi kau bersikap seolah keberadaanku tidak penting!” Moreau melepas suara satu tingkat lebih tinggi demi memastikan ayah sambungnya diam. Itu sedang terjadi, seolah Abihirt perlu memikirkan serangkaian respons di sana, di mana pria tersebut akan mengambil saat – saat tertentu untuk memulai. Sudah seharusnya begitu. Sialnya, Moreau tidak bisa menebak lebih cepat jika ternyata Abihirt akan menyingkirkan sisa jarak di antara mereka. Tidak ada satu pun kata terucap. Seperti terlalu tiba – tiba setelah pria itu mendekat tubuhnya erat. Moreau agak tersentak. Merasa tegang, tetapi akhirnya berusaha menenangkan kejutan tak terduga yang dia alami. Sentuhan Abihirt terlalu hangat. Dia tak memungkiri. Membiarkan dekapan pria itu lebih erat—yang sebenarnya bukan apa – apa, karena mereka tak memiliki hubungan intens sekadar menghadapi pertengkaran hebat, lalu berbaikan dengan cara persis seperti ini. Sesekali Moreau
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Keberadaan Mereka

Sebuah mobil cukup familiar terparkir di halaman depan rumah. Moreau mengedarkan pandangan ke pelbagai arah, mengira mungkin dia telah melewatkan beberapa hal setelah satu hari yang panjang. Barangkali memang tak harus merasa ganjil ketika sekelebat bayangan wajah Gloriya muncul di benaknya. Urusan tentang kekacauan Froy belum selesai. Dia mengerti itu, dan tak seharusnya pula dikejutkan oleh informasi tambahan; tentang Barbara yang meninggalkan pekerjaan kantor lebih awal dengan kendaraan wanita tersebut sudah tersisihkan di garasi. Mungkin beberapa hal telah dibicarakan di dalam sana. Moreau coba – coba menduga bahwa Barbara masih berusaha meyakinkan kapasitasnya terhadap kebutuhan membujuk Abihirt supaya pria itu berubah pikiran. Kekhawatiran Gloriya sudah tidak dapat ditampung lebih lama. Moreau mengerti tentang beberapa hal yang benar – benar buruk. Dia tidak ragu berjalan menuju ruang tamu. Setidaknya bukan untuk terlibat secara penuh. Hanya sekadar ingin tahu, sud
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Mengapa?

Kali pertama mendapati situasi di sekitar ... pria itu tidak mengatakan apa – apa sebagai sebuah tanggapan. Hanya sekelebat ekspresi skeptis, seolah bisa menebak dan terlihat cukup keberatan terhadap keputusan Gloriya untuk mendatangi tempat ini. Kemudian, ketika akan melangkah ... satu – satunya hal yang dapat Moreau tafsirkan adalah arah keinginan Abihirt yang cukup kontradiktif. Pria itu dapat dipastikan tidak memiliki minat sekadar menyingkirkan sisa jarak di antara mereka. Bukan pula menaiki undakan tangga—lalu berjalan ke arah kamar. Dapur. Ya. Di sana. Persis baru saja melewati beberapa pasang mata, seakan – akan pria itu tidak melihat apa pun. Bahkan kepada Barbara yang tampaknya sudah cukup antusias—sekarang sedang mengungkapkan betapa dia keberatan. “Abi, berhentilah sebentar. Kita bicarakan masalahmu dan Froy hingga tuntas. Tidakkah kau lihat calon istri dari keponakanmu.” Suara Barbara lepas bebas ke udara, tetapi tak cukup menggaet ta
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Pernyataannya yang Salah

“Aku rasa kau sudah tahu alasanku memenjarakannya.” Sebuah pernyataan membuat Lewi sedikit menahan napas. Reaksi wanita itu tak pernah luput dari pandangan Moreau. Dia yakin akan memperlihatkan desakan serupa kalau – kalau dirinya ada di sana. Butuh beberapa saat ... setidaknya bagi Lewi memikirkan jawaban. Satu bagian yang hampir terjadi ketika tiba – tiba Gloriya memotong pembicaraan. “Kami datang kemari bukan untuk membicarakan apa alasan kau memenjarakan Froy. Lewi sudah tahu dan dia tetap mencintai putraku. Mereka juga akan segera memiliki anak. Tidakkah kau memikirkan sedikit tentang nasib cucu—ku.” “Diamlah. Itu cucumu, tidak ada urusannya denganku.” Hanya dalam sekejap, dan kemudian Gloriya harus menutup bibir dengan rapat. Wanita itu terlihat mulai mendapat pengaruh oleh pernyataan Abihirt yang terucap dingin. “Jangan kau pikir membawanya di tempat ini bisa membujuk-ku supaya berubah pikiran. Aku tetap tak peduli.” Pria itu melanjutkan
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Menyelinap

Sudah terlalu larut untuk memahami situasi di sekitar ruangan, tetapi reaksi murni yang Moreau tunjukkan hampir hanya berupa respons terkejut, kemudian tetap diam saat suara pintu menutup dan derap langkah seseorang terdengar sayup – sayup mengintai di seluruh kamarnya. Tidak tahu apa yang harus benar – benar dilakukan. Ada pelbagai banyak gambaran ganjil tak terungkap dan tidak seharusnya bermunculan sebagai sesuatu yang mengintai. Moreau tak ingin bersikap percaya diri mengatakan Abihirt; dengan ntah tujuan seperti apa tiba – tiba datang mencarinya. Urusan mereka; tentang kebutuhan pria itu mengundang federasi figure skating sekadar melakukan kesepakatan kontrak sudah cukup jelas. Dia dan Juan akan tetap tampil. Anitta telah mempersiapkan segala hal yang akan disebut latihan rutin. Atau barangkali ada satu bagian tertinggal, sehingga ayah sambungnya membutuhkan percakapan lebih serius. Derak ranjang hampir terdengar cukup lantang di udara. Moreau segera menahan
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Pernyataan Menyakitkan

“Tidakkah kau sadar sudah mengganggu tidurku, Abi?” Tidak ada pilihan. Moreau sudah berjuang keras supaya dia tetap mengatakan sesuatu dengan tenang. Sedikit berhasil ... mungkin. Berharap selalu seperti itu dengan prospek yang berakhir lebih baik. Abihirt perlu mengatakan beberapa hal, tidak apa – apa jika ingin terlalu singkat. Setidaknya pria itu dapat menyerahkan petunjuk. Celakalah. Alih – alih bicara, pria itu justru menggerakkan wajah—mencari letak posisi lebih nyaman, dan mengingatkan Moreau betapa mereka pernah menghadapi saat – saat seperti ini. Saat di mana Abihirt mendapati Samuel ada di kantor ibunya. Pria itu marah, cemburu, lalu mencari bahan pelampiasan. Bagaimanapun, dia selalu menjadi jalan pintas. “Abi ....” Moreau bergumam nyaris menyerupai lirih. Sambil menatap lurus langit – langit kamar, berusaha menahan sesuatu yang mendadak cukup menyakitkan. Tidak tahu .... Mungkin perasaannya yang tidak tepat. “Menyingkirlah sedikit, Abi.”
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Usai

Perbedaan kentara antara kedatangan ibunya—ketika Gloriya menjenguk dan seseorang dengan motivasi tak terbaca cukup memberi Froy ketegangan yang pekat, sehingga dia mengambil tindakan paling ragu sekadar duduk berhadapan—hampir menunduk saat mata kelabu itu menatap terlalu tajam ke arahnya. “Kenapa menjenguk-ku, Paman?” Akhirnya, Froy tak akan bisa menahan diri lebih lama. Kali pertama Abihirt menginjakkan kaki di tempat ini rasanya hampir seperti sesuatu yang mustahil. Dia masih menunggu jawaban singkat, mengerti bahwa paman-nya punya sedikit kebiasaan tidak mengatakan apa – apa; cenderung mengobservasi situasi di sekitar sebelum memulai; lalu akan mendominasi keadaan. Sudah terlalu lama, mendesak ketegangan di bahu Froy menjadi sesuatu yang bertingkat – tingkat. Kedua kakinya telah bergetar di bawah meja dan seluruh tangan dingin menjelma seperti sebuah lapisan es membekukan. Dia mengerjap berulang kali sekadar menetralisir reaksi seperti ini. Mungkin bersikap menje
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Berita Ketenangan

“Jadi Abi sudah mencabut laporannya dan sekarang Froy sudah dibebaskan?” Moreau mengangkat sebelah alis tinggi secara alamiah saat mendengar percakapan ibunya bersama seseorang di balik telepon. Sudah dapat dipastikan Gloriya adalah pelaku utama, yang menjabarkan bagaimana perasaan lega mengambil peran di antara mereka. Sedikit mengejutkan, tetapi lebih adil tidak berusaha mempermasalahkannya terlalu panjang. Mungkin ada sesuatu yang memberi Abihirt dampak dan Moreau masih menyakini segala sesuatu—mereka lewati semalam, merupakan salah satu alasan. Seseorang mengaku butuh ketenangan, demikianlah yang ayah sambungnya lakukan. Pantas dia tidak menemukan pria itu di mana pun ketika terbangun tadi pagi, meski sempat berpikir bahwa hal tersebut merupakan kebutuhan rutin—selalu terbayar oleh pola serupa, sehingga tak membutuhkan gambaran rinci untuk dijelaskan. “Aku rasa Abi langsung ke kantornya setelah menemui Froy. Dia tidak mengatakan apa pun kepadaku. Tidak ada yang ta
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Acara

“Moreau, cepatlah! Juan sudah menunggu-mu di depan.” Suara teriakan ibunya menggelegar sampai ke dalam kamar. Moreau segera menoleh ke arah pintu sebentar. Yakin Barbara ada di lantai dasar dan berusaha tetap mendesaknya supaya lebih cepat. Ya, paling tidak, dia berdandan sendiri untuk datang ke acara pernikahan Froy. Tidak berlebihan, hanya sedikit menebalkan make-up dari biasanya. Lagi pula, sudah akan selesai. Sekadar perlu menambahan lipstik sebagai bagian akhir dan Moreau sedang hati – hati melakukannya. Dia menatap cermin sambil merapikan sentuhan di bibir menggunakan ujung jari. Lip liner yang menyatu dengan warna nude memberi kesan lebih tebal dan Moreau sedikit menyukainya. Dia tersenyum tipis. Sengaja mengambil langkah mundur untuk memastikan kembali seluruh penampilan yang memantul sempurna di sana. Slip dress mode spegetti dari kain satin ringan dengan sentuhan sutra menyatu sempurna di tubuhnya setelah disesuaikan oleh tali – tali yang mengikat di belakan
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Gangguan

[Rasanya aku ingin membawamu ke ruang merah saat ini juga.] Hanya sebuah notifikasi ponsel dan Moreau segera mendapati tatapan tajam ayah sambungnya di kejauhan. Sejak awal mereka memang berpencar. Dia memutuskan untuk tidak terlalu dekat setelah tiba di pesta pernikahan Froy dan Lewi. Bukan apa – apa. Setidaknya ingin sedikit kebebasan daripada terjebak di tengah pengawasan Barbara. Sialnya Moreau tidak pernah menduga justru Abihirt-lah, yang nyaris tidak melepaskan perhatian darinya ketika mendapat kesempatan. Seperti saat pria itu sedang berdiam diri sendiri di pojokan taman, sementara Barbara telah berada di antara perkumpulan kenalan baru, termasuk Gloriya di sana. Wanita tersebut terlihat antusias melakukan banyak percakapan dan hampir benar – benar melupakan keberadaan suami penyendirinya. [Sekarang ini, teman kencanku adalah Juan. Kau tidak akan pernah membawaku pergi ke mana pun selama aku masih bersama teman kencanku, apalagi di ruang merah. Tidak akan.]
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
2930313233
...
43
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status