Share

Tiba-Tiba Ingin Punya Anak

"Humm." Zein menganggukkan kepala, "naik sini," lanjutnya sembari menepuk pundaknya, isyarat agar Aiden naik ke atas.

Dengan ragu Aiden naik ke pundak Zein. Setelah di atas pundak papanya, dia sangat senang. Saat Zein berdiri, debaran jantung Aiden melaju cepat. Dia sangat senang!

"Nail adalah monster yang akan menjatuhkan pesawat Kakai," seru Nail sangat bersemangat, menggebu-gebu dengan selang yang ia semprotkan ke arah papa dan Kakaknya.

Kakai adalah panggilan Nail pada Aiden. Awalnya dia memanggil kakaknya dengan sebutan Kak Ai, lalu pada akhirnya dia menjadi Kakai.

"Tidak sampai. Adek kependekan," seru Aiden di atas pundak papanya, tertawa lucu karena air yang Keluar dari selang Nail tidak mengenainya. Zein juga tertawa, ikut bersenang-senang dengan kedua putrinya.

"Tidak bisa! Monster Nail tidak boleh kalah." Nail berlari ke arah Raka, "Kakek, gendong Nail. Nail harus menjatuhkan pesawat Kakai."

Raka dengan senang hati menuruti kemauan Nail.

Mereka terus bersenang-s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status