"Siram siram siram! Gulma gulma juga harus disiram supaya cepat mati!" Raka berkata dengan nada ketus, terus mengguyur air ke arah Marcus. "Ark! Kau-- Tuan, kau kenapa?" kesal Marcus, berusaha menghindar tetapi arah air terus padanya. Jelas Raka sengaja. "Tuan Raka, tolong hentikan," ucap Alana, mendekat ke arah Raka untuk meminta pria itu mematikan air. Sejujurnya dia juga basah, tetapi hanya sedikit dan tak separah Marcus. Wajah dan rambutnya yang paling basah. Zein menoleh ke arah Raka, menaikan sebelah alis karena heran melihat Raka. Hell! Ada apa dengan pamannya ini?! "Hei, kau kenapa? Aku menyuruhmu memupuk bagian sana bukan menyiram Marcus. Lagipula Marcus bukan tanaman," ucap Zein, intonasi menegur dengan menatap malas ke arah Raka. Raka menoleh ke arah Zein. Kesal karena merasa Zein mendukung Marcus dengan Alana, Raka beralih menyiram Zein. Zein hanya diam, mempersilahkan Raka menyiram dirinya. Namun, tangannya terkepal, wajah mendadak kaku dengan rahang mengatup
Last Updated : 2024-08-13 Read more