Home / Romansa / 30 Days Girlfriend / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of 30 Days Girlfriend: Chapter 141 - Chapter 150

164 Chapters

141 Double Date

"Ga, kamu nggak cerita ke Rhea kalo aku mau nyusul? Rhea kayak kaget banget gini." tanya wanita yang telah duduk di samping Ega.Ega hanya terkekeh menyaksikan reaksi Rhea yang baru normal kembali setelah Nuning datang membawakan buku menu untuk wanita yang baru datang itu."Bilang kok. Ini anak memang suka berlebihan ekspresinya.""Itu yang bikin kamu suka sama dia?""Eh?" Ega menoleh singkat ke arah wanita di sampingnya kemudian menatap Rhea kembali. Kalau ditanya, sampai detik ini pun Ega tidak tahu apa yang menyebabkan perasaannya bertahan pada satu orang selama bertahun-tahun."Kalian kenal di mana?" tanya Rhea akhirnya saat berhasil meredam kebingungannya."Di rumah sakit," jawab Bayuni sambil tersenyum. "Papaku kan akhir-akhir ini sering sakit, beberapa kali masuk rumah sakit malah. Dan ... ya kami ketemu di sana.""Dan dia ngeremehin aku masa, Rhe. Karena aku masih masuk kategori dokter muda, dipikir aku nggak kompeten apa?" adu Ega pada Rhea. "Dia marah-marah minta ganti dokt
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

142 Sebelum Pingitan

"Sayaaang, kali ini aja, ya? Kan terakhir. Please ...." Ini bukan Rhea yang sedang merajuk, melainkan seorang Narendra.Keduanya tengah makan malam bersama di sebuah gerai fast food kawasan Salemba. Rhea sudah terlalu bosan dengan diet yang dijalaninya demi mempertahankan bentuk tubuhnya agar Tante Nisya tidak mengomel akibat kebayanya yang kesempitan. Karena itu, Rhea menobatkan hari itu sebagai cheating day untuknya, sebelum ia melanjutkan dietnya."Apa sih, Mas. Dua minggu lagi juga udah bisa sekamar terus sampe puas.""Tapi kan dua minggu nggak dibolehin ketemu. Ya? Nanti kalo aku kangen gimana?"Rhea menghela napas. "Kan bisa video call.""Emangnya boleh? Kirain nggak boleh kontak-kontakan sama sekali.""Harusnya sih boleh ya. Atau nanti aku naik ke lantai 2 deh. Aku buka jendela yang ngadep ke kamarmu," tawar Rhea sambil terbahak."Mami maksa aku buat nginep di Gading. Nggak boleh di rumah Cempaka. Katanya biar aku nggak curi-curi kesempatan nemuin kamu."Entah kenapa begitu men
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

143 Celengen Rindu

Usai menjemput keluarga Rhea di bandara, Naren masih sempat mampir ke rumah Rhea. Keluarganya juga akan datang untuk bersilaturahmi.Malam itu, kedua keluarga itu memilih makan malam di luar demi kepraktisan.Saat itu lah, mereka berdua mulai diberikan arahan-arahan untuk menghadapi masa pingitan selama dua minggu."Kalian berdua jangan curi-curi waktu buat ketemu ya!" titah Adila tegas.Naren dan Rhea saling tatap, berharap waktu berputar lebih cepat."Rhea udah nggak ke Amigos kan mulai besok?" tanya Aditama."Nggak, Kek. Amigos Menteng dipegang Amee, Amigos Bintaro dipegang Yoga."Mereka semua mengangguk sepakat atas keputusan Rhea. Sementara Adityo menatap Naren lekat-lekat. "Papa belum terinfo izin cutimu, Ren?"Naren yang ditembak pertanyaan di tengah-tengah menyuap banana split seketika tersedak.Rhea terkekeh sambil mengangsurkan segelas air putih ke depan Naren. Ia tahu kalau Naren berniat menunda cutinya hingga minggu depan."Memang harus mulai besok, Pa? Aku baru mau cuti m
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

144 Memecahkan Celengen Rindu

Jantung Naren yang sejak tadi berdebar lebih cepat, kini mulai kembali ke ritme yang semula setelah mendengar sahutan suara "Sah" di dalam grand ballroom yang dijadikan venue akad nikahnya.Ia melirik wanita yang kini ada di sebelahnya dan berlabel 'istrinya', yang sedang terisak karena haru."Kamu terpaksa ya nikah sama aku?" bisik Naren."Ih kok ngomong gitu?""Ya habisnya nangis terus dari tadi," jawab Naren sambil terkekeh tapi tangannya dengan sigap menghapus air mata Rhea dengan tisu."Terharu, Maaas. Astaga, masih aja diajak bercanda," ucap Rhea bersungut.Ada rasa lega yang benar-benar merajai hati Naren saat Rhea mencium punggung tangannya, sebagai tanda bakti seorang istri pada suami.Usai acara inti, keduanya duduk di antara para keluarga dan kerabat dekat mereka untuk menikmati brunch."Habis ini mau ngapain, Mas?" tanya Endra dengan keisengan level dewanya.Naren yang sedang menyesap kopi tiba-tiba tersedak mendengar pertanyaan Endra. Waktu jeda mereka untuk beristirahat
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

145 Pusat Perhatian

"Ren, kedip," goda Adila saat melihat keponakannya menatap sang istri tanpa berkedip."Mami ngerusak suasana banget," balas Naren kesal."Dari tatapanmu, Mami yakin kalian tadi bener-bener istirahat," ledek Adila lagi sambil berlalu dan terbahak.Naren menatap kepergian tantenya dengan perasaan kesal. Bagaimana tidak? Apa yang dikatakan tantenya memang benar. Ia dan Rhea hanya beristirahat, benar-benar beristirahat karena Rhea tidak ingin terlihat ‘berjalan dengan aneh’, yang Naren sendiri sebenarnya tidak mengerti dari mana Rhea bisa mengira jalannya akan aneh setelah melakukan hubungan suami istri."Sabar ya, Ren. Bentar lagi selesai kok," ucap Nisya yang masih sibuk mendandani Rhea."Mas jalan-jalan aja dulu kalo bosen," imbuh Rhea."Pake baju penganten gini? Yang bener aja. Lagian mendingan aku ngelihatin kamu di sini daripada keluar."Ucapan Naren itu sukses membuat Nisya terkekeh, sementara dua asistennya yang membantu merias Rhea manahan senyumnya.Sialnya, Rhea sedang dalam pr
last updateLast Updated : 2024-07-18
Read more

146 Cara Lemahkan Hatiku

"Parah banget sih lo, Bri! Bisa-bisanya manggil gue ke lobby.” Naren hampir mengumpati Brian yang benar-benar tidak tahu waktu.Brian hanya terkekeh melihat Naren bersungut. "Lah gimana, kan buat naik ke lantai kamar lo, gue butuh kartu akses. Sementara gue nggak nginep di sini. Jadi kan mendingan gue minta lo ke lobby.""Leny mana?""Di mobil sama Amee. Udah nih, titipan Leny buat Rhea." Brian mengangsurkan sebuah paper bag yang berisi kotak di dalamnya. "Kata Leny, wajib dipake malem ini.""Apaan sih?" tanya Naren penasaran."Nggak tau, urusan cewek, biarin lah. Lingerie kali. Atau itu loh, parfum yang buat menarik lawan jenis.""Hah? Emang ada parfum begitu?""Ada tau. Gue juga bingung, itu parfum apa pelet. Ya meskipun tanpa parfum itu juga lo udah kayak orang kepelet sih."Bukannya membantah ucapan Brian, Naren kembali terkekeh, kemudian balik badan meninggalkan Brian dengan cueknya. "Gue balik ke atas ya."***"Sayang. Ini titipan Leny buat kamu. Katanya mesti dipake," teriak Na
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more

147 Intuisi Cinta

"Kok manyun sih, Sayang?" tanya Naren.Rhea mengedikkan bahu, masih mempertahankan wajahnya yang cemberut menahan kekesalan."Duuuuh masih pengantin baru kok berantem? Performa Mas Naren kurang memuaskan ya? Tapi ... ngelihat bekas yang ditinggalin Mas Naren kayaknya aman terkendali," ledek Endra yang ternyata masih ada di restoran.Padahal Naren dan Rhea sengaja turun lebih siang agar tidak berpapasan dengan keluarga mereka yang menginap di hotel, sayangnya harapan mereka pupus saat melihat Endra yang mulutnya tidak ada remnya."Apaan sih, Ndra? Udah sana naik ke kamarmu lagi!" usir Naren."Iya deh iya. Ini sarapan yang ke berapa?" tanya Endra dengan tampang serius."Pertama lah," jawab Naren kesal."Bukan yang kedua? Nggak ada sarapan pertama di kamar?" tanya Endra sambil mengerlingkan matanya, memberikan kode kalau yang ia maksud 'sarapan pertama di kamar' adalah 'sarapan' sebagai suami istri."Endra! Kulaporin mami ya!" bentak Naren."Ampun ampun." Endra kemudian pergi dari hadapa
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more

148 I Told Sunset About You

"Sama anak-anak. Tanya aja Pras, Brian, Rama. Nggak pernah ya aku ngajak cewek ke sini, ntar dipikir mau ngapa-ngapain."Naren lantas menghubungi anak buahnya yang menyiapkan motor di pelabuhan Toya Pakeh. Tak berselang lama, seorang lelaki yang tampak lebih muda dari mereka datang menghampiri dan menyerahkan kunci motor selagi ia membawa barang bawaan Naren dan Rhea ke dalam mobil."Kamu mau ke mana dulu, Sayang?""Loh kita nggak ke villa dulu?""Biarin bawang baraan kita dibawain Made ke villa. Kita langsung jalan aja. Kecuali ... kamu mau kita ke villa, tapi aku nggak jamin bakal mau keluar dari villa." Naren mengerling jahil pada Rhea dan hal itu membuat Rhea menghela napas."Ya udah, aku ikut aja kamu maunya ke mana. Kan kamu yang sering ke sini.""Ke villa?"Rhea mencubit perut Naren karena kesal dengan omongannya sekarang yang tidak jauh-jauh dari kamar dan ngamar. Ia mencoba mengerti kalau mereka sedang dalam rangka honeymoon, tapi kalau hanya di villa, untuk apa mereka jauh-j
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

149 Kebahagiaan yang Sederhana

"Capek, ya?" tanya Naren yang melihat istrinya langsung meluruskan kaki di kursi teras begitu mereka tiba di villa.Sudah tiga hari mereka berada di Nusa Penida. Dari timur sampai ke barat sudah mereka datangi semua.Naren paham kalau saat ini istrinya merasa kelelahan. Pasalnya ada beberapa tempat wisata yang mengharuskan mereka untuk turun kalau mau menikmati pantai.Inilah salah satu alasan dulu Naren dan teman-temannya suka berkunjung ke Nusa Penida. Selain view dari atas tebing yang menakjubkan, mereka juga bisa bermain di pantai yang masih belum banyak pegunjung seperti di Pulau Bali."Lumayan, dua hari ini udah naik turun tangga sebanyak itu, Mas. Tapi kalo nggak turun rugi, karena bagus banget juga pantainya.""Kamu paling suka yang mana?" Naren kini ikut duduk di kursi yang ada di samping istrinya sambil meluruskan kaki."Kalo view dari atas sih ... Kelingking Beach, lucu, beneran bentuk kepala dinosairus. Tapi Diamond Beach sih keren parah view-nya, naik turun tangganya terb
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

150 Jatuh Cinta Lagi dan Lagi

"Kita mau ke mana, Mas? Nggak mampir ke Nusa Lembongan ya?"Pagi itu mereka kembali ke Pulau Bali setelah menghabiskan empat hari di Nusa Penida.Naren menepuk keningnya dengan cukup keras. "Astaga! Aku lupa, harusnya kita bisa mampir ke Nusa Lembongan dulu ya."Rhea mengerucutkan bibir. "Kebanyakan di kamar nih, makanya sampe lupa."Naren terkekeh karena apa yang dikatakan Rhea ada benarnya. "Next time ya, kita ke Nusa Lembongan. Kita atur waktu dulu. Soalnya habis ini kita masih mesti mampir ke suatu tempat.""Ke mana?" tanya Rhea antusias."Nanti kamu juga tau."Rhea mengalah, menghentikan segala pertanyaan yang berputar di otaknya. Cukup ia serahkan perjalanan ini pada suaminya. Toh sejauh ini selalu menyenangkan.Tiba di Sanur, sebuah mobil sudah menunggu mereka. Keduanya membersihkan diri di toilet umum yang ada di kawasan Sanur akibat kaki mereka yang terpaksa masuk ke air laut saat turun dari kapal dan berjalan ke pantai."Kamu nggak risih Mas make toilet umum?" tanya Rhea pen
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more
PREV
1
...
121314151617
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status