Home / Romansa / 30 Days Girlfriend / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of 30 Days Girlfriend: Chapter 131 - Chapter 140

164 Chapters

131 Penerimaan Mami

"Ini calon istri kamu, Ren?" tanya Adila, anak kedua Aditama yang memilih tinggal di Singapura dengan keluarganya.Setelah Adila dan keluarganya menyapa Aditama dan Adityo, perhatian mereka teralihkan oleh keberadaan wanita yang menempel di samping Naren."Iya. Mi. Kenalin, Rhea." Naren memang memanggil tantenya dengan panggilan 'Mami' sejak kecil.Rhea mengangguk sopan sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Rhea, Tante."Wanita itu manatap Rhea dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tangan Naren yang melingkari pinggang Rhea pun tidak luput dari perhatiannya."Udah lah, Mi, jangan ngerjain calon istrinya Naren, nanti dia takut sama kamu," ucap suami Adila yang menyeret koper di tangan kirinya.Naren beranjak untuk memeluk lelaki itu sambil menanyakan kabarnya. "Udah sehat, Om?"Lelaki itu mengangguk, juga memperkenalkan dirinya pada Rhea.Tersisa seseorang lelaki seumuran Naren yang menyeret dua koper, tersenyum lebar karena kejahilannya yang sudah dipersiapkan. Bukannya menyapa
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

132 Bantu Aku Jaga Diri

Usai makan siang bersama dan mengobrol hingga sore, mereka semua kembali ke kamar masing-masing, bersiap untuk makan malam di luar, atas permintaan Adila yang sudah kangen dengan salah satu restoran favorit keluarga besar mereka sejak bertahun-tahun silam.Karena Naren merasa masih banyak waktu buat bersiap dan ia tidak tahu mau melakukan apa di kamarnya, Naren pikir ia bisa mengobrol dan berduaan dengan Rhea.Tapi saat Naren mengetuk beberapa kali pintu kamar yang ditempati Rhea, Rhea tidak kunjung menyahutinya."Tidur apa ya?" gumam Naren. Kemudian tangannya bergerak memegang handle pintu dan membukanya.Naren menghela napas ketika melihat pintu di depannya langsung terbuka. "Kenapa nggak dikunci sih? Udah tau ada Endra di sini."Naren masuk lebih jauh setelah menutup pintu. Terdengar suara air dari kamar mandi, jadi Naren menunggu saja di atas kasur sambil memainkan ponselnya. Saking asiknya Naren membalas chat di whatsapp group The Troublemakers, ia tidak menyadari kalau suara gem
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

133 Ketika Adila Bertindak

"Tante tadi dari arisan, kebetulan anak temen Tante pengen ikut Tante ke sini. Nggak apa-apa kan, Rhe? Maaf ya, Tante ganggu kamu terus."'Lagi?' Rhea tersenyum sambil mengangguk. "Nggak apa-apa dong, Tante. Bahkan Tante lebih aktif daripada tim pemasaranku. Hampir setiap minggu kan Tante bawa anak temen Tante ke sini. Siapa tau pada cocok sama makanan dan minuman di sini, biar bisa jadi pelanggan tetap."Tim pemasaran apa? Tidak ada tim pemasaran yang dibentuknya. Semua pemasaran dilakukan Amee karena dia yang ahli di bidang branding produk. Tapi memang apa yang dilakukan Ajeng sedikit banyak membawa tambahan pelanggan buatnya. Buktinya Bayuni sudah berkali-kali mengajak teman-temannya mampir. Di antara semua wanita yang pernah diperkenalkan Ajeng padanya, Bayuni mungkin salah satu yang paling membuat Rhea nyaman, karena Bayuni terang-terangan mengakui perasaannya pada Naren dan terang-terangan juga mengundurkan diri dari jabatan baru yang hampir disandangnya—calon pelakor.Ajeng sem
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

134 Gala Dinner

"Ciyeee ... Mbak Rhea! Duh kita harus manggil ‘Nyonya’ apa gimana nih abis ini?" ledek Nuning yang melihat Rhea menyeduh kopi sendiri untuk Naren yang sedang menunggunya di ruangan."Apa sih, Ning! Kamu aja yang nggak tau kalo selama ini dia udah bos." Rhea menggeleng-gelengkan kepala. Para pegawainya memang belum tahu jabatan Naren selama ini, dan Rhea juga tidak pernah berniat memberi tahu karena menurutnya tidak ada hubungannya dengan bisnisnya."Udah bos tapi masih bisa naik jabatan lagi." Decakan kagum keluar dari Nuning. "Ini udah jabatan tertinggi, Mbak?""Ya ... nggak juga. Jabatan tertinggi itu kayak kakeknya, tinggal ungkang-ungkang kaki sambil makan mie ongklok, tapi duit masuk terus," jawab Rhea sambil terbahak dan meninggalkan Nuning.Rhea masuk ke dalam ruang kerjanya sambil membawa segelas kopi hasil filter V60. Melihat betapa tegangnya Naren, Rhea tahu kalau lelaki itu sebenarnya sedang menanggung beban berat."Diminum dulu, Mas.""Makasih." Naren mengangguk tapi tak j
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

135 That's Not My Style

"Mainin gitar, lagunya 'You are The Reason', bisa kan?""Mas, aku—""Apa? Kamu kan kalo ngerayu perempuan pake gitar," sela Naren sebelum Endra menolak.Endra menghela napas. Bukannya ia tidak bisa melakukan apa yang diminta Naren, tapi ia tidak ingin mencuri perhatian dalam pesta semacam itu, yang berpotensi membuat orang-orang mengenalinya. Ia tidak ingin ada yang mendekatinya dengan tendensi urusan bisnis Candra Group. Ia ingin hidup tenang, menghabiskan waktunya dengan melukis dan merayu wanita dengan kemampuannya bermain gitar."Buat apa sih?""Ada lah, bilang aja aku mau ngomong. Dan inget, jangan terlalu bagus juga! Jangan sampe Rhea terpesona sama kamu.""Dih, kalo itu ya ... gimana ya, pesonaku nggak kalah sama kamu, Mas."Ingin rasanya Naren menoyor kepala Endra, andai saja ia tidak membutuhkan batuan adik sepupunya itu."Ya udah, mau kapan? Jangan kemaleman, cewek yang tadi udah ngasih nomernya ke aku soalnya," balas Endra sambil menyeringai.Naren berdecak. "Buruan tobat.
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

136 You Know I'll Do Anything You Ask Me To

"Hmm ... Mas, kalo ... ngundang orang lain lagi, boleh nggak?""Kan acara keluarga kita, mau ngundang siapa lagi emangnya? Mau ngundang temen deket?""Tante Ajeng sama Om Wira. Boleh?"Naren terdiam mendengar permintaan Rhea."Tante Ajeng datang ke Amigos beberapa hari lalu.""Bawa siapa lagi dia?" tanya Naren sambil menghela napas.***-Beberapa hari sebelumnya-"Mbak Rhea, ibu-ibu yang biasa nyari Mbak Rhea dateng lagi, mau ketemu Mbak Rhea katanya," ucap Nuning setelah mengetuk pintu ruang kerja Rhea dan melongokkan kepala melalui celahnya.Rhea mengangguk. "Bentar."Setelah Nuning tidak tampak lagi di depannya, Rhea menarik napas dan menghembuskannya perlahan, mencoba mengatur emosinya. "Santai, Rhe. inget, mamanya Naren," gumamnya pada diri sendiri agar selalu mengingat satu kenyataan yang tidak mungkin bisa ia elakkan, wanita yang mengajaknya bertemu adalah seorang ibu yang melahirkan laki-laki yang ia cinta. Anehnya, setiap ia mengingatkan hal itu pada dirinya sendiri, langkahn
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

137 Perjuangan Kamu Sudah Sejauh Ini

"Loh, Tante udah sampe," seru Rhea setelah Ita—ART lepasan yang diminta mamanya untuk membuka pintu pagar setelah bunyi bel rumah berbunyi beberapa kali—datang bersama Ajeng dan Wira."Kecepetan ya?"Rhea tersenyum. "Cuma pada belum dateng aja sih, Tan. Masuk yuk Tante, Om, biar bisa kenalan sama Mama Papa," ajak Rhea kemudian.Dua hari sebelumnya, Rhea berhasil mengajak Naren untuk makan siang bersama dengan mamanya. Tidak banyak yang mereka bicarakan saat makan siang itu. Dengan Naren yang bertahan duduk di kursinya saja, Rhea sudah sangat bersyukur.Dan setelahnya, Naren menyampaikan kepada keluarganya perihal keinginan Rhea untuk mengajak Ajeng dan suaminya turut serta dalam makan siang keluarga mereka. Sementara Rhea, menyampaikan sedikit cerita latar belakang keluarga Naren, agar mama papanya tidak terlalu bingung."Makasih ya, Rhea," ucap Ajeng saat mereka hanya berdua di teras samping.Rhea mengangguk dan menatap papanya yang tengah asik mengobrol dengan Wira di ruang tamu. Ma
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

138 Fitting atau Flirting?

"Mas, kamu inget kan nanti sore kita mesti fitting baju?"Semakin mendekati hari H pernikahan mereka, semakin sibuk pula mereka dibuatnya. Bukan hanya persiapan acara pernikahan mereka, Rhea juga tengah disibukkan dengan cabang Amigos di Bintaro yang baru saja buka dan Naren sendiri sibuk beradaptasi sebagai Direktur Utama di perusahaannya.Bohong kalau Naren ingat. Dia hanya ingat Rhea pernah bilang kalau dalam minggu ini mereka harus fitting baju. Tapi tanggal dan jamnya ... Naren benar-benar tidak ingat. Dan bodohnya lagi, ia juga tidak mencatatnya dalam reminder-nya."Kamu pasti lupa," tebak Rhea telak. Keterdiaman Naren sudah cukup menjawab semuanya."Maaf. Hari ini jam berapa?" Naren memilih langsung bertanya ke inti daripada memperpanjang masalah."Nanti sore, jam tiga."Naren melihat apikasi reminder-nya. "Nggg ....""Kenapa? Ada kerjaan?""Aku ... ada meeting sih siang nanti.""Ya udah, mau gimana? Mau di-cancel aja fitting bajunya? Atau mau di-cancel pernikahannya?" tanya Rh
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

139 Perjanjian Pranikah

"Kamu mau fitting atau flirting?""Aku udah nggak flirting ke cewek lain kecuali kamu." jawab Naren sambil tersenyum karena jarak Rhea yang kini hanya beberapa centi darinya, membuat pikirannya sedikit terdistraksi dari ketakutannya atas kekesalan Rhea."Yang barusan?" Rhea menatap intens manik mata Naren selama beberapa detik, sebelum menyadari Naren sepertinya mulai terpancing karena posisinya yang terlalu dekat."Dia yang flirting ke aku, bukan aku yang flirting ke dia." Tangan Naren baru akan mendekap Rhea, tapi wanita itu terlalu cepat sadar dan seketika melepaskan tangannya yang sejak tadi menarik kerah jas yang dikenakan Naren.Nisya bukannya tidak melihat kejadian itu, tapi ia sengaja membiarkan keduanya untuk berbicara. Ia yang turun sebelum Rhea bahkan sempat melihat pegawainya berbicara pada Naren dengan bahasa yang provokatif. Hanya satu yang menjadi PR untuknya—karena tidak mungkin juga ia tiba-tiba memecat pagawainya hanya karena kesalahan sepele macam itu, ia harus lebi
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

140 Bahagiaku saat Melihatmu Bahagia

Ega: Rhe, di Amigos mana?Ega: Aku boleh ke sana nggak?Ega: Lama nggak ketemu, kangen jugaRhea: di Menteng GaRhea: Ke sini aja, nggak mungkin lah aku ngelarangEga: Kamu yang lapor ke Naren atau aku?Rhea: Kenapa harus lapor?Ega: Karena dia Narendra yang bisa ngamuk kalo kita ketemu berdua tapi dia nggak kamu kasih tauRhea: Hahahaha ok ok aku aja yang bilangRhea tersenyum sendiri melihat chat yang baru saja masuk dari Ega.Kalau dipikir-pikir benar kata Ega. Sudah dua bulanan ia tidak bertemu dengan Ega. Terakhir mereka bertemu usai acara gala dinner Candra Group, di mana Naren mengenalkannya sebagai calon istri. Rhea kira ledekan dari teman-temannya akan dimulai keesokan harinya, tetapi ternyata ia salah. Setelah keluar dari grand ballroom, ia menemukan sosok Ega yang sudah menunggunya. Rhea sampai memaksa otaknya untuk berpikir bagaimana caranya Ega ada di acara itu. Acara itu hanya untuk jajaran Candra Group dan partner bisnis Candra Group, tentu saja dokter tidak masuk dala
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status